Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Tuesday, November 30, 2010

Tante Ida 36 tahun Yang Kesepian

Namaku Ida. Usiaku di tahun
2009 ini adalah 36 tahun.
Walaupun aku bukan termasuk
cewek yang cantik, teman-
temanku sering mengatakan
kalau aku ini termasuk cewek
yang menarik. Rambutku lurus
berwarna hitam dengan panjang
mencapai punggungku. Tubuhku
yang sedikit berisi menyebabkan
payudaraku menyesuaikan diri
sehingga aku mengenakan bra
nomor 36B untuk membungkus
kedua payudaraku itu. Vaginaku
dihiasi oleh bulu-bulu yang
indah walaupun jumlahnya tidak
terlalu banyak. Aku tinggal
sendirian di rumahku yang
terletak di kota S Jawatimur ini
karena sampai saat ini aku masih
belum menikah. Walaupun
demikian, kehidupan seks yang
aku jalani sangat indah karena
aku selalu mendapatkan cara
untuk memuaskan hasratku.
Pada suatu hari Minggu siang
minggu ke tiga bulan September
2008, aku di telepon oleh
keponakanku yang bernama
Alex saat aku sedang membaca
email yang masuk di
da_kulthida@yahoo.com milikku..
Usianya 18 tahun dan berwajah
lumayan tampan.
“ Halo, tante Ida .. ?”, katanya dari
seberang telepon.
“ Iya, siapa ini .. ?, tanyaku.
“Alex, tante ..”
“Oh.. kenapa, Lex ?”
“Tante, kalau boleh Alex mau
minta bantuan tante.”
“Bantuan apa ?”
“Boleh tidak kalau tante jadi
model untuk Alex foto ?”
“Buat apa kamu foto-foto
tante ?”
“Cuma iseng aja kok ..”
Aku mengerti dengan
keinginannya ini. Alex sedang
menekuni hobi fotografi
sehingga tentu saja dia mencari-
cari apa saja yang bisa di foto
olehnya.
“ Boleh saja..”, kataku.
“Terima kasih tante. Saya akan
datang sebentar lagi. Kira-kira 10
menit lagi sampai. Kita foto-foto
di rumah tante saja.”
“Oke, kalau gitu. Tante tunggu,
ya …”
Aku menutup telepon itu dan
segera menuju ke kamar tidurku
untuk mengambil pakaian agar
aku dapat menutupi tubuhku
yang saat ini hanya sedang
memakai celana dalam berwarna
putih saja. Jika aku sendirian di
rumah, aku memang biasanya
selalu dalam keadaan setengah
telanjang atau telanjang bulat.
Bila ada yang hendak datang,
baru aku mencari pakaian untuk
menutupi tubuhku itu. Kebiasaan
ini sudah berlangsung sejak aku
berumur 27 tahun yaitu sejak
aku tinggal sendirian di rumah
itu. Di dalam kamar tidurku, aku
tidak langsung menuju lemari
pakaian. Aku memutuskan untuk
membubuhkan sedikit make up
ke wajahku sebab Alex akan
memakaiku sebagai model untuk
fotonya dan aku ingin tampil
sedikit menarik di depan
kameranya. Setelah selesai
memakai make up, dari dalam
lemari pakaian aku mengambil
sebuah rok terusan tanpa lengan
berwarna putih dengan strip
biru yang panjangnya sedikit di
atas lututku. Tanpa memakai bra
lagi, aku segera memakai rok itu
dan merapikannya sebelum
akhirnya aku mengikatkan ikat
pinggang putih yang menjadi
bagian dari rok itu.
Baru saja saat aku selesai
mengenakan pakaianku, aku
mendengar bel pintu berbunyi.
Dengan melangkah sedikit cepat,
aku keluar dari kamar tidurku
dan segera menuju pintu depan
untuk membuka pintu. Rupanya
Alex sudah tiba di rumahku.
“ Halo tante.. Tante kelihatan
cantik“, katanya sambil
tersenyum.
“ Tentu saja. Kan mau jadi model..
ayo, masuk.. ”, kataku sambil
tersenyum pula.
Alex segera melangkah masuk ke
rumahku. Aku segera menutup
pintu depan dan kemudian
mengajaknya ke ruang tengah.
Sesampainya kami di ruang itu,
Alex berkata,
“ Kita bisa mulai tante ?”
“Oh, bisa saja .. kamu mau di
mana ?”, tanyaku.
“Bagaimana kalau di teman
belakang rumah tante ?”
“Ok..”
Kami kemudian menuju ke taman
belakang rumahku. Taman
belakang rumahku termasuk
cukup luas dan memiliki tatanan
yang cukup bagus serta
dikelilingi oleh pagar tembok
yang cukup tinggi sehingga
tidak ada orang yang bisa
melihat ke dalam tamanku ini.
Sesampainya kami di taman ini,
Alex mulai mengeluarkan kamera
digitalnya dan memulai
kegiatannya. Alex bertindak
sebagai fotografer sekaligus
pengarah gaya. Setelah beberapa
lama, akhirnya kami hampir
selesai.
“ Tante, ini foto yang terakhir.
Aku minta tante berdiri
membelakangiku. Saat aku
memberikan aba-aba, tolong
tante berputar menghadapku.
Tolong jangan berputar terlalu
cepat. Biasa saja.. “, katanya.
Aku melakukan apa yang seperti
dia katakan dan dia menjepretku.
Akhirnya kegiatan kami sudah
selesai dan kami tinggal melihat
hasilnya. Alex segera
memindahkan foto-foto tersebut
dari memory card ke dalam
laptop yang dibawanya. Setelah
selesai, aku dan Alex bersama-
sama memeriksa hasil fotonya.
Foto yang terakhir membuatku
agak terkejut, sebab di dalam
foto itu terlihat bahwa ternyata
saat aku berputar, rokku tersibak
dan celana dalamku yang
berwarna putih terlihat dengan
jelas. Selain itu, tanpa aku sadari
ternyata bagian dada dari
bajuku menjadi longgar karena
beberapa kali bergaya sehingga
sebagian payudaraku terlihat
tidak tertutup, bahkan puting
payudaraku telihat samar-samar
dari baliknya. Saat aku melihat
keponakanku, wajahnya terlihat
datar saja. Rupanya dia sudah
tahu kalau hasilnya bakal begini.
“ Foto ini paling bagus”, katanya.
“Tapi celana dalam tante
kelihatan ..”, kataku.
“Justru di sini bagusnya. Tante
kelihatan seksi sekali..”
Aku tersenyum saja. Walaupun
sedikit merasa malu, aku
menyukai fotoku yang terakhir
itu juga.
“ Lex, tante minta copy dari file
gambar yang terakhir ini..”,
kataku
“ Oke..”, katanya.
Setelah kegiatan kami berakhir,
Alex tidak langsung pulang. Kami
kembali ke ruang tengah dan
duduk di sofa untuk berbincang-
bincang. Selama berbincang-
bincang, Alex terus menatap
bagian dadaku yang sejak tadi
menampakan sebagian
payudaraku seperti di dalam
foto karena aku lupa untuk
membetulkannya. Saat aku
menyadari hal itu, aku tidak
berusaha untuk menutupinya.
Ada perasaan senang yang
menjalari tubuhku. Setelah
beberapa lama, akhirnya aku
berkata,
“ Lex, kenapa melihat dada tante
terus ?”
Alex sedikit terkejut. Dia menoleh
ke tempat lain sambil menjawab,
“ Ngak ada apa-apa, kok tante..”
Aku tersenyum melihat
tingkahnya. Aku sangat suka
kalau dia melihatku seperti itu.
“ Lex, kalau kamu suka, kamu
boleh melihatnya lagi kok”,
kataku.
Tanpa menunggu tanggapan
dari Alex, aku melebarkan bagian
dada bajuku sehingga kali ini
kedua payudaraku dapat terlihat
dengan jelas. Alex yang
mendapat pemandangan seperti
itu segera saja melotot dan
melahap kedua payudaraku
dengan pandangan yang penuh
minat. Aku yang melihatnya
seperti itu tersenyum dan
membiarkan Alex untuk
menjelajahi dadaku dengan
pandangannya.
Akhirnya Alex menjadi tidak
tahan. Dia bertanya kepadaku,
“ Tante, bolehkah Alex
memegangnya ?”
Aku mengangguk sambil
tersenyum.Tanpa membuang
waktu lagi, Alex segera
menggapai kedua payudaraku
dengan tangannya dan mulai
meremas-remas serta
mempermainkan putingnya.
Kontan saja aku menjadi
terangsang. Kubaringkan
tubuhku ke atas sofa dan
kupejamkan mataku untuk
menikmati sensasinya. Setelah
agak lama, tanpa permisi lagi
Alex mulai menciumi dan
menjilati kedua payudaraku. Aku
terus saja memejamkan mata
dan menikmati setiap
rangsangan di payudaraku.
Tubuhku ikut memberikan reaksi
terhadap rangsangan itu. Aku
merasakan cairan kewanitaanku
mulai mengalir dan membasahi
vaginaku. Setelah beberapa lama,
tanganku mulai membuka
pakaian Alex. Sambil terus
menciumi dan menjilati kedua
payudaraku, Alex membantuku
membuka bajunya sehingga
dalam sekejab Alex berada dalam
keadaan telanjang bulat.
Penisnya terlihat berdiri tegak
karena sudah pasti dia juga
dalam keadaan terangsang.
Untuk sementara, dia
melampiaskan nafsunya kepada
kedua payudaraku. Aku tidak
mau ketinggalan. Kujulurkan
tanganku untuk menggapai
penisnya. Setelah penisnya
berada di dalam genggamanku,
aku mulai memainkan penisnya
pula.
Setelah beberapa saat lamanya,
Alex melepaskan bibirnya dari
payudaraku dan berkata,
“ Tante, kalau boleh aku juga
ingin melihat memiaw tante”
Mendengar permintaannya ini
aku segera berdiri dan
mengangkat rokku dengan
tanganku sehingga sekali lagi
aku memamerkan celana dalam
putihku kepadanya.
“ Kamu buka sendiri celana dalam
tante”, kataku.
Alex segera berjongkok di
depanku dan dengan tangan
yang agak gemetar meraih
celana dalamku. Dengan
perlahan-lahan namun pasti,
celana dalamku melorot turun
dan sedikit demi sedikit
memperlihatkan rambut
vaginaku sampai akhirnya
keseluruhan vaginaku tidak lagi
ditutupi oleh celana dalam
putihku. Vaginaku terlihat sedikit
basah oleh karena cairan
kewanitaaanku. Alex
membiarkan celana dalam
putihku tersangkut di bagian
lututku dan mulai meraba
vaginaku.
“ Tante, ini indah sekali”, katanya
sambil membelai rambut
vaginaku dengan lembut.
Aku diam saja dan kembali
merasakan rangsangan yang kali
ini berpindah dari payudara ke
vaginaku. Dengan jarinya, Alex
menyodok-nyodok liang
vaginaku sehingga jarinya
dibasahi oleh cairan
kewanitaanku. Setelah Alex
menjilati jari-jarinya itu sampai
semua cairan kewanitaanku
yang menempel di jarinya habis,
dia kembali menyodok-
nyodokan jarinya di liang
vaginaku lagi. Dia melakukan hal
itu berkali-kali . Kelihatannya dia
sangat menikmati cairan
kewanitaanku. Sambil menusuk-
nusuk liang vaginaku, jari-
jarinya yang lain memainkan
klitorisku. Rangsangan yang aku
rasakan menjadi semakin hebat.
Di saat aku merasakan tubuhku
menjadi semakin lemas, aku
segera membaringkan diriku di
atas sofa karena rangsangan
menjadi semakin kuat. Tak henti-
hentinya mulutku mendesah-
desah karena merasa nikmat.
Setelah puas meraba vaginaku,
Alex mulai menciumi dan
menjilati vaginaku. Kali ini
rangsangan terasa semakin
dashyat. Aku tidak bisa berbuat
apa-apa kecuali mendesah dan
meremas-remas kedua
payudaraku sendiri sementara
Alex terus saja menciumi dan
menjilati vaginaku.
Aku yang sudah dalam keadaan
sangat terangsang akhirnya
mulai tidak tahan.
“ Lex, buka pakaian tante sampai
tante telanjang bulat ..”, kataku
sambil mendesah-desah.
Alex tidak menjawab, tetapi
tangannya mulai membuka ikat
pinggang rokku dan tidak lama
kemudian aku sudah berada
dalam keadaan telanjang. Tidak
lupa Alex meloloskan celana
dalam putihku yang dari tadi
tergantung di kedua lututku
sehingga tidak ada selembar
benangpun yang tersisa di
tubuhku. Alex terdiam sejenak
dan memandangi tubuhku yang
dalam keadaan polos tanpa
pakaian.
“ Tante cantik sekali. Tubuh tante
bagus dan sexy”, katanya.
Aku tersenyum dan berkata,
“ Kalau kamu suka, kamu boleh
menyetubuhi tante. Tante mau
berhubungan intim dengan
kamu, kok..”
Dengan tersenyum, Alex
kemudian membuka kedua
kakiku dan memposisikan
penisnya di depan vaginaku.
Dengan satu hentakan lembut,
seluruh penisnya terbenam ke
dalam vaginaku yang diikuti oleh
teriakan tertahanku karena
merasakan kenikmatan. Setelah
itu, Alex mulai menggerakkan
pinggulnya maju mundur
sehingga penisnya menyodok-
nyodok di dalam lubang
vaginaku. Cairan kewanitaanku
turut memberikan andil dalam
membantu penis Alex agar
meluncur maju mundur dengan
mudah dalam liang vaginaku ini.
Kami berdua mendesah-desah
karena nikmat. Dalam posisi ini,
aku mengalami orgasme berkali-
kali sambil diiringi erangan-
erangan dari bibirku.
Setelah beberapa saat, Alex
menarik penisnya dan
memberikan isyarat agar aku
menungging. Aku menurut saja.
Kuputar badanku dan
kutunggingkan pantatku di
depannya. Sedetik kemudian,
aku merasakan penisnya masuk
kembali ke dalam liang vaginaku
dan mulai menyodok-nyodok
lagi. Rupanya Alex melakukan
doggy style kali ini. Sekali lagi
aku terjebak dalam dashyatnya
kenikmatan berhubungan intim.
Beberapa kali aku merasakan
orgasme yang luar biasa
sebelum akhirnya aku
mendengar erangan kenikmatan
dari bibir Alex yang disertai
dengan semburan spermanya di
dalam rahimku yang
menandakan bahwa akhirnya
Alex telah mencapai kenikmatan
puncak pula. Sperma Alex terasa
hangat di dalam rahimku. Setelah
menyemburkan spermanya, Alex
mencabut penisnya. Aku merasa
bahwa ada sedikit sperma yang
meleleh keluar dari liang
vaginaku dan membasahi
vaginaku bagian luar saat
penisnya tercabut. Segera saja
aku menjulurkan jari-jariku ke
vaginaku dan mengambil lelehan
sperma yang mengalir turun.
Setelah jari-jariku berlumuran
sperma Alex, aku membersihkan
jari-jariku dengan menjilat-jilat
sperma yang melekatinya. Rasa
sperma yang khas selalu
membuat aku senang. Setelah itu,
Aku membalikkan badanku yang
dalam keadaan telanjang
menghadapnya terlentang. Sisa
sperma Alex yang sudah tinggal
sedikit masih terlihat menempel
di vaginaku bagian luar. Alex
kemudian merebahkan dirinya di
atas badanku dan memelukku.
Aku segera membalas
pelukannya. Sambil berpelukan
dalam keadaan telajang bulat,
kami saling berciuman bibir
dengan mesra untuk beberapa
saat lamanya. Perasaan yang
nikmat masih tersisa di antara
kami.
Akhirnya setelah beberapa saat,
kami memperoleh kekuatan kami
kembali. Kami segera bangkit
dari pembaringan dan mulai
memunguti pakaian kami yang
tercecer di mana-mana. Aku
segera mengenakan kembali
celana dalam putih dan rokku.
Setelah selesai berpakaian, kami
kembali duduk di sofa dan
berbincang.
“ Tante, tadi enak sekali. Tante
memang nikmat”, katanya.
Aku tersenyum saja dan lalu
berkata,
“ Kamu juga hebat. Kamu belajar
dari mana ? Usiamu kan baru 18
tahun, tapi kok kayaknya kamu
sudah sering melakukan
hubungan seks ?”
“Ah, tante. Alex ini sudah sering
melakukannya sama mama di
rumah..”
Aku sangat terkejut
mendengarnya. Rupanya selain
aku, kakakku juga melakukan
incest dengan anaknya sendiri.
Tapi hal ini membuat aku sedikit
lega sebab setidaknya kakakku
tidak akan mempermasalahkan
hubungan seksku dengan
anaknya bila dia sendiri juga
melakukannya.
“ Terus, mana yang lebih enak ?
Mamamu atau tante ini ?”
Alex tersenyum sambil berkata,
“ Kalian berdua sama-sama enak,
kok.. tapi kalau disuruh memilih,
Alex masih lebih suka
melakukannya dengan tante
soalnya tante lebih cantik dari
mama, sih..”
“Apa kamu sering melakukan
dengan mamamu ?”
“Kalau papa ngak ada di rumah
aja”
Aku diam saja kali ini. Beberapa
saat kemudian Alex berkata,
“ Tante, Alex mau pamit.”
“Sudah mau pulang ?”
“Iya, tante.”
“Ya, sudah kalau gitu. Hati-hati di
jalan, ya..”
“Ok.. Oh ya, lain kali Alex masih
boleh memotret tante ?”
Aku mengangguk sambil
tersenyum.
“ Tentu saja, kalau mau pose
yang agak nakal tante bersedia
kok”, kataku.
“Bayarannya pakai ‘itu’ ya ..”
Kali ini aku tertawa.
“ Apa saja, deh..”
Alex melangkah pergi sambil
melambaikan tangannya. Aku
membalas lambaiannya dan
memandang dia mengendarai
mobilnya sampai menghilang
dari pandanganku sebelum
akhirnya aku menutup pintu
rumahku dan menguncinya. Hari
ini merupakan hari yang
sungguh menggembirakan
bagiku karena aku memperoleh
satu cara lagi untuk memuaskan
hasratku.

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?