Aku terbiasa tidur dengan
berbagai macam wanita, mulai
abg sampai dengan tante-tante
girang. Macam-macam rasa
memek sudah aku rasakan. Ada
sebuah kepuasaan saat
membuat wanita-wanita
tersebut mencapai orgasmenya.
Tapi cerita seks ku yang paling
berkesan adalah saat
menyetubuhi tante ayu.
Sungguh tak terlupakan sekali
cerita seksku dengan tante ayu.
Setelah pertempuranku yang
sangat melelehkan dengan Ibu
Lastri, aku benar benar harus
mengkonsumi beberapa multi
vitamin dan berolahraga agar
staminaku tetap fit. Apalagi
tubuh Ibu Lastri yang begitu
besar sehingga selain capai
bergoyang aku juga harus
menahan bobot tubuhnya yang
kelewat besar,
Dua hari setelah pertempuranku
dengan Ibu Lastri, Hpku
berdering. Oh ya sekarang aku
harus memakai 2 HP dengan
nomor yang berbeda, yang satu
khusus untuk menerima telfon
dari wanita wanita yang
mengajakku kencan dan yang
satu lagi untuk keluarga dan
teman temanku.
“Hallo Pento ya! Ini Ibu Lastri
masih ingatkan?”
“Hallo Ibu Lastri apa khabar..,
tentu aku masih ingat dengan
Ibu!, ada apa nih Bu?”, tanyaku.
“Gini pen!, Ibu cerita sama temen
Ibu tentang kamu, dan temen
Ibu itu tertarik mau mencoba
segala keramah tamahanmu,
Gimana kamu maukan? Kalau
kamu ok, temen Ibu itu sekarang
ada di hotel Horison Lt empat.
“ Wah, kenapa engak Ibu aja
yang ngajak saya!, Ibu ngak
puas ya sama saya! pelan sekali
suaraku takut terdengar teman
temanku yang lain.
“ Ngaco kamu, kalau Ibu ngak
puas, ngapain juga Ibu
promosiin kamu sama temen
Ibu!, iyakan”.
“Ok deh Bu Lastri saya mau, jam
berapa saya bisa datang “.
“Terserah kamu!, kalau kamu
bisa keluar dari kantor sekarang,
sekarang aja kamu langsung
kesana!, gimana jam berapa
kamu bisa?
Setelah berpikir sejenak aku
memutuskan untuk pulang kerja
jam tiga sore, apalagi Ibu Mila
belum kembali dari LN.
“ Ok Bu Lastri, jam tiga saja aku
pasti datang, oh ya.. nama temen
Ibu siapa?
“ Namanya Ibu Ayu, dia ada
dilantai empat kamar xx, dan
jangan kecewaiin Ibu ok, Ibu
mau telfon temen Ibu dulu
memberi kabar kalau kamu
datang jam tigaan Bye “.
Wah ada rejeki nih, Cuma aku
jadi berpikir lagi!, jangan jangan
temen Ibu Lastri sama dengan
Ibu Lastri yang bertubuh besar
namun aduhai!, bisa celaka dua
belas nih. Dengan alasan yang
kubuat buat jam 2:30 aku ijin
dari kantorku, dengan taksi aku
meluncur ke daerah Ancol
menuju hotel Horison.
Setelah masuk kedalam Lobby
aku bilang sama receptionist
kalau aku saudaranya Ibu Ayu di
lantai empat dan mau berjumpa
dengan beliau.
“ Sebentar ya Pak saya tanya Ibu
Ayu dulu”, jawab receptionist
dengan ramahnya.
“ Hallo sore Ibu Ayu maaf
mengganggu, ini dari looby ada
tamu yang mau bertemu Ibu ”
“Namanya Pento Bu “.
“Iya.. iya selamat sore Bu”, jawab
receptionist sambil menutup
pembicaraan.
“ Silakan Mas! lagsung naik saja
sudah ditunggu “.
“Terima kasih Mbak”, jawabku
Setelah sampai diatas dan berada
didepan kamar Ibu Ayu, jantung
ku berdebar dengan keras!, aku
agak sedikit grogi. Kuketuk pintu,
tidak lama kemudian pintu
terbuka.
“ Pento ya?, mari masuk jangan
bengong gitu dong, ntar
kesambet si manis jembatan
ancol lu “. sapa Ibu Ayu.
Sambil melangkah masuk
kedalam kamar hotel, aku jadi
terbengong bengong dengan
apa yang aku lihat, apa aku ngak
mimpi!, karena Ibu Ayu yang ada
di depanku ini adalah wanita
setengah baya atau mungkin
bisa di bilang wanita lanjut usia
dan yang mengundangku untuk
bertukar lendir kenikmatan
adalah seorang pemain film, artis
sinetron yang sangat tekenal!
Sekarang ini beliau sering
memerankan tokoh Ibu Ibu
orang kaya dengan dandanan
menor dan rambut sering di
sanggul. Sudahlan aku tidak
ingin lebih rinci lagi menjelaskan
siapa Ibu Ayu!, aku harus tetap
menjaga kerahasian
konsumenku.
“ Mau minum apa”, tanya Ibu
Ayu.
“ Apa saja Bu”, jawabku gugup
“Silahkan duduk Pento rilex saja,
jangan tegang gitu dong!”,
canda Ibu Ayu
Akupun duduk di sofa yang
menghadap kearah pantai, indah
sekali pemandangannya.
Tak berapa lama, Ibu Ayu datang
menghampiriku dengan 2 kaleng
coca cola diet, kemudian tanpa
kusangka sangka Ibu Ayu
langsung duduk dipangkuanku,
dengan gaya yang manja sekali.
“ Silahkan minum sayang, aku
mau coba apa kamu sehebat
seperti yang dibilang si Lastri “.
Kutaruh minumanku dan kulepas
kemejaku agar tidak kusut,
kemudian Ibu Ayu menciumi
bibirku dan tangannya meremas
remas burungku yang masih
terbungkus celanaku. Aku pun
tidak tinggal diam langung
kulumat bibir wanita yang
sepantasnya jadi nenekku,
tangankupun gerilya kesana
kemari meremas dan mengelus
elus tubuh Ibu Ayu yang sudah
sangat kendor sekali sembari
memberi rangsangan nikmat
kepadanya.
Tanpa sadar helai demi helai
pakaian kami berdua sudah
saling berjatuhan, aku dan Ibu
Ayu sudah telanjang bulat. Dalam
hati aku berkata, kalau di TV Ibu
Ayu selalu berdandan trendi
sekarang ini beliau sudah
telanjang bulat tanpa sehelai
benangpun, dengan tubuh yang
sudah sangat kendor, apalagi
buah dadanya!, hanya
kemulusan kulit tubuhnya saja
yang masih tersisa. Namun
beliau adalah konsumenku dan
aku wajib untuk memberi
kepuasan kepadanya.
Kuubah posisi kami, sekarang
Ibu Ayu duduk bersandar
dengan kaki mengangkang,
kucumbu mulai dari bibir, saling
berpagutan turun ke lehernya
terus turun kebuah dadanya.
Kumainkan Putting susunya
kuhisap bergantian kiri dan
kanan sambil tanganku meremas
dan mencongkel congkel serta
menusuk nusuk memeknya
dengan jari jari saktiku.
Cumbuanku pun perlahan lahan
turun kebawah dan berakhir
disawah ladang Ibu Ayu, Kujilati
dan kuhisap memek Ibu Ayu
yang licin tanpa bulu kemaluan
yang sudah dicukur rapi. Aku
benar benar tidak mau rugi!,
kunikmati seluruh tubuh Ibu Ayu
jengkal demi jengkal tidak ada
bagian tubuhnya yang terlewati
untuk ku nikmati. Aku benar
benar ingin memuaskan Ibu Ayu,
berlama lama aku bermain dan
memberi rangsangan
kenikmatan di lubang memek
dan itilnya yang membuat Ibu
Ayu semakin mengelinjang dan
mendesah tidak karuan.
“ Uhh.. Pento.. Hisap yang kuat
sayang Ibu Ibu.. Mau keluar..”
Aku sadar dengan usia Ibu Ayu,
kuhentikan hisapanku, aku tidak
mau ini berakhir dan harus
menunggu stamina Ibu Ayu
pulih kembali untuk memulainya
lagi. Ibu Ayu pun protes
kepadaku.
“ Kenapa dihentikan Pen.., Ibu
sudah hampir sampai..”.
“Maaf Bu!, aku mau Ibu orgasme
dengan kontolku bukan dengan
lidahku”.
“Ihh.. ternyata kamu nakal juga
ya.. pen..”.
Aku bangkit dan duduk
bersandar disofa. Saat tanganku
hendak meraih kondom yang
sudah kusiapkan di meja. Ibu
Ayu melarangku mengunakan
kondom.
“ Tak usah pakai kondom Pen,
kurang nikmat!, Ibu percaya
kamu bersih dan kamu juga
harus percaya Ibu juga bersih”.
Kemudian Ibu Ayu bangkit
berdiri lalu menduduki tubuhku
sambil merusaha memasukan
batang kontol ku kelubang
memeknya.
“ Ahh Rintih kami bersamaan saat
batang kontolku membelah dan
masuk ke dalam lubang memek
Ibu Ayu yang sangat licin sekali,
mungkin karena banyaknya air
liurku yang bercampur dengan
lendir nikmatnya.
Dalam posisi duduk ini, aku bisa
lebih leluasa menghisap tetek Ibu
Ayu dan meremas remas
pantatnya. Digoyangnya
perlahan lahan kemudian diputar
pantatnya dan sesekali dinaik
turunkan pantatnya.
“ Uhh.. Pento.. enak sayang..
enak.., ahh.. ah.. ihh.. ihh”, rintih
Ibu Ayu.
Kusedot puitng susu Ibu Ayu
dengan kuat sambil tanganku
membelai punggung dan
meremas pantatnya, kami terus
berpacu mengejar sejuta nikmat
yang begitu fantastis yang selalu
di hayalkan hampir semua
orang, dan akhirnya
“ Arrgg Pento.. enak sekali..
sayang.. Ibu.. Ibu.. mau keluar..
nih..”.
“Tahan Bu saya juga mau
keluar”, yah!, Hari ini aku tidak
meminum obat kuat, aku ingin
menikmati secara alami gesekan
dinging memek Ibu Ayu dengan
batang kontolku.
Goyangan pantat Ibu Ayu
semakin lama semakin cepat dan
gesekan gesekan dinging
memek Ibu Ayu dengan batang
kontolku semakin membuatku
terbang melayang. Beruntung
sekali aku bisa merasakan
memek orang terkenal,
Walaupun Ibu Ayu bisa dibilang
sudah tua, bagiku memek
tetaplah memek! Thanks buat
Ibu Lastri.
Akhirnya sekujur tubuhku
menegang, urat urat dibatang
kontolku semakin sensitive
menanti ledakan nikmat yang
sebentar lagi akan keluar.
“ Arrgg Pento.. Ibu sampee”,
“Arrgg buu.. saya keluarr.”
Aku dan Ibu Ayu menjerit
bersamaan melepas orgasmenya
dan ejakulasiku secara
bersamaan, dipeluknya tubuhku
erat sekali, dan akupun
memeluknya dengan erat.
Setelah lewat beberapa menit
aku dan Ibu Ayu masih belum
merubah posisi kami dan masih
terus berpelukan menikmati sisa
sisa kenikmatan yang baru saja
kami berdua lewati, dan
mengatur nafas kami yang tidak
teratur.
“ Pento rasanya damai sekali
berpelukan seperti ini, thanks ya
kamu udah bikin Ibu meraihnya.
“ Sama sama Bu saya juga suka
berpelukan seperti ini”, kubelai
rambutnya dan kukecup
keningnya.
Hari itu aku dan Ibu Ayu
mengulangi dua kali lagi
persetubuhan kami, di tempat
tidur dan di kamar mandi,
persetubuhanku yang terakhir di
kamar mandi dengan Ibu Ayu
sangat fantastis, seperti
layaknya seorang gadis muda
Ibu Ayu mencoba bermacam
macam gaya dan yang terakhir
Ibu Ayu memintaku memasukan
batang kontolku ke lubang
anusnya.
Ternyata lobang anus Ibu Ayu
sudah cukup longgar mungkin
suaminya suka main di lubang
yang satu ini atau dengan lelaki
lain yang disewanya. Setelah
kugunakan kondom tanpa
kesulitan yang berarti perlahan
lahan namun pasti batang
kontolku masuk membelah
lobang anusnya, kudiamkan
sesaat sambil ku nikmati
sensasinya kemudian aku
pompa maju mundur.
Jepitan lobang anus Ibu Ayu
mencengkeram dengan kuat
batang kontolku!, walaupun aku
mencoba untuk bertahan lebih
lama akhirnya aku sudah tidak
sanggup lagi menahannya!,
dengan satu teriakan panjang
sambil kubenamkan dalam dalam
batang kontolku di lubang
anusnya, aku melepas
ejakulasiku di pantatnya dan Ibu
Ayu melepas orgasme
panjangnya sambil menangis
tersedu sedu.
Aku benar benar merasa puas
bisa membuat Ibu Ayu mencapai
titik yang diinginkannya, dan
harus kuakui stamina Ibu Ayu
sangat kuat sekali. Setelah
beristirahat beberapa jam, pukul
12 malam, akupun pamit hendak
pulang, walaupun Ibu Ayu
mencoba menahanku agar aku
menginap bersamanya. Akhirnya
setelah aku ceritakan sedikit
tentang diriku, Ibu Ayu pun mau
mengerti dan memahami
kondisiku, dengan satu
perjanjian aku harus bersedia
memberikan kepuasan birahi
kepadanya saat Ibu Ayu
membutuhkannya. Setelah
kuberikan Nomor HP ku kukecup
kening Ibu Ayu dan akupun
pamit pulang.
Di dalam taksi aku masih tidak
habis pikir bahwa Orang seperti
Ibu Ayu yang merupakan public
figur dan artis terkenal juga
nenek dari beberapa orang cucu,
ternyata masih membutuhkan
orang sepertiku untuk
melampiaskan dan melepas
nafsu birahinya. Tapi sudahlah!,
tiap orang punya Masalah dan
seleranya sendiri sendiri.
No comments:
Post a Comment