Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Saturday, October 31, 2009

Sensasi Inah dan Mbak Asti...

Chapter 12 : SATU RANJANG TIGA INSAN


Anton selesai makan duluan, kemudian dia duduk serta mengambil sebatang rokok di atas meja dan menikmatinya, disusul Asti selesai makan, sementara Inah masih menyelesaikan makannya. Setelah Asti membereskan piringnya, di hampirinya Anton dan jongkok di depannya, tangan kiri Asti mulai mengelus serta mengocok penis Anton. Anton memberi ruang tangan Asti dengan merenggangkan kedua pahanya, dihisap dan dihembuskannya asap rokok diselingi kenikmatan elusan Asti.

Perlahan dibukanya mulut Asti dan dilahapnya penis Anton, sementara Inah hanya memandang dari duduknya. Inah bangkit berdiri dan membawa piringnya ke dapur, segera ia kembali ke kamar, Inah pun jongkok di belakang Asti sambil memandang ke penis Anton di kuluman Asti. Tangan kanan Inah segera menjamah payudara Asti dan meremasnya, sementara tangan kiri Inah meraih klitoris Asti dan menggosoknya lembut. Asti mendesis nikmat disela kuluman penis Anton di mulutnya, tubuhnya digoyang-goyangkan ke kiri dan kanan menikmati remasan tangan Inah di selangkangannya.
Anton memegang pundak Asti setelah rokoknya habis, dia bangkit berdiri. “Sekarang mbak Inah duduk di kursi aku yang jongkok, sementara mbak Asti tiduran telentang di bawahku ya…” demikian instruksi Anton kepada dua wanita itu.

Inah segera mengambil posisi duduk di kursi, sementara Asti tiduran telentang di bawah, kemudian Anton mengambil posisi mengangkang di atas Asti dan wajahnya disorongkannya ke selangkangan Inah. Tak lama berselang, Inah mendesis kenikmatan setelah vaginanya dijilati Anton, sementara di bawah, Asti masih sibuk mengulum penis Anton. Inah bergetar hebat, diraihnya kepala Anton dan dibenamkannya ke dalam vaginanya,

“Masss… Inah nyampeee niiicchhh… ” erangnya mencapai klimaks. Anton mempercepat permainan lidahnya, sesekali dimasukkan lidah itu kedalam lubang kenikmatan Inah.

“Acchhh… ssshhhmmmhhh…” rintih Inah lagi.

Setelah Inah selesai dengan klimaksnya, Anton berdiri dan menyuruh Asti untuk bangun. Kemudian Anton memposisikan Asti untuk berlutut menghadap kursi, tangan Asti menyangga di bangku kursi dan Anton sedikit merenggangkan ke dua paha Asti. Anton berjongkok di belakang Asti, Inah menggenggam penis Anton dan mengarahkannya ke dalam lubang Asti. Setelah masuk, perlahan Anton memaju mundurkan penis di lobang Asti.

“Accchhh… ssshhh… terusss dikkk… yang dalammm… mmmhhh…” geram Asti merasakan penis Anton menusuk lubang vaginanya. Inah mendekati Anton di raihnya wajah laki-laki itu dan dicumbunya. Sembari berciuman dengan Inah, Anton memaju-mundurkan penisnya di lubang Asti. Asti pun mencapai klimak lagi… “Tooonnn… ssshhh… mbak mau nyampeee niiihhh… agrhhh…”

“Bentar mbak… Anton juga mau sampe nih… kita barengan aja ya…” jawab Anton sembar mempercepat gerakan maju-mundur penisnya. Dan…
“Aachhh… mbaakkk… ayooo…” jerit Anton.
“Ssshhh… iyaaa diikkk… ssshhh… arggghhh… mmmhhh…” erang Asti kemudian.
Sementara Inah menggosok-gosok vaginanya mendengar erangan Asti serta juga mencapai klimaks

“Aaarrhhhggg… mmmhhh… ssshhhhmmm…”

Mereka terkapar lagi untuk yang kesekian kalinya, di luar cuaca dingin, tetapi di dalam kamar Anton terasa panas, apalagi ketiganya tampak terlihat bermandikan keringat. Entah sudah keberapa kalinya Anton orgasme hari ini, tetapi tetap saja tampak kental dan banyak, apa mungkin pengaruh dari jamu ramuan Inah, pikir Anton dan tidak terasa capek dirasakan badannya. memang benar-benar luar biasa jamu itu.

“Sudahlah… nginep semua aja di kamarku ya malam ini…?” usul Anton kepada kedua wanita tersebut, sementara kedua wanita itu tidak menjawab, hanya gerakan lemah mereka saja yang mengungkapkan kesetujuan mereka atas saran Anton. Anton meraih selimut dan menutupi tubuh bugil mereka bertiga serta mematikan tombol lampu. Di tengah kegelapan mereka saling berpelukan di mana Anton di tengah diapit kedua wanita tersebut, di kecupnya kedua kening wanita itu sembari tersenyum penuh kemenangan. Di luar hujan mulai berhenti, menyisakan keheningan yang merangkak menuju ke larutnya malam. Ketiga insan manusia terlelap di kamar beraroma keringat dan birahi, senyum serta kepuasan menyertai wajah damai mereka bertiga, tanpa ada yang mengusiknya.




- T A M A T -

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?