Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Monday, November 29, 2010

yenny cantik sepupuku

Suatu malam aku di telepon oleh
saudara perempuanku yang
bernama Yenny. Dia adalah anak
dari adik perempuan ibuku.
Umurnya 4 tahun lebih tua
dariku. Hubungan keluargaku
dengan keluarga adik ibuku
lumayan dekat dan akrab.
Malam itu adalah Jumat malam
kira-kira pukul 23.00, aku
diminta tolong untuk
menjemputnya di sebuah cafe di
salah satu hotel berbintang 5.
Salah satu temannya
mengadakan acara pesta ulang
tahun. Karena tidak ada yang
bisa menjemput maka aku
dimintai tolong. Orang tuanya
sedang pulang kampung dan
suaminya sedang dinas di luar
negeri. Padahal aku sendiri juga
ada janji kumpul bareng teman-
teman dan menginap. Aku
berpikiran, hanya menjemput
dan mengantar pulang saja tidak
akan makan waktu lama, apalagi
sudah tengah malam, aku masih
bisa menyusul teman-temanku
yang sedang dugem. Setelah
kuparkir mobilku di basement,
aku langsung naik elevator dan
menuju lantai 3 tempat cafe itu
berada dari depan dapat
kudengan dentuman suara
musik dance yang cepat.
Suasana di dalam gelap, hanya
ada beberapa penerangan di
sudut-sudut ruangan. Aku
berkeliling mencari Yenny.
Ternyata dia sedang di lantai
bernari dengan sedikit liar
bersama teman-teman
wanitanya. Ada beberapa yang
seksi dan menarik perhatian ku.
Tapi tujuan utama ku adalah
mengantar Yenny pulang dan
bergabung kembali dengan
teman-temanku.
"Yenny!", Seruku.
Ternyata dia tidak mendengar
karena musik yang dimainkan
sangat keras. Kupegang
pundaknya, ia pun menoleh dan
langsung mengenaliku.
"Indra...!", Sapanya.
Aku dapat mencium bau alkohol
dari mulutnya, dan dia memang
terlihat sangat mabuk.
"Kapan datangnya? Sudah
lama?", tanyanya sambil
bergoyang mengikuti alunan
musik.
"Baru sampai, Sudah jam 11
lewat nanti Jimmy marah loh
kalo pulangnya kemaleman.",
Jawabku sambil sedikit berteriak.
"Iya aku tahu... Sebentar ya...",
Yenny meninggalkanku dan
berpamitan pada teman-
temannya.
Tidak lama kemudian, Yenny
menghampiriku dan kami pun
meninggalkan tempat pesta itu.
Setelah berjalan beberapa
langkah, Yenny kehilangan
keseimbangannya dan hampir
terjatuh. Secara reflek aku
memegang lengan dan
pinggangnya.
"Apakah kamu baik-baik saja?",
tanyaku.
"Iya... Tidak apa-apa koq..",
jawabnya.
Karena takut dia jatuh, maka aku
terus memegangi pinggang dan
lengannya.
Setelah sampai di mobil,
langsung kunyalakan mesin dan
kuarahkan ke rumahnya. Tidak
sampai lima menit, Yenny telah
tertidur dengan pulas.
15 menit kemudian aku telah
sampai di rumahnya. Aku coba
untuk membangunkannya, tetapi
tidak bisa. Yenny benar-benar
tertidur lelap sekali.
Ku buka tas tangannya dan
kuambil kunci rumahnya.
Terpaksa aku menggendongnya
ke dalam rumah.
Kubaringkan dia di ranjangnya
dan timbul sebuah ide di dalam
kepalaku. Aku telah bersusah
payah menggendongnya ke
kamarnya yang terletak di lantai
2, seharusnya aku mendapatkan
imbalan yang setimpal. Imbalan
yang kuinginkan tidak lain
adalah kepuasan duniawi untuk
penisku.
Aku langsung membongkar
lemari pakaiannya. Tanganku
meraba-raba celana dalamnya
yang semuanya berukuran mini
dan halus dengan berbagai
warna, seleranya memang
bagus. Kuambil satu yang
berwarna kulit dan kuhirup
dalam-dalam. Tidak tercium
aroma dari vaginanya, tapi
cukup untuk membuatku
bergairah. Aku berpaling ke arah
Yenny, dia masih tertidur. Tiba-
tiba saja aku tersentak dan
langsung aku kembali
membongkar-bongkar lemari
bajunya. Akhirnya aku
menemukan apa yang kucari,
namun terdapat juga sedikit rasa
kecewa. Dengan tangan yang
sedikit bergetar kuangkat harta
karun ku. Kubuka lipatannya
dengan perlahan, terbentanglah
sebuah stocking nylon berwarna
kulit yang sheer toe dan lacy top
( transparan sampai ujung kaki
dan pengikatnya berupa renda-
renda yang seksi ). Penisku
langsung berereksi dengan kuat.
Langsung otaku memerintahkan
seluruh tubuhku untuk
masturbasi sambil mengenakan
stocking dan celana dalam
Yenny.
Sekali lagi kuperhatikan Yenny
yang sedang tidur, kemudian
aku masuk ke kamar mandi dan
melepaskan semua pakaianku.
Perlahan-lahan ku tarik stocking
tersebut sampai ke tengah
pahaku. Seluruh tubuhku
diselimuti oleh getaran-getaran
erotis ketika stockingnya
bergesekan dengan kulitku.
Demikian pula ketika celana
dalamnya menyelimuti
selangkanganku, pantatku dan
buah zakar ku. Celananya terlalu
kecil sehingga tidak dapat
menyelimuti penisku, tapi ini
memudahkanku untuk
bermasturbasi. Akan lebih nikmat
lagi jika ada sebuah celana dalam
lagi untuk membalut
kejantananku, maka akupun
keluar dari kamar mandi dan
kuambil sebuah celana dalam lagi
yang berwarna merah muda.
Langsung kubalutkan pada
penisku. Ku kocok penisku
sambil membayangkan bercinta
dengan saudaraku.
Tanpa sadar aku menoleh ke
arah Yenny dan timbul sebuah
pemikiran untuk langsung
bersetubuh dengannya. Namun
ada pertentangan di dalam
batinku. Akhirnya aku
memutuskan untuk
bermasturbasi dengan melihat
Yenny dari dekat dan mencoba
untuk menyentuhnya bila
memungkinkan.
Aku berutut di samping ranjang
Yenny. Dia tidur dengan
terlentang, kuamati dari ujung
kepala sampai dengan ujung
kaki. Wajahnya yang cantik dan
manis, rambutnya yang sedikit
dicat coklat selalu terbayang-
bayang di dalam hatiku.
Payudaranya yang tidak terlalu
besar namun padat berisi. Gaun
pestanya berwarna hitam
terbuat dari sutra yang halus,
hanya ada sebuah tali yang
menyimpang dari pundaknya
untuk menggantung gaun
tersebut. Gaun sutra itu
membungkus tubuhnya yang
langsing dan padat dengan ketat,
dan berakhir di atas lututnya.
Ditambah lagi ada belahan di
sebelah kanan sampai tengah
pahanya menambah keseksian
gaun tersebut dan tentu saja
pemakainya. Kakinya padat dan
proporsional di balut oleh
stocking hitam yang sangat
transparan dan kakinya
memakai sepatu tali ( hanya ada
3 buah tali ) berwarna hitam
yang menggiurkan. Kutelan
ludahku, tidak dapat kupercaya
saudara ku yang sering menjadi
fantasi masturbasiku terbaring
di hadapanku, seolah-olah
mengundangku untuk
menyetubuhinya. Dengan gugup
jari tengah kananku menyentuh
pergelangan kaki kanannya.
Kuamati wajah Yenny, ternyata
tidak ada reaksi. Kutelusuri
tulang keringnya sampai tengah
pahanya dengan jariku. Tidak
ada reaksi darinya. Kugunakan
telapak tanganku dan kutelusuri
kembali sampai ke pergelangan
kakinya. Kejantananku
berdenyut-denyut dengan hebat,
rasanya aku bisa orgasme
dengan hanya mengelus-elus
kakinya yang di lapisi oleh
stocking yang halus. Berulang
kali aku mengelus-elus kaki
kanan dan kirinya dan sesekali
memperhatikan wajah Yenny.
Kusentuh dengan ringan pipinya
yang halus dan kencang,
kudekatkan wajahku dengan
wajahnya, sampai aku dapat
mendengar nafasnya. Kukecup
bibirnya dengan lembut, rasanya
sungguh menghanyutkan.
Kukulum dan kujilat bibirnya
untuk beberapa saat, kemudian
ku kecup dan kujilati dadanya.
Payudaranya terasa lembut dan
benar-benar pas dengan pijatan
tanganku. Aku hendak
mencicipinya namun gaun yang
masih ia kenakan, terpaksa
kukecup bersama gaunnya yang
tipisdan halus. Aku tidak
menyangka Yenny tertidur
begitu lelap hingga tidak dapat
merasakan payudaranya sedang
kuremas-remas. Pertama-tama
kuremas dengan pelan dan
lembut, kemudian remasan ku
bertambah kuat dan kuat tetapi
tetap lembut, karena aku tidak
ingin menyakitinya. Melihat
reaksi Yenny yang tetap tidak
terbangun dengan apa yang
sedang kulakukan, memompa
gairahku untuk bertindak lebih
jauh, bahkan saat ini aku tidak
perduli jika saudaraku yang
cantik ini terbangun. Aku beralih
ke jar-jari kakinya. Kutempelkan
hidungku pada jari kakinya yang
mungil yang masih terbungkus
manis oleh stocking dan sepatu
talinya. Kuhirup dalam-dalam,
aromanya benar-benar membuat
kepalaku melayang, tidak
tercium bau kaki yang
memuakan tetapi suatu wangi
yang seksi dan menggetarkan.
Ku kecup satu persatu semua jari
kakinya kemudian kulahap ke
dalam mulutku. Hasratku
meledak saat itu juga, ku oral
kakinya yang terbalut stocking
hitam yang halus dan lembut.
Baru kali ini aku begitu bernafsu
french kiss dengan kaki
perempuan. Aku tidak mau
melakukannya jika pasangan
seksku tidak memakai stocking
tau pantyhose. Setelah puas
melahap jar-jari kakinya, aku
lanjutkan kecupan dan jilatanku
ke pergelangan kakinya, pelan-
pelan naik ke betis dan lututnya.
Ku geser roknya sampai ke
pertengahan pahanya. Yenny
mengenakan stocking dengan
bagian atas yang berenda ( lacy
top ) dan benar-benar cocok di
pahanya yang putih mulus. Tidak
diragukan lagi, kujilati dan
kukecup semua bagian pahanya.
Tiba-tiba HP ku berbunyi. Aku
terkejut dan langsung berlari dan
mematikan suara HP ku. Ternyata
aku mendapat SMS dari temanku,
dan aku baru ingat kalau aku ada
janji dengan mereka. Aku tidak
mungkin melewatkan
kesempatan yang langka ini,
meskipun tabu tetapi aku tetap
ingin menikmatinya. Akhirnya
kubatalkan rencanaku dengan
teman-temanku. HP aku matikan,
dan aku kembali menghadap
Yenny yang tidur bagaikan
patung. Ku kocok sebentar
penisku yang sekeras batu dan
kulanjutkan kembali menodai
saudaraku. Siapa suruh dia
begitu cantik dan merangsang
gairahku. Ku angkat roknya
sampai di atas lembah cintanya.
Spontan saja kejantananku
bergetar dengan kuat, sekujur
tubuhku serasa lumpuh dengan
gairah yang kurasakan. Tidak
kusangka ia mengenakan celana
dalam G string berwarna hitam
yang sangat kecil. Bagian
depannya hanya berupa segitiga
kecil yang berpangkal di tempat
bulu pubik tumbuh, hebatnya
lagi Yenny mencukur bulunya
sampai bersih. Kain yang
menyentuh bibir vaginanya
tidak lebih dari 2 cm sehingga
terbenam di dalam bibir
vaginanya yang berwarna
merah muda segar. Secara tidak
sadar aku melepaskan desahan
nafsu dan hasratku. Kusentuh
segitiga kecil yang seksi itu,
bahannya benar-benar halus dan
lembut. Kutarik garis lurus ke
arah gua cintanya. Bagaikan
petir yang menyambar tubuhku,
ternyata vaginanya terasa basah
dan licin. Jari tengah kananku
bolak balik menelusuri garis
kenikmatannya. Makin lama
makin terasa basah. Madu
cintanya pasti terperangkap di
dalam.
Kulebarkan kedua kaki Yenny,
kemudian kuposisikan diriku di
tengah-tengah vaginanya.
Kutempelkan hidungku dan
kihirup aromanya dalam-dalam,
kepalaku serasa berputar.
Aromanya sungguh segar dan
memabukan. Setelah beberapa
kali kuhirup dan kunikmati
aromanya, kujulurkan lidahku
dan menyentuh bibir vaginanya.
Lembut, basah dan
menakjubkan. Kujilat pelan-pelan
seperti anak kucing menjilati
susunya. Kutelan semua madu
yang berhasil dikumpulkan oleh
lidahku. Makin lama makin basah,
akupun sudah tidak sabar lagi,
aku ingin meneguk madu
cintanya. Kulahap vaginanya dan
kukeringkan madu yang
berceceran disekitarnya.
Kugunakan jariku untuk
menggeser G string nya. Mulutku
langsung menampung dan
menyedot madu yang mengalir
dengan deras. Aku terus
menyedot bagaikan vacuum. Tak
dapat dihindari, suara sedotan
pun terdengar nyaring. Aku tidak
melihat lagi bagaimana ekspresi
atau keadaan Yenny karena
malam ini Aku akan bercinta
dengan saudaraku. Setelah
mereda, kukulum bibir
vaginanya. Aku berhenti sejenak
dan memperhatikan bibir
vaginanya yang mekar bagaikan
bunga. Kugunakan ke dua jariku
untuk membuka pintu
kenikmatannya, lidahku
langsung menelusuri sisi
dalamnya. Klitoris adalah sasaran
utamaku. Kukulum dan lidahku
menari dengan irama sedang.
Klitorisnya tak dapat menolak
ajakan dansaku dan bergerak
mengikuti iramaku. Aku dapat
merasakan tubuh Yenny
bergetar dan sedikit bergerak.
Ini adalah tanda yang bagus. Ia
pasti menikmatinya. Kunaikkan
iramaku dan lidahku berdansa
dengan liar. Tubuh saudaraku
menggeliat dan otot-otot
pinggulnya bergetar. Aku semaki
terpacu dan bernafsu.
Kuvariasikan gerakan lidahku
dan kadang-kadang ku gigit
dengan lembut. Tubuh Yenny
semakin tidak terkendali.
Kunaikan pandangan mataku
dan kulihat matanya masih
tertutup, mulutnya sedikit
terbuka, kepalanya bergerak ke
kanan dan kiri, tangan dan
kakinya pun ikut bergerak.
Aku masih ingin menikmatinya
lebih lama, ku arahkan lidahku ke
dalam gua kenikmatan
duniawinya. Kujulurkan lidahku
sejauh mungkin dan kujelajahi
semua bagian dalamnya yang
hangat dan lembut. Cairan
hasratnya terus mengalir dan
membasahi hidung dan daguku.
Yenny sangat menikmatinya
sama seperti aku. Aku jadi ingin
bercinta dengannya dalam
keadaan sadar, pasti akan lebih
seru lagi. Aku iri sekali dengan
suaminya, tetapi malam ini
Yenny adalah milikku. Aku
kembali pada klitorisnya. Tidak
lama, aku mendengar suara
desahan halus yang bagaikan
musik di telingaku.
Desahannya makin kencang dan
cepat, pinggulnya terangkat dan
otot-otonya mengejang, untuk
sesaat tidak terdengar
desahannya. Setelah beberapa
detik pinggulnya mendarat
kemabli ke kasur, Yenny kembali
mendesah dengan penuh
kenikmatan, otot-ototnya
mengejang dan mengendur
beberapa kali dan madu cintanya
kembali membanjir keluar. Tidak
kusia-siakan sedikitpun madu
yang keluar. Badannya mulai
tenang, tapi kini giliranku.
Kuposisikan tubuhku di atasnya
dan bertumpu dengan tanganku.
Kukecup bibirnya yang sedikit
terbuka. Dengan sedikit
dorongan kejantananku masuk
ke dalam lembah kenikmatan
yang hangat. Badan Yenny
sedikit terangkat laluturun lagi.
Kudorong lagi penisku hingga
setengah panjangnya. Yenny
kembali menggeliat, dan
mulutnya terbuka lebih lebar dan
kepalanya sedikit terangkat.
Kutarik ke luar sampai ujung
kepala penisku lalu kudorong
masuk lagi untuk beberapa kali,
tidak ada hambatan yang terjadi,
yang ada hanyalah jalan tol yang
mulus.
Kali ini kudorong masuk
semuanya. Vaginanya terasa
kencang dan hangat. Aku tidak
berani menimpanya jadi
kusangga tubuh bagian atasku
dengan tangan, pinggangku
bergerak perlahan-lahan. Aku
tidak berani terlalu cepat dan
kencang, tapi aku jadi penasaran
minuman beralkohol apa yang
dia minum. Belum pernah aku
bersetubuh dengan gerakan
selambat ini, alhasil aku dapat
merasakan semua sensasi yang
terjadi pada waktu mendorong
dan menarik. Yenny kembali
mendesah.
Kuangkat kaki kanannya dan
posisi Yenny bertumpu pada sisi
badan sebelah kiri. Kupeluk
kakinya yang menggairahkan
dan kaki kiriku berada di depan,
seperti posisi berlutut dengan
satu kaki. Kuposisikan
kejantananku pada gerbang
kenikmatan cintanya dan
kudorong masuk dan kutarik
keluar dengan perlahan. Kubelai-
belai kakinya yang mulus dan
kupeluk bagaikan guling. Kembali
kulahap jari-jari kakinya. Ini
benar-benar menakjubkan,
orgasmeku sudah berada
diambang kenikmatan. Ingin
sekali kukeluarkan madu
murniku di dalam goa cintanya.
Kukembalikan posisi Yenny
sehingga ia tidur terlentang.
Kuangkat ke dua kakinya
membentuk huruf V. Kutarik
penisku sampai hampir keluar
dari pintu surga dunianya,
kemudian kudorong masuk
hingga ke pangkalnya. Setiap
dorongan masuk yang mantap
selalu membuat tubuh Yenny
menegang. Melihat respons yang
indah ini, kupercepat irama
percintaanku. Ternyata memang
benar, tubuhnya menggeliat
dengan hebat. Suara merdunya
kembali terdengar menyanyikan
puncak kenikmatan duniawi
yang hanya dapat dicapai
dengan orgasme. Tubuhnya
bergetar dan berkontraksi
dengan hebat, dapat kurasakan
dinding-dinding vaginanya
menegang dengan kuat
kemudian merenggang sebentar
dan menegang lagi. Aku pun
semakin bernafsu
menyetubuhinya.
Orgasme yang melanda Yenny
sungguh hebat, meskipun tidak
sadar tetapi organ seksualnya
masih bekerja dengan baik. Satu
dorongan, dua dorongan, tiga
dorongan, akhirnya tibalah
waktuku untuk menikmati
indahnya dunia. Kucabut
kejantananku, dan kuposisikan
diriku di bawah dagunya.
Tangan kiriku dengan intensif
mengocok penisku yang hampir
meledak. Tubuhku bergetar
dengan sangat kuat,
kesadaranku diambil alih oleh
dahsyatnya orgasme.
Kutempelkan ujung penisku pada
pipi kirinya, semprotan
pertamaku yang begitu kuat
mencapai alisnya. Guncangan
tubuhku yang kuat menggeser
posisi penisku ke dagu Yenny.
Disinilah aku menghabiskan
empat semprotan terakhir. Lima
gelombang ejakulasi yang
panjang, membuat tubuhku
melayang.
Setelah tenang, aku
memperhatikan hasil karyaku.
Ada sebuah garis putih dari alis
kirinya, memanjang ke mata dan
pipinya dan berakhir di
dagunya. Dagunya dipenuhi oleh
madu cintaku sampai mengalir
sepanjang lehernya. Ada cukup
banyak maduku yang mendarat
di bibirnya, aku yakin ada yang
masuk ke dalam mulutnya. Tiba-
tiba Yenny menelannya, spontan
aku terkejut dan menjadi
terangsang lagi. Wajahnya yang
cantik berhiaskan madu putihku
membuatnya begitu cantik dan
menggairahkan. Aku segera
mengambil HP dan memotretnya
dengan kamera HP. Kuhabiskan
seluruh memory untuk fotonya.
Aku berpose dengan penisku di
bibirnya, dan juga ketika penisku
memasuki gerbang
kenikmatannya. Ini adalah
koleksi yang sangat berharga.

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?