Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Saturday, October 31, 2009

Sensasi Inah dan Mbak Asti...

Chapter 8 : PERMAINAN DILDO



Anton terpaku memandangi Asti yang sedang berpacu dengan nafasnya, ia melihat betapa wanita itu terpuaskan oleh jilatan Anton yang selama ini hanya didapat dari dildo miliknya. Perlahan Asti membuka matanya dan menatap Anton, Anton mendekati wajah wanita itu, lalu dikecupnya bibir wanita itu, kecupan itu mendapat respon dari Asti, keduanya terlarut dalam pagutan dalam. Tangan Anton meraba payudara Asti, sementara Asti membuka CD Anton dan memainkan penis Anton, Asti mendorong tubuh Anton dengan tangan kanannya, Anton menjauh, setelah itu Asti bangkit dari tidurnya dan tangan kirinya masih di penis Anton. Perlahan didekatinya penis Anton dan mulailah wanita itu mengulum penis Anton. Anton agak mundur sedikit memberi ruang buat Asti untuk mengulum penisnya.

Lima hingga sepuluh menit berlalu tanpa ada tanda Anton akan orgasme, pengaruh jamu dari Inah telah menunjukkan khasiatnya, sehingga sekarang agak lama mampu bertahan untuk menunda orgasmenya. Asti bangkit lagi dan tampak kelelahan, Anton menyadari keadaan Asti, perlahan diciumnya bibir Asti serta direngkuhnya pundak Asti dan menidurinya kembali, Anton naik ke tempat tidur, memegang kedua kaki Asti dan posisi di antaranya. Perlahan diarahkannya penis Anton memasuki lubang vagina Asti, sementara wanita ini pasrah dan hanya menuruti setiap gerakan Anton.

“Auw… pelan-pelan tonnn… punyamu kering lagi tuh.” protes Asti merasakan perih karenna gesekan kepala penis Anton yang dirasa kering memasuki mulut lubang vaginanya. Anton mengambil ludah dari mulutnya dan melumurkannya di kepala penis, setelah itu perlahan diarahkannya penisnya kedalam lubang Asti,
“Sshhh… masuk toonnn… yang dalem ya sayang ooohhhh… hgghhh…”


Perlahan namun pasti Anton mulai memaju-mundurkan penisnya di dalam lobang vagina Asti,

“Sss sss hhh… au au au… hegghhh… aaahhh… mmmhhh… "racau Asti sembari tangannya merentang dan meremas sprei kasurnya.
“Toonn… mmhhh… aaakkuuu nyammppee lagii niihhh…” rintih Asti.

“Nikmati dan keluarkan semua isinya mbak…” saran Anton kemudian sembari menambah frekuensi maju mundurnya penis, dan akhirnya Asti meraih serta memeluk erat Aton serta mendekapkan kakinya ke pantat Anton sambil meregang puncak orgasmenya.

“Ahhhh….mmmhhh… aaahhhgghh..hhh” jeritnya, dengan posisi ini penis Anton semakin tertancap dalam di lubang vagina Asti. Untuk beberapa saat mereka terdiam dengan posisi masih berpelukan erat, hanya nafas keduanya yang terdengar saling berpacu.

“Ton… kamu belum klimaks ya..?” tanya Asti kemudian,
“Belum mbak… nah kan sekarang baru ngerasa keampuhan jamunya Inah…”puji Anton lanjut.
“Sini mbak sedot aja dan keluarin di mulut mbak ya Ton” tawar Asti. Anton kemudia berdiri dan menyerahkan sepenuhnya batang penisnya yang masih tegak berdiri,
“Bantuin mbak dong… biar kamu cepet keluarnya ya Ton…” harap Asti dan dijawab dengan anggukan Anton.

Kemudian Asti memasukkan kemaluan Anton ke dalam mulutnya, dihisap, dimaju mundurkan penis Anton di dalam mulutnya. Anton konsentrasi, semua perasaanya dicurahkan ke dalam penisnya sembari tangan kanan mengelus rambut Asti dan tangan kirinya meremas payudaranya, tak lama kemudian,

“Mbaakkk… sshhh… Antooon… nyampeee nihhh… heggghhh.. acchhh…. mmmmpphh…” erang Anton dan Crooot… crooot… crooott… tumpahlah sperma Anton di dalam rongga mulut Asti yang disedot habis sampai tak bersisa dan ditelannya air kenikmatan Anton.
“Hhhhh…. enak mbak… gak ada yang belepotan ke kasur…” puji Anton kemudian,
“mmmmhhh… siapa dulu Ton… kata Asti memuji dirinya.
“Wah… mbak Asti jago dalam urusan BJ yah… gimana mas Ary gak mlintir tuh sama sedotan mbak Asti…” puji Anton.
“Bisa aja kamu” manja Asti sembari mencubit mesra penis Anton yang terlihat mengecil.


“Mbak… kenapa gak dari dulu aja panggil aku bila mas Arynya gak ada…” tanya Anton,
“Iiihhh… kamu… kayak gak tau siapa Anton itu…” cibir Asti.
“He… he.. he… gitu deh…” tawa Anton sembari menggaruk rambut gondrongnya. “Mbak aku mau mainin dildonya ya…” kata Anton sembari meraih dildo di atas meja rias Asti.

“Untuk siapa ton… kamu mau nyobanya…?” tanya Asti penasaran.
“Coba nungging deh mbak… aku masukin dari belakang… kayaknya mbak Asti masih mau nambah orgasme lagi… mumpung punya mbak masih basah kuyub tuh” goda Anton.

Tanpa menjawab Asti kemudian bangkit dan mengambil posisi doggie, perlahan dihidupkannya dildo di tangan Anton dan memasukkannya ke dalam lubang vagina Asti. Asti melenguh lagi, direbahkannya bahunya ke kasur, sementara tangan kanannya meremas payudara kirinya dan tangan kanannya meremas serta memijat klitorisnya sendiri. Anton dengan perasaan mamaju mundurkan dildo itu ke dalam liang vagina Asti.

“Mmmmpphh… kerasan dikit dik Anton.. maju mundurinnya… sshhh… mmmhhhh….” rintih Asti keenakan. Anton mempercepat gerakan dildo di dalam rongga vagina Asti sembari senyum dikulum, pikirnya… dildo ini tak lebih panjang dari punyanya sendiri. Sementara dilihatnya Asti memejamkan matanya menikmati gesekan dildo di dalam vaginanya, Anton mengambil posisi berdiri membelakangi Asti, perlahan dan pasti dimasukkannya batang penis yang sudah berdiri tegak ke dalam vagina Asti sebagai pengganti dildo tanpa sepengetahuan Asti.

“Mmmmhhh,,, teruusss… yang dalam… dikkk… achhhgghh…” erang Asti tanpa mengetahui bahwa posisi dildo telah tergantikan oleh penis Anton.

“Dikkkk… mbakkk keluar lagi nihhh…. sebentar lagiiii… aaahhh.. mmmhhh…" erang Asti meracu. Anton juga memacu kocokan penisnya di belakang Asti, dimaju mundurkan batang kemaluannya di dalam lobang Asti, disodoknya dalam-dalam batang penisnya di rongga wanita itu.

Tak lama kemudia Asti melenguh panjang “aaaccchhh… nyampeeee tooonnn…”, “Acchh… mmmhhh…. ssshhhhh… mmmgghhh… Asti mencapai puncak orgasme lagi.
Asti pun ambruk didepan Anton berpacu deru nafas wanita itu, sampai akhirnya Asti kemudia bangkit dan bertanya kepada Anton,

“Kok tadi bisa penismu ton yang menusuk mbak, bukannya tadi kamu pake dildo” tanya Rita penasaran dan dipuncak orgasmenya tadi sempat melirik ke arah Anton, “He… he… he… iya mbak.. tadi sewaktu aku tusukkan dildo ke lubang mbak, eh punyaku tegang lagi, sementara mbak merem aku ganti saja dildonya dengan punyaku sendiri… he… he… he… jawab Anton.

“Huuu… dasar Anton… Anton…” kata Asti sembari mengacak-acak rambut Anton, yang dengan segera ditariknya badan Asti dan berdua mereka bergumul di kasur.

“Tapi lebih enakan punyaku khan sayang…” ujar Anton sembari mengelus wajah Asti,

“He eh Ton… enakan punya kamu…” serunya sembari mengecup bibir Anto. “Kamu sendiri udah tegang lagi ya Ton, berarti memang jamunya si Inah bener-bener berkhasiat tinggi ya…” kata Asti sembari mengelus penis Anton yang tegak berdiri serta masih belepotan cairan Asti sendiri.



Cut!! Ke Chapter 9 : IDE MANTAB

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?