Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Friday, January 1, 2010

Awalnya dengan manekin (boneka pajangan), tapi akhirnya dengan manusia juga

Rata Tengah

Hai nama saya andi. Ini adalah kisah saya pada saat saya menjadi pekerja paruh waktu dengan menjadi seorang karyawan sebuah factory outlet ternama di kota yang terkenal dengan factory outletnya. Setelah ayah pensiun dari pekerjaanya, saya harus bekerja untuk melanjutkan kuliah saya. Saya sudah bekerja di tempat ini selama 3 bulan, teman saya di sini umumnya juga sama seperti saya, juga masih orang kuliahan, gaji sekitar Rp 750.000, sudah mencukupi untuk membaya SPP, uang kos dan kebutuhan sehari-hari tanpa perlu lagi transfer uang dari rumah nun jauh ke sini, Tapi, tetap saja ibu saya berat untuk saya kerja karena takut konsentrasi anaknya terbelah dan belajarnya jadi terganggu. Tapi saya sudah menerangkan bahwa saya bisa bisa mengatur waktu. Akhirnya saya dapat kepercayaan dari ibu saya dan akhirnya saya dapat mengerjakan pekerjaan ini tanpa ada yang mengahalangiku. Tapi tetap ketertarikan saya pada seks belum berhenti. Banyak pembeli dari dalam maupun luarnegeri datang ke sini yang cantik dan seksi dan mereka menggunakan pakaian yang minim-minim dan tipis yang membuat saya bernafsu (memang jaman sekarang budaya barat sudah menjajah indonesia, mereka tidak malu menggunakan pakaian seperti itu). Juga dari para karyawan di tempat saya juga cantik-cantik juga membuat saya juga makin nafsu saya makin mengembara. Kadang-kadang saya melampiaskan nafsu saya dengan onani di kamar ganti dan atau di tempat pakaian dalam perempuan(kalau sudah tutup). Dan ada suatu benda yang sering menemani saya beronani ria kalau FO sudah tutup dan karyawanya pergi semua (saya yang membuka-mengunci FO ini, di FO ini tidak menggunakan satpam), yaitu sebuah manekin (boneka pajangan yang berada di stand pakaian perempuan, saya menamai manekin itu "Nina". Manekin itu menggunakan pakaian tanktop super ketat yang membuat putingnya menyembul (tidak tahu kenapa manekin jaman sekarang pake puting segala) dan pusarnya keliatan dan rok supermini (hanya 1/4 paha) dan saya padukan sepatu bot kulit buaya dan tampilanya sangat seksi dan bajunya tidak pernah diganti (makanyatidak ada yang tahu dibalik baju itu) , tak jarang pria yang melewati manekin itu juga ngaceng (terlihat ada yang tutup-tutup selangakanganya). Manekin itu sangat cantik, rambutnya dari wig rambut coklat panjang teratur dan saya beri lipstik merah muda dan saya beri kutek bewarna merah muda. Manekin ini adalah manekin pesanan langsung ke pembuatnya, manekin ini saya pesankan payudaranya dan pantatnya besar dan bentuk badanya seperti gitar spanyol tetapi dengan mengatas namakan pesanan bos saya (malu donk kalo jujur) ketika ada penambahan manekin. Untung pesananya dikirim lewat jasa pengiriman barang kalau tidak nanti supirnya ngomong macam-macam). Di daerah selangkanganya saya bolongi (saya tidak memesan dibolongi karena beresiko ketahuan) dengan bor (sewaktu ada perluasan tempat, peralatan tukangnya di tinggalkan, dan saya pakai untuk melubanginya) dan saya beri karet disekelilingnya (supaya penis saya tidak lecet dan adarasa jepitanya). Selama ini saya berhasil menjaga rahasia onani saya dengan Nina ini. Tapi, sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya tercium juga. Tapi untungnya "saksi" ini tidak menyebar luaskanya, tetapi malah menjadi pengganti Nina ini.



Kejadian ini berlangsung beberapa bulan lalu.
Pada waktu itu sudah menunjukan jam 10.00 malam, jadi FO tutup dan karyawan mulai beres-beres dan langsung pulang. Saya yang ngaceng gara-gara melihat beberapa wanita chinnese menggunakan pakaian ketat dan rok mini. Karena melihat pahanya yang putih mulus tak berbulu dan melihat payudaranya yang berisi membuat saya bergelora dan ingin cepat-cepat onani dengan Nina dan akhirnya malam ini saya dapat berdua dengannya. Setelah semua orang pergi, saya mematikan lampu dan saya ke stand wanita dan fantasi saya dengan Nina dengan adegan seperti Mr Bean dengan boneka teddy-nya. Ketika saya berada di depannya, tanganya saya tarik dan memegang penis saya seolah-olah dia penuh nafsu memegang penis saya dan kemudian saya mendekatinya dan memcium bibir seksinya itu. Rasanya keras sekali lidahku natap bibirnya yang kaku itu seolah-olah kami sedang french kiss . Setelah itu saya mencium lehernya yang tadi aku semprot parfum yang saya ambil di etalase parfum. Wangi sekali membuat fantasiku makin membara dan saya membayangkan dia menganga keenakan dan setelah itu.kemudian saya mulai main kebawah dan dari luar saya pegang payudaranya dan kemudian saya melepas tank top ketatnya itu dan akhirnya terlihat payudara super besar yang puting coklatnya yang tegak tapi keras. Dengan membayangkan payudaranya kenyal dan empuk aku elus-elus dan mulai mengemut payudaranya yang ranum dan putingnya saya gigit keras (ah... Manekinya nggak rasain aja lo...) dan saya mulai kebawah lagi dan lagi sehingga sampai dipangkal roknya dan saya pelorotkan dan terlihat sebuah vagina imitasi tapi enak sekali(kan nggak pake CD, namanya juga manekin). Kemudian saya menurunkan celana jeans CD saya, kemudian saya memberikan pelumas dulu ke penis saya dan di sekitar lubang itu agar tidak lecet (ingat, boneka tidak mengeluarkan cairan pelumas) dan saya mulai memasukan penis saya dengan posisi berdiri. Kepala penis saya sudah masuk, kemudian sudah 1/4, 1/2, 3/4 dan akhirnya masuk semuanya. Ohh... Enak sekali, meskipun rasanya tidak seenak vagina beneran tapi sudah bisa bikin enak. Maju-mundur-maju-mundur Ohh enak sekali rasanya melayang-layang dan lebih enak dibandingkan dengan tangan ugghhh ahhh oh yesss... Saya mendesah terus bolak balik menikmati pijatan penis saya. Tak kerasa beberapa menit kemudian saya mencapai klimaks. Mani saya mucrat di lubang vagina tiruan itu, cukup kental dan banyak. Saya sempat mengejang keenakan dan beberapa menit kemudian penis saya menyusut dan menyusut dan akhirnya kembali keukuran minimal. Kemudian saya membersihkan vaginanya dengan tissue yang sudah saya persiapkan dan saya juga membersihkan cairan yang ada di penis saya serta yang jatuh di lantai. Cukup lama membersihkan sekitar penis saya. Karena ada yang ada di jembut saya dan cukup sulit membersihkanya. Kemudian setelah bersih saya menaikan celana dalam saya dan celana saya serta memasang kembali ikat pinggang saya dan tidak lupa memakaikan kembali baju dan celana Nina kembali dan mulai ke pintu keluar. Ketika akan keluar, saya melihat sebuah bayangan manusia dibalik lemari baju yang awalnya saya kira manekin tetapi bergerak. Saya takut setengah mati (bukan karena hantu, tapi takut ketahuan kejadian ini). Kemudian saya berteriak



"Ayooo... Siapa disana?"
Tapi tak ada jawaban, Kemudian saya mendekatinya dengan hati-hati, perlahan-lahan sambil mengepalkan tangan tidak terasa sudah 2 meter mendekati lemari itu. Dan kemudian saya lompat "Hoop", dengan tangan yang mengepal diatas kepala yang sudah siap meninju dengan sekuat tenaga. Tapi tangan saya akhirnya tidak mendarat di wajahnya, karena saya mengenal orang ini. Sementara "saksi" ini kaget. Dengan mata melotot sepetri urat matanya mau putus dan kedua tanganya setengah terangkat dan terlihat telapak tanganya yang putih
"Ampun ampun ndi, ampun"
Saya kaget dan bercampur malu karena kejadian ini, yang tadinya saya kira musuh rupanya seorang teman
"Saras... Ngapain kamu disini?"
Saras adalah pegawai juga disini. Dia pegawai baru di FO ini sehingga menganggap saya seniornya. Dia adalah teman saya. Mukanya manis dan bisa dibilang cantik. Orang ini pandai berdandan. Dia menggunakan lipstik berwarna pink yang tipis. Rambutnya yang sebahu lebih dihiasi dengan bando emas. Mukanya yang ke arab-sundaan ini dihiasi dengan hidung mancung (khas arab) dan lehernya yang jenjang. Tidak ketinggalan kulitnya putih sekali. Tingginya sekitar 165-an ini mempunyai badan yang seksi. Usianya baru 20-an. Dia menggunakan seragam FO kami yang bewarna biru muda berlogo di bagian kiri atasnya dan terlihat branya dan puting kecilnya yang menyembul (ternyata aktifitas onani bisa membuat wanita terangsang juga) dan celanyanya jeans yang ada bordir bunganya paha kananya
"tadi saya rapiin gudang, taunya udah pada pulang" katanya sambil gugup taidak berani liat muka saya
"ahh, kamu bohong"
"betulan, sumpah deh" katanya sambil mengacungkan jari tengah dan jari manisnya
"tapi tadi kamu liat kan?"
"nggak"
"eh jujur aja kok susah banget"
"liat, tapi dikit"
"betulan?!"
"iya, enggak bohong"
"bisa jaga rahasia gak?"
dia mengangguk
"ngomong dong, liat mata saya!!!"
kemudian dia melihat mata saya dengan muka tegang
"i..ii..ya"
"Rah, saya minta kamu jaga rahasia. Jangan sampai reputasi saya rusak gara-gara kamu"
"saya janji kok"
"betulan ya?"
"iya"
"Ok deh kalo gitu, tapi awas kalo kamu ngomong ke orang laen"
"iya
"saya cuma minta kamu tutup mulut, bukan yang lain. Jangan tegang kayak gitu dong, coba kamu napas dalam-dalam"
kemudian dia mengambil nafas dalam-dalam dan terlihat payudaranya yang membusung bertambah besar dan putingnya yang menyembul dan melepaskan nafasnya perlahan-lahan dan payudaranya seperti semula. Tidak kerasa penis saya naik lagi
"gimana, udah baikan?"
"udah"
"cuma jaga rahasia kok, kok kayak mau ditembak aja"
"hehe"katanya sambil tersenyum manis
"ngomong-ngomong, tadi kamu liat punyaku ya"
mukanya tegang lagi
"udah, cuma nanya kok, kok tegang lagi"
"iya"katanya dengan lirih
"apa?nggak kedengeran"
"IYA"katanya dengan suara lebih keras
"kata kamu besar gak?"
"ehhhmmm"
"jawab, jangan ehm ehm doang"kataku dengan nada sedikit membentak
"iya"
"betulan"
"iya, punya mas besar"
"sama punya pacar kamu besaran mana?"
"saya enggak punya pacar"
"jadi orang jangan suka bohong"
"betulan, saya enggak bohong"
"tapi pernah pacaran kan?"
"pernah sih"
"udah tau 'begituan' belum?"
"udah, tapi cuma dua kali"
"rasanya gimana?"
"ya enak, tapi cuman bentar"
"ooo, ngomong-ngomong kamu terangsang ya gara-gara tadi?"
wajahnya gugup kembali
"hhhhmmmmm"
"apa?"
"i...iii..yaa"
"tadi kamu onani ya?"
"i..iyaaa"
"ya udah kamu lanjutin saja"
keliatanya dia kaget
"malu diliatin"
"ngapain malu,biar kita impas"
"enggak ah"
"eh kamu kan udah liat saya, gantian dong" kataku maksa
"enggak enak diliatin"
"cepetan"kataku maksa
"i..iya"
"rupanya ni anak lugu juga" gumamku dalam hati
kemudian dia mulai dengan tangan gemeteran dia mulai menggunakan jari telunjuk dan jari tengahnya mulai menggesekan tengah celana jeansnya.
"ya dimana-mana kalo di luar celana jeans ya enggak kerasa"



kemudian tangan kananya yang tadi menggesek di celana pindah mengendorkan ikat pinggangnya dan memasukanya tanganya kedalam celana jeansnya. Kemudian dia mulai menggesek-gesekan vaginanya. Dengan tangan kirinya yang sibuk menarik-narik putingnya. "Ahhh..uggghhh... Ah ah ah" desahanya berulang-ulang kali menikmati gesekanya sambil merem. Penisku yang sudah berontak dibalik celanaku rasanya sakit sekali. Sangat terlihat sekali dia sangat menikmati gesekan yang dia terima



"dimasukin aja rah jarimu"
"kuku saya panjang ah...ah...ugh..."perkataanya bercampur desahan
mukanya sangat cantik sekali. Melihatnya mendesah terus dan melihat bibir ranumnya yang menganga sekali-kali lidahnya keluar membuatku sangat ingin menikmati tubuh dirinya tapi masih saya tahan biar saya kerjain dulu ini anak baru saya menikmatinya.
"Lebih cepat, lebih cepat lagi"
"ah ah ah ahhhh ach ach" desahanya lebih cepat karena gesekanya tambah cepat
Sepertinya dia diluar kesadaran dia melepas pengait celananya dan reslitingnya (sepertinya tanganya tidak bebas di dalam celana) dan terlihatlah CD hitam yang berenda seksi dan juga terlihat tanganya di dalam CD sibuk menggesek vaginanya. Tidak kerasa melihatnya
"ughhh mau keluar ah ah"
"udah keluarin aja"
"AACCCHHHHH..."pekiknya menikmati orgasmenya
kemudian dia mengeluarkan tanganya dari CD nya dan saya mendekatinya dan langsung mencium bibirnya(sudah high voltage). Terlihat dia kelabakan menerima serangan lidahku di dalam mulutnya dan tanganya memeluku yang basah dengan cairan vaginanya. Saya melakukan French kiss dengan ganas dan gantian lidahnya yang hangat dan basah masuk kemulutku dan kupijat dengan lidahku yang sudah tidak sabar. Setelah di mulut, saya pindah ke kupingnya. Kemudian saya gigit-gigit kecil kupingnya dan saya masukan lidahku kelubang telinga
"ugghhh geliiii" desahanya
kemudian saya mencium belakang telinganya dan ini membuat dia menganga keenakan
"ya..disitu terus ahhhh" desahnya kembali
"setelah disitu saya tangan kanan saya naik yang tadi di bokong semoknya ke payudaranya dari luar dan menyentil putingnya. setelah puas memegang dari luar, kemudian saya melepas bajunya tanpa ada berontak sama sama sekali(mungkin sudah menikmati "service" yang saya berikan) kemudian terlihar dua gunung yang tertutupi kain berenda yang juga hitam (mungkin BH-CD nya 1 set) yang terlihat penuh karena sudah mengembang. Kemudian saya mendekatinya dan mencium lehernya yang jenjang itu. Saya cium dan tercium aroma parfum.
"achhhhh"
kemudian saya gigit-gigit kecil dan tidak terasa saya membuat dua cupang di lehernya 1 dikanan dan 1 dikiri dan dia sangat menikmatinya. Sambil mencium lehernya, kedua tangan saya melepas pengait kawat yang ada di belakang dan BH yang terlihat nomornya 34C jatuh. Dan terlihatlah gunung tanpa sehelai benangpun di payudaranya dan puting kecil nya yang siap untuk digigit. Kemudian saya turun kebawahnya dan mengemut payudara kirinya dan tangan kanan saya sibuk mengurusi payudara kananya dan tangan kiri saya sibuk dengan pantanya bagian kirinya. Dan tak lupa saya mengigit kecil puting mancungnya
"ssshhhhhh"
setelah meniggalkan cupang di bagian kirinya, saya ganti kekanan dan saya perlakukan sama seperti saudara kembarnya dan bedanya kedua tangan saya mulai meraba-raba paha bagian dalamnya dan menurunkan celananya yang resletingnya masih terbuka. dan setelah puas dengan kedua saudara kembar ini kemudian saya turun kebawah yang tadi celana dan CDnya saya "preteli" dan terlihatlah vaginanya yang berbulu lebat tak tau dicukur. Kemudian saya benamkan hidung saya di vaginanya
"ahhh enak terussss... Ahhhh"
saya tidak melakukan cunninglus karena vaginanya sudah bercampur dengan cairan orgasmenya jadi menggunakan hidungku saja tapi saya tidak mau dia sampai orgasme lagi jadi hanya sebentar (takut nanti setelah orgasme kedua udah gak kuat lagi). Kemudian saya menyuruh melepaskan celana dan CD saya dan saya melepaskan baju saya. Dengan cekatan dia melepaskan celana saya seperti memburu nafsu dan melepaskan CD saya dengan cepat dan terlihatlah penis saya yang ngaceng yang dihiasi jembut saya yang keriting. Dan terlihatlah antara kaum adam dan hawa yang bugil bersama, kemudian saya ajak dia ke sebuah kursi kulit yang empuk yang tidak memiliki sandaran dan saya suruh dia terlentang dan saya berada di depannya dan saya mulai menggesek vaginanya dengan kepala penis saya (saya minta maaf karena pada acara ini saya tidak melakukan anal karena saya juga sama takutnya tidak ngaceng lagi setelah ronde ketiga). Dengan perlahan-lahan, saya mulai menggesek penis saya samapai basahnya "pas". Sambil menikmati desahan "LIVE" dari mulut tanpa rekayasa saya juga menikmatinya



"ahhh uhhh ohhh yessss ach" desahanya berulang ulang
dan desahanya ini tidak bosan saya mendengarkanya dan saya menunggu sampai berkata
"udahhh achhg.... Masukin aja"
kemudian saya mulai memasukanya sampai perlahan-lahan dengan pelan sampai seluruh "batang" saya masuk semuanya. Dan setelah itu, saya mulai dengan kekuatan penuh memasuki lubang surgawinya dengan tempo medium maju mundur maju mundur dan saya menikmatinya perlahan-lahan dan nikmat sekali rasanya
"uggghhhh.... Lebih cepat lagi ahhhhh"
kemudian saya mulai dengan tempo cepat saya mulai mentodok-nyodok dengan cepat dan penis saya terasa enak sekali dan jepitanya lebih enak daripada manekin yang selama ini saya "belai" dan rasanya seperti melayang-layang. Maju mundur maju mundur terus dan terus rasanya bikin darah naik semua ke ubun-ubun dan keringat telah membasahai kedua kaum adam dan hawa ini dan tidak terasa sekitar lima menit saya merasakan kenikmatan duniawi dan terlihat Sarah yang yang masih belum ingin keluar padahal saya sudah pengin muncrat dan terasa mani saya sudah berada di pangakal penis saya. Saya kagum dengan orang ini yang daritadi belum terlihat mau keluar-keluar. Akhirnya saya mengeluarkan jurus pamungkas saya. Jurus kegel saya keluarkan. Ilmu penahan ejakulasi ini sudah sangat mantabs digunakan. Dan temponya saya tambah naikan dan gerakanya mulai seperti kilat menyambar maju mundur maju mundur ohhh enak rasanya ahhhhh oh yesss terus achhhhh. Desahan ini keluar terus menerus tanpa heni dan beberapa menit kemuadian...
"achhhh mau keluar nih" katanya
"ya udah keluarin aja"
kemudian dia mengeluarkan satu kata desahan yang volumenya lebih keras yang menandakan dia sudah orgasme dan terasa cairan hangat dari vaginanya dan tak lupa saya melepaskan penis saya dari lubang surgawinya dan saya muncratkan di bagian dadanya. "croot" mani saya muncrat seperti air yang keluar dari selang. Tubuh saya sempat kejang dan terlihat juga tadi Sarah jug mengejang dan volume mani saya keluarkan cukup banyak dan mani saya tubuh saya dan Sarah terkulai lemas. Dan perlahan-lahan penis saya menyusut sedikit demi sedikit dan menjadi ukuran semula. Kemudian setelah itu kami berciuman dan kami saling membersihkan bagian yang ternodai dengan cairan suci ini dengan tissue dan kami saling memakaikan baju kembali
"gimana rasanya?" kataku
"wahh, enak banget. Ini pertama kalinya saya dapet puncaknya"
"kalo lain kali lagi mau enggak?"
"mau banget, mau banget, tapi nanti kalo aku hamil gimana?"
"lho tadikan aku keluarin di luar jadi kamu gak bakal hamil"
"ooo begitu to? nanti bonekanya gimana?"
"nanti saya pensiunin dia"
"hehe, saya sama boneka itu enakan mana?"
"ya enakan kamu dong"
"ah bisa aja kamu ini"
"iya,beneran"
"udah malem, ngantuk lagi, pulang yuk!"
"iya"
"nanti saya anterin kamu ke kosan kamu"
"makacih ya!!!"
Sejak ini saya "mempesiunkan" Nina sebagai objek seksual saya dan saya pindahkan ke Sarah semuanya dan sehingga Nina jarang saya "gunakan" dan lama-kelamaan Sarah menjadi profesional dan terampil di bidang beginian.

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?