Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Monday, November 29, 2010

bayar hutang suami dengan tubuhku

Perkenalkan, namaku adalah Anti
umurku 29 tahun, aku adalah
seorang istri dari seorang lelaki
bernama Bayu yang umurnya
juga sama denganku. Aku
hanyalah seorang ibu rumah
tangga, sedangkan Bayu bekerja
hanya kalau sedang ada proyek
saja. Kalau sedang tidak ada
proyek maka Bayu hanya diam
di rumah dan tidak berusaha
untuk mencari pekerjaan tetap
yang bisa menjamin hidup kami.
Selama 3 tahun pernikahan kami,
Bayu tidak pernah bekerja tetap
di satu perusahaan. Entah
untungnya atau sialnya kami
sampai sekarang belum
dikarunai seorang anak. Akibat
dari Bayu yang tidak
mempunyai pekerjaan tetap
akhirnya dia mempunyai hutang
dimana-mana. Sampai suatu saat
ada orang yang datang ke
rumah kami dan marah-marah
karena Bayu belum juga
membayar hutangnya.
Pada saat itu aku hanya bisa
menemani Bayu di sisinya
menghadapi kata-kata kasar
orang yang dihutangi oleh Bayu.
Aku sendiri melihat gelagat yang
aneh dari orang itu. Sambil
marah-marah matanya seringkali
tertangkap olehku sedang
melirik ke arahku. Aku sendiri
memang mempunyai tubuh
yang cukup bagus menurutku.
Tinggi 170cm (termasuk tinggi
untuk perempuan lokal), berat
60kg, kulit sawo matang, dengan
ukuran dada 36.
Kehidupan seks kami tidaklah
bermasalah walaupun tidak bisa
dibilang istimewa. Bayu selalu
dapat memuaskanku walaupun
dia adalah seorang yang
konservatif yang selalu bermain
dengan gaya yang itu-itu saja.
Beberapa hari setelah rumah
kami didatangi oleh orang yang
menagih hutang, aku melihat
orang tersebut di jalan ketika
aku mau pergi ke rumah
saudaraku. Tadinya aku akan
meminjam uang dari saudaraku
untuk menutupi hutang Bayu
pada orang tersebut, tapi
ditengah jalan aku mempunyai
pikiran lain. Aku ikuti orang
tersebut untuk mengetahui
dimana rumahnya. Tadinya
niatku hanya untuk mengetahui
saja, tapi akhirnya aku
mempunyai niat lain. Aku
putuskan untuk menggadaikan
tubuhku untuk melunasi hutang-
hutang suamiku kepada orang
itu.
Setelah aku mantap dengan
niatku, beberapa hari kemudian
aku memberanikan diri untuk
mendatangi rumah orang
tersebut. Rumah orang itu
memang sangat besar dan
sangat mewah. Setelah berhasil
mengatasi rasa gugupku
akhirnya kuberanikan diri untuk
memencet bel. Tak lama
kemudian seorang lelaki kurus
yang kupikir adalah pesuruh di
rumah itu keluar.
“ Nyari siapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” tanyaku
pada lelaki tersebut.
“ Ibu siapa? Biar saya sampaikan
ke Bapak.”
“Bilang aja dari istrinya pak
Bayu.”
Akhirnya pesuruh itu masuk ke
dalam rumah dan tak lama
berselang dia keluar lagi untuk
membukakan pagar.
“ Tunggu aja di ruang tamu bu.”
Katanya padaku. Langsung saja
aku menuju ke arah yang
ditunjuknya.
Sebuah pintu dari kayu jati
dengan ukiran yang sangat
cantik. Belum juga aku sampai ke
depan pintu, pintu tersebut
sudah dibuka dari dalam.
Rupanya yang membukakan
pintunya adalah orang yang
kucari. Orang dengan perawakan
kurang lebih 180cm dan
kuperkirakan beratnya 75kg.
Aku perkirakan umurnya sekitar
50 tahun. Berkulit hitam dan
terlihat masih segar. Kesan
angker yang ditunjukkannya
pada saat menagih hutang tidak
ada sama sekali pada saat aku
datang. Justru aku menangkap
kesan ramah dan sopan dari dia.
Dia langsung menjabat tanganku
sambil menyebut namanya.
“ Broto. Mari masuk bu…”
“Anti” Jawabku langsung ketika
melihat dia kebingungan.
“ Oh iya. Bu Anti silahkan masuk”
Aku langsung masuk menuju
ruang tamu. Dan Pak Broto
langsung memersilakan aku
untuk duduk.
“ Mau minum apa bu Anti?”
“Ah gak usah repot-repot pak”
jawabku dengan gaya basa-basi
bangsa timur.
Akhirnya Pak Broto menyuruh
pembantunya untuk
membuatkan sirup.
Sambil menunggu minuman
datang pak Broto memulai
pembicaraan, sekaligus untuk
mencairkan suasana yang kaku.
Seolah-olah dia tahu kalau aku
gugup dan grogi bertemu
dengannya. Kuakui dia adalah
sosok yang bisa membuat
pembicaraan menjadi santai.
Ditambah lagi mungkin dengan
wawasan yang cukup luas
sehingga dia sepertinya tidak
pernah kehabisan bahan
pembicaraan layaknya penyiar
radio yang selalu ngoceh
sepanjang jam siaran. Semakin
jauh kami berbicara justru aku
semakin kehilangan rasa
gugupku yang tadi
menghinggapi. Obrolan kami
sempat terhenti karena
pembantu pak Broto datang
membawakan minuman
pesananan majikannya.
“ Silahkan diminum bu Anti”
“Oh iya pak. Terima kasih.” Tak
lama langsung saja kuteguk
minuman yang disuguhkan.
“ Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi
keluar?” Tanyaku unuk memulai
obrolan kembali.
“ Istri saya sudah lama
meninggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iya bu Anti
sudah berapa lama menikah
dengan pak Bayu ?”
“Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh
pak. Mas Bayu gak pernah punya
kerjaan tetap. Jadi makin lama
makin numpuk aja hutangnya.
Ditambah lagi sampai sekarang
kami belum juga punya anak ”
kataku sekalian curhat sedikit ke
pak Broto.
Setelah disinggung soal hutang,
pak Broto akhirnya menanyakan
perihal hutang suamiku. Dan dia
juga bercerita bahwa
sebenarnya suamiku tidak hanya
berhutang kepadanya tapi juga
ke teman-teman pak Broto. Jujur
saja aku kaget, karena selama ini
suamiku tidak pernah berkata
jujur perihal hutangnya.
Rupanya pak Broto sudah
menyimpan rencana sendiri
yang kurang lebih mirip dengan
rencanaku. Dan akhirnya
rencana itu disampaikan
kepadaku, bahwa hutang
suamiku bisa lunas dengan
catatan aku mau diajak bercinta
dengannya. Pengurangan
hutang suamiku satu juta setiap
aku melayaninya. Dan itu berlaku
juga untuk hutang suamiku
dengan teman-temannya yang
ternyata ada dua orang lagi. Dan
ternyata suamiku berhutang
sepuluh juta ke setiap orangnya.
Ini berarti aku harus bercinta
tiga puluh kali, dengan setiap
orangnya aku layani sepuluh
kali. Aku sempat berpikir juga
melihat keadaan yang seperti itu,
tapi demi melunasi hutang
suamiku akhirnya aku sanggupi
permintaannya. Akhirnya aku
disuruh kembali lagi keesokan
harinya, karena hari itu Pak
Broto sudah mempunyai janji
dengan rekan bisnisnya.
Sebelum pulang aku
menanyakan apakah teman-
temannya berkenan dibayar
hutangnya dengan tubuhku?
Dan Pak Broto berhasil
meyakinkan bahwa teman-
temannya pasti akan satu suara
dengannya.
Akhirnya keesokan harinya aku
datang kembali ke rumah Pak
Broto. Hari itu aku untuk pertama
kalinya berdandan bukan untuk
suamiku, tapi untuk laki-laki lain.
Aku datang dengan pakaian
tetap casual saja. Toh pikirku
nantinya pakaian ini juga tidak
berguna karena ketika aku
menunaikan tugasku baju ini
harus dilepas. Yang jelas aku
mempersiapkan mentalku untuk
hal ini. Karena ini juga untuk
pertama kalinya aku akan
disetubuhi oleh laki-laki yang
bukan suamiku. Dan yang jelas
aku juga mempersiapkan
vaginaku. Semua bulu-bulu yang
tumbuh disekitar vaginaku
kucukur habis, sehingga
vaginaku bisa terlihat dengan
jelas. Sesampainya di rumah Pak
Broto aku disambut dengan
hangat, Pak Broto mencium
punggung tanganku dan kedua
pipiku. Diriku agak canggung
menerima perlakuan yang
diberikan kepadaku, karena dia
bukan suamiku. Tetapi aku
sendiri tidak pernah
diperlakukan seperti itu oleh
suamiku. Saat itu aku merasa
diperlakukan layaknya seorang
perempuan. Dia tidak
menunjukkan bahwa dia hawa
nafsunya, tapi justru
menunjukkan sikap seorang
lelaki dewasa yang membuatku
sedikit “terbius” oleh
perlakuannya.
Setelah sambutan hangatnya aku
langsung diajak menuju
kamarnya. Kamar yang cukup
mewah bagiku. Dan rupanya Pak
Broto telah menyulap kamarnya
menjadi begitu indah. Wangi
bunga telah memenuhi seisi
kamarnya. Ketika aku masih
terpesona dengan kamarnya
yang mewah tiba-tiba dia
memelukku dari belakang.
Refleks dan sedikit terkejut
membuat diriku agak
memberontak. Tetapi dia
meyakinkan diriku untuk tenang
dan menikmati saja saat-saat
tersebut. Dia mulai menciumi
leher dan kupingku yang jelas
membuatku terangsang. Lalu dia
membalikkan tubuhku sehingga
kami saling berhadapan.
“ Boleh kupanggil Anti saja?”
tanyanya padaku.
“ Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggil pak dong.
Panggil saja Broto. Supaya lebih
mesra. ”
“Iya Broto. Boleh aja kalau kamu
mau panggil aku Anti.” aku mulai
menikmati keadaan.
“ Hmm.. Anti. Sebenarnya ada
satu lagi kejutan untukmu hari
ini. ”
“Apa itu?”
Belum dia menjawabnya tiba-
tiba pintu kamar terbuka. Lalu
ada dua orang memasuki kamar
tersebut. Hal itu jelas saja
membuat aku kaget.
“ Ini dia kejutannya. Ada dua
orang lagi temanku yang
dihutangi suamimu yang ingin
ikut bermain dengan kita. ”
“Tapi Broto…” “Tenang saja.
Kalau kau melayani kami
sekaligus maka bayarannya
dinaikkan menjadi 1,5 juta untuk
sekali main. Tidak lagi satu juta. ”
Sebenarnya aku agak keberatan
juga dengan keadaan itu. Tapi
karena suasana yang tercipta
sudah kunikmati akhirnya aku
menyetujuinya. Kedua temannya
memang berbeda sekali
dengannya. Temannya yang
satu bernama Faisal, keturunan
Arab mempunyai dan berkulit
putih. Sedangkan yang satunya
bernama Hans, keturunan Cina.
Tapi yang jelas ketiganya
mempunyai postur tubuh yang
sama. Tinggi besar dan tegap.
Beda sekali dengan suamiku
yang tingginya kira-kira sama
denganku dan mempunyai
tubuh yang tidak sebagus
mereka. Jujur saja diam-diam aku
mulai mengagumi mereka
bertiga dan mulai
membayangkan disetubuhi oleh
mereka bertiga.
Aku sudah lagi tidak peduli
dengan suasana romantis di
kamar Pak Broto, tapi aku sudah
mulai membayangkan suasana
liar yang akan terjadi berikutnya.
Tiba-tiba saja Pak Broto sudah
mulai mencium bibirku. Aku
yang dari tadi sedang
menghayal jelas terkejut,
walaupun tidak lama dan
langsung membalas ciuman dari
Pak Broto. Tak lama berselang
Faisal dan Hans langsung
bergabung. Faisal datang dari
belakangku dan langsung
menciumi leherku sedangkan
Hans langsung ke tujuan dengan
meremas kedua dadaku. Hal ini
jelas saja membuat nafsuku
meledak. Aku tidak tahan untuk
tidak bersuara, dan akhirnya
akupun mulai mengeluarkan
desahan dari mulutku.
Setelah itu bajuku dan celana
panjang yang aku pakai mulai
dilepas dari tubuhku sehingga
terlihat bra dan cd yang aku
kenakan. Hal ini jelas saja
membuat mereka bertiga
tambah liar untuk menjamah
tubuhku. Dan tak lama berselang
bra dan cdku pun ikut lepas dari
tubuhku sehingga aku benar-
benar bugil. Sudah tidak ada lagi
perasaan canggung dan malu di
diriku. Yang ada hanya nafsu
yang sudah berada di ubun-
ubun. Setelah itu mereka bertiga
pun melepas pakaiannya
masing-masing. Dan aku benar-
benar tidak bisa
menyembunyikan rasa kagetku
ketika mereka bertiga sudah
bugil. Karena mereka semua
mempunyai ukuran penis yang
sangat besar bagiku. Panjang
penisnya sekitar 20 cm dan
berdiameter kira-kira 4-5 cm.
Aku sendiri tidak dapat
membedakan secara pasti punya
siapa yang paling besar. Karena
ukuran penis mereka yang
hampir sama. Tapi yang jelas
berbeda sekali dengan punya
suamiku yang hanya sekitar
13cm dengan diameter 2 cm.
Aku dihadapkan dengan tiga
penis raksasa. Perasaan takut
dan penasaran bercampur aduk
di diriku. Takut karena belum
pernah melihat penis dengan
ukuran sebesar itu. Penasaran
karena perempuan mana yang
tidak mau vaginanya dimasuki
penis seperti itu.
Setelah semuanya bugil mereka
membimbingku untuk jongkok,
dan setelah itu mereka semua
mengelilingiku. Mereka minta
dioral secara bergantian. Lalu
kulakukan permintaan itu
dengan senang hati walaupun
agak bersusah payah. Aku sering
mengoral suamiku, tetapi yang
ini beda. Tiga penis dengan
ukuran jauh dari penis suamiku.
Ukuran penis mereka membuat
aku agak gelagapan dan sedikit
sesak nafas awalnya. Tapi lama-
lama akhirnya aku bisa
menguasai keadaan juga. Ketika
aku mengoral penis pak Broto
kedua tanganku mengocok penis
Hans dan Faisal, begitu
seterusnya. Jika satu sedang
kuoral maka yang dua lagi
kebagian kocokan tanganku.
“ Aarrrgghhh nikmat sekali
seponganmu anti” ucapan itu
terlontar dari Faisal ketika
mendapat giliran dioral olehku.
Hans mendapat giliran terakhir
untuk kuoral.
Dan ketika giliran Hans mereka
membimbingku ke arah tempat
tidur. Rupanya mereka
memintaku untuk mengoral Hans
sambil terlentang sementara
penis Hans berada di atas
mulutku. Ketika sedang asik-
asiknya menikmati penis Hans,
tiba-tiba kurasakan rangsangan
hebat di kedua payudaraku dan
di vaginaku. Rupanya Faisal
sedang asik menggerayangi
kedua payudaraku. Dia sedang
asik meremas dan menjilati
kedua payudaraku. Sedangkan
Pak Broto berada di
selangkanganku, dia terlihat asik
menjilati vaginaku. Terang saja
aku mengoral Hans sambil
mengerang (ingin berteriak tidak
bisa karena mulutku disumpal
penis Hans) keenakan karena
perlakuan kedua orang tadi
terhadap dua tempat sensitif di
tubuhku. Tak lama kemudian
Hans melepaskan penisnya dari
mulutku lalu bergabung dengan
Faisal untuk menikmati
payudaraku. Faisal menggarap
payudara kiriku sedangkan Hans
yang kanan pak Broto tetap
menjilati vaginaku. Hal ini
membuatku terangsang hebat
sehingga tidak tahan lagi untuk
berteriak dan meracau.
“Aarrrrgghhh, nikmat banget…
teruuussss… aaarrgghhh… aayoo
teruusss”
Akhirnya aku sampai juga pada
orgasmeku yang pertama. Tak
lama kemudian aku merasakan
sesuatu menempel di bibir
vaginaku. Setelah kulirik ternyata
pak Broto sudah siap
memasukkan penisnya itu ke
dalam vaginaku. Aku merasakan
penis pak Broto semakin lama
semakin mendesak vaginaku.
Aku merasa seperti perawan lagi
karena begitu susahnya penis
pak Broto memasuki vaginaku.
Terang saja susah, penis sebesar
itu mencoba masuk ke dalam
vaginaku yang biasanya hanya
dimasuki penis Bayu yang
sekarang menjadi biasa bagiku.
Terbantu oleh vaginaku yang
sudah basah akhirnya penis pak
Broto berhasil masuk juga.
Perlahan-lahan pak Broto mulai
menggoyangkan penisnya
keluar masuk di vaginaku.
“Arrrghhh broto… terus… cepetin
donkk.. ent*tin…” aku sudah
meracau tak karuan karena penis
pak Broto yang menghadirkan
kenikmatan yang luar biasa.
Ditambah lagi Hans dan Faisal
yang masih sibuk dengan kedua
payudaraku.
Akhirnya setelah dirasa lancar
pak Brotopun mulai
mempercepat goyangannya.
Baru beberapa goyangan saja
aku sudah orgasme lagi padahal
kulihat pak Broto masih kuat
menggoyang penisnya. Makin
lama makin cepat dan cepat
sampai akhirnya aku tak tahan
dan sampai pada orgasme ku
yang kesekekian kali. Setelah
agak lama terasa goyangan pak
Broto semakin cepat dan cepat
kemudian sampai pada
goyangan dia yang terakhir,
tubuhnya mengejang keras
sekali, suaranya melenguh
setengah berteriak. Dan aku bisa
merasakan kalau dia orgasme.
Semburan spermanya di dalam
vaginaku terasa sekali. Tak lama
berselang pak Broto mencabut
penisnya dan aku didatangi oleh
Hans dan Faisal yag tampak
sudah tidak sabar. Aku lihat Hans
membawa baby oil. “Untuk
apa?” tanyaku. “Sudahlah
nikmati saja” begitu kata Hans.
Karena memang gairahku masih
diatas akhirnya aku tidak
pedulikan lagi. Tak lama mereka
memintaku untuk berposisi
doggy style, dan aku iyakan saja
toh aku juga terbiasa dengan
gaya itu. Tapi betapa kagetnya
ketika kurasakan Hans
menumpahkan baby oil di
lubang pantatku dan di penisnya
lalu kemudian berusaha
memasukkan penisnya itu ke
pantatku. Tadinya aku ingin
berontak, tetapi Faisal
memegangi tubuhku dengan
erat supaya tidak berontak.
Terasa sedikit sakit ketika penis
Hans mencoba untuk memasuki
lubang pantatku tetapi kemudian
setelah masuk terasa nikmat
yang luar biasa juga. Tidak kalah
dengan nikmatnya ketika masuk
ke vagina. Lalu Hans kemudian
mulai untuk menggoyang
penisnya di dalam pantatku.
Ketika sudah lancar dan baru
beberapa saat Hans meminta
merubah posisi tanpa
melepaskan penisnya dari
pantatnya. Kami berdua
terlentang dan bertindihan
dengan aku diatasnya. Sehingga
makin kurasa Penis itu bergerilya
di lubang pantatku.
Tak lama kemudian Faisal
menghampiri kami dan sudah
siap dengan penisnya yang
sudah berdiri tegak dan
diarahkan ke vaginaku yang
terbuka menantang. Akhirnya
Faisal memasukkan penisnya ke
dalam vaginaku berbarengan
dengan Hans dia
menggoyangkan penisnya
keluar masuk vaginaku. Sebuah
pengalaman luar biasa yang
belum aku alami sebelumnya.
Aku disetubuhi dua laki-laki
secara bersamaan. Benar-benar
terasa nikmat sekali, ditambah
lagi keduanya ditambah pak
Broto merupakan sosok lelaki
gagah, tampan dan enak
dipandang. Pergumulan kami
bertiga tak terasa membuatku
orgasme berkali-kali, karena rasa
nikmat yang luar biasa. Dan
akhirnya Faisal dan Hans secara
bersamaan mencapai
orgasmenya. Hans
mengerluarkan spermanya di
dalam pantatku sedang Faisal di
dalam vaginaku.
Setelah itu kami berempat
mebersihkan diri, dan rupanya di
meja makan sudah disiapkan
makanan untuk kami berempat.
Setelah kami makan akhirnya
aku izin untuk pulang dan tidak
lupa membuat janji untuk
pertemuan berikutnya dengan
mereka.
Setelah kejadian itu aku
merasakan tidak nafsu lagi
dengan Bayu ketika dia
mengajakku untuk bersetubuh.
Aku hanya berusaha
menjalankan kewajibanku saja.
Tetapi jujur saja aku tidak
merasa puas. Karena aku sudah
menemukan sesuatu yang lebih
diluar sana. Dan setelah semua
hutang-hutang Bayu lunas aku
sering kali mendatangi mereka
atau salah satu dari mereka
untuk minta disetubuhi. Aku
sudah sampai pada taraf
ketagihan yang luar biasa. Pada
akhirnya akupun jujur kepada
Bayu tentang hal yang selama ini
terjadi. Dia terkejut, tapi tak biasa
marah karena aku melakukan itu
untuk melunasi hutang-
hutangnya. Setelah kutanyai
apakah dia ingin menuntut cerai
diriku, dia tidak mau
menceraikanku dengan alasan
dia masih sayang. Aku
memberikan syarat kepada Bayu
yaitu, aku bebas bersetubuh
dengan ketiga orang itu
kapanpun dan dimanapun aku
mau tanpa harus dicemburui.
Akhirnya Bayu menyetujuinya,
karena masih menyayangiku.
Pernah suatu saat ketika Bayu
pulang ke rumah dia mendapati
diriku sedang bersetubuh
dengan ketiga pria tersebut.
Ketika dia akan pergi justru dia
dipaksa untuk duduk dan
menyaksikan kami oleh pak
Broto, Hans dan Faisal. Bahkan
dia juga ditelanjangi oleh mereka
didepanku. Mereka sengaja
melakukan itu hanya untuk
membandingkan ukuran penis
mereka dan Bayu dan memang
penis Bayu menjadi terlihat kecil
sekali. Sebenarnya aku kasihan
melihatnya diperlakukan seperti
itu. Tetapi karena hawa nafsu
yang sudah menguasai diriku,
maka tak kuacuhkan dia dan aku
hana melayani penis-penis
raksasa yang dapat memuaskan
vaginaku.

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?