"I finally found you, Kuei!" pria tinggi besar berjanggut panjang di atas kuda merah itu membentak kasar. Matanya setajam burung elang. Golok besar terangkat di atas kepalanya. Kukembangkan senyum puas di bibirku. "Yuen-Chang, you'd never give it up, hai-ma?" logat selatan keluar dari bibirku dengan fasihnya. Sebagai satu-satunya pelindung Yung-An, sudah kewajibanku mengusir pengacau. Terutama
No comments:
Post a Comment