Nina (Nama disamarkan :D) secara ngak sengaja aku berkenalan dengan perempuan ini, dia wanita yang bekerja di sebuah Bank di Malang, masih berumur 21 tahun dan masih perawan, tahunya perawan? Hehehe ini sih Cuma perkiraan ku aja ketika melihat dada dan pantatnya yang masih belum kendur dan masih padat (katanya cewe perawan kan bisa dibedain dari bentuk dada dan dan pantatnya) ya pokoknya gitu deh.. okeh lanjut. Aku ketemu dia lewat chatting di Yahoo Messenger (tau dong YMnya dee apa :D "deenamaku"), tanpa sengaja kita ketemu dan terus berhubungan makin lama makin dalam sampai mengenal sifat kita masing-masing lebih jauh.
Perlu kalian ketahui, Nina adalah wanita yang bernapsu besar dalam seks (CS, PS, Cam Sex mah jangan dihitung udah sering banget kita lakuin), namun dia masih ingin mempertahankan keperawanannya. Jadi cuma boleh sebatas saling memuaskan di dunia maya ato ya ampe petting gitu, nggak sampai menerobos ke dalam.
Suatu hari aku dan nina memutuskan untuk bertemu di kantornya, akhirnya bertandanglah aku ke kantornya sore-sorean jam dia pulang kerja, terus dia senang sekali melihat aku datang, karena sudah lama kita ingin bertemu namun blom pernah bisa padahal kita telah berteman didunia maya cukup lama. Sesampai di kantornya langsung tanganku ditarik ke kantornya. Terus dia menunjukkan ruangan kerjanya, yang mana dia biasa chatting sama aku lewat komputer. Ruangannya memang tertata rapih dan punya kesan eksklusif dan lagi tampaknya kantornya terawat rapih dan masih baru..
Oke, lalu kita duduk-duduk berdampingan sambil menyalakan chatting program, sambil ngobrol-ngobrol, saya berusaha terus dempet-dempet badan dia, sambil berusaha membelokkan pembicaraan ke arah-arah seks, yang mana sering kita bicarakan lewat chating line dan katanya dia sering mastrubasi di rumahnya kalau sehabis chat sama aku di hari kerjanya, malahan dia pernah mastrubasi langsung di WC kantornya, lagian nggak tahan aku pancing-pancing gairah seksnya, dengan membayangkan seolah-olah aku ada di situ dan menyapu seluruh tubuhnya dengan ciuman dan jilatan dan sentuhan-sentuhan, terutama bagian vitalnya yang selalu di usahakan lebih hot dengan seolah-olah penisku di gosok-gosok di sekitar klitorisnya dan Nina tahu betul cara menikmati mastrubasi dan juga mudah terpancing napsunya. Lalu setelah saya dempet-dempet akhirnya aku cium pelan-pelan pipinya dan dia diam saja dan setengah menolehkan wajahnya seraya membeNinan bibirnya, langsung saja saya beri ciuman-ciuman yang melumatkan di sekitar permukaan bibirnya sambil memainkan dari atas ke bawah dan menggigit-gigit dan menyedot bibirnya. Mungkin dia kaget dengan cara ciuman aku yang begitu “handal”.
Aku selipkan pelan dari balik baju di bagian punggungnya, naik ke atas ke arah tali BH-nya, lalu dikeluarkan lagi, tangan yang sebelah lagi remas-remas payudaranya dari balik bajunya, dia cuma merem-merem saja mencoba menikmati, sampai tanganku mulai nakal mencoba melepaskan tali behanya dari belakang, dia sedikit takut kalau sampai ada orang yang memergoki, lalu dia berusaha membenahi pakaian, namun behanya sudah tercopot dan aku tarik keluar, sambil aku cium-ciumin, dia cuma senyum saja. Penisku sudah tegang sekali dari balik celana, lalu aku minta dia duduk di atas kontiku (masih pakai celana). Dia ragu-ragu namun saya sedikit memaksa, akhirnya dia mau juga, aku tanya dia berasa tidak kalau kontiku sudah keras, dia lalu menurunkan tangannya remas-remas kepala penis aku, terus dia ngangguk-ngangguk saja. Aku ajak tangannya supaya menyelipkan ke dalam celanaku biar megang batang kebahagiaanku yang sudah sebegitu keras, “duhh.. sudah basah nihh”, kata dia memelas. Langsung tanganku juga nyelip ke dalam celana panjangnya yang sudah dilonggarkan sedikit, turun pelan-pelan mengenai daratan yang ditumbuhi bulu-bulu yang terasa lebat sekali dan rapat, sampai ke bawah sekali, uhh, rupanya siapa yang sudah lebih basah. Nina cuma merem-merem saja saat liang kewanitaannya di bagian yang berjendolnya aku main-mainin pakai jari dan begitu saya dorong jari saya ke lubang kenikmatannya dia tidak begitu suka, dia lebih suka di main-mainkan di bibirya saja yang berasa kayak ada kacang basah begitu “Lebih nikmat” kata dia begitu.
Akhirnya sambil saya main-mainin. Aku bisik-bisik terus minta cari ruangan di mana saya bisa telanjang berdua dan berhubungan badan dengan dia, dia nya pertama-tama masih takut, takut dipergoki satpam yang berjaga-jaga di luar. Cuma akhirnya dia sudah nafsu juga dan akhirnya menarik tangan saya ke salah satu ruangan yang lain. “Awas.. ini kantor bos aku.. kudu ati-ati..” katanya. Aku narik salah satu bangku yang ada dan duduk diatasnya. seraya meloroti celanaku dan dia terkejut lihat penisku yang panjangnya “ngak seberapa itu” sudah mengacung-acung, dia juga melucuti pakaiannya satu-satu dan seraya mengarahkan kedua pahanya di antara kedua kakiku. Aku pegang pahanya yang basah oleh keringat dan menciumi payudaranya yang mengeras, ujung putingnya cukup besar dan dia begitu kenikmatan saat di puntir-puntir oleh lidahku dan disedot-sedot begitu hebatnya. “.. Rin. masukin dongg ssh masukin dong”, pintaku,, namun karena dia belom berpengalaman saat dia coba duduki kontiku yang kejang dan mengarahkan lubang senggamanya ke kontiku, masih susah “. Duh memekku masih rapet nih..” katanya mendesah, “.. Susah” desahnya.
Akhirnya kami hanya mengadu-adu kemaluan kami berdua, ughh.. begitu nikmatnya, walaupun nggak dimasukin namun tetap saja rasanya tidak kalah hebatnya, karena cairan yang dikeluarkan dari Nina sudah sedemikian banyaknya, membasahi permukaan selangkangannya dan penisku. Suara gesekan bulu kemaluan yang gemerisik dan pantatnya yang kuat menggoyang-goyang, aku pun tidak mau kalah menghentak hentak ke atas anuku, “ohh. shh ahh. ughh.ahh. aduh, tidak kuat lagi,. Enak banget, ahh” Cratt!! crrtt, cairan putihku pun berhamburan kemana-mana, membasahi rambut-rambut kemaluanku dan kemaluan Nina, dia tersenyum manja, lalu kami berciuman dan ia mengambilkan aku tissue dan lalu membenahi pakaian dan pergi ke WC untuk membersihkan diri.
End
Sori kalo ceritanya jelek :D
Saran n kritik siap dituai....
No comments:
Post a Comment