Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Sunday, September 19, 2010

Dee Fantasy : Nina Teman Chatku 2

Masih inget cerita ku sebelumnya, TEMAN CHAT KU NINA ini kelanjutannya...

Sejak waktu itu aku dan nina semakin dekat. Suatu ketika teman ku mengajak aku menjadi panitia sebuah acara musik di daerah T****. Ketika aku sedang mengambil makan siang yang disediakan bagi panitia handphone-ku bergetar.
"Halloo.."
"Haiii Dee.. Apa kabar ? Koq kalau makan nggak ngajak ngajak aku sih." terdengar suara yang kukenal, ya itu Nina udah lama emang ku ngak menghubungi dia karena sibuk dengan kegiatan ku sebagai panitia dia acara tersebut.
"Eehh.. Nin. Apa kabar ?"
"Aku baik dee. Kamu gimana ?"
“Baik.. Nin dimana nih ? Koq tahu aku lagi mau makan ?"
"Ada di belakang kamu."
Aku menoleh dan Nina melambaikan tangan dan tersenyum dengan manisnya. Nina saat itu memakai baju kerjanya kemeja dengan berlapiskan blazer layaknya seorang pegawai bank pada umumnya dgan tetap memakai jilbabnya yang dia pakai semodis mungkin sehingga menambah kecantikkanya.
"Apa kabar Nin. ?" sambil mencium pipinya dan meremas pantatnya yang sering membuatku berdesir kalau melihatnya.
"Aku baik Dee, kamu ngapain disini ?" Nina menggandeng tanganku dan menarik aku kesudut ruangan.
"Temen ada sedikit acara, terus aku dimintain tolong jadi panitia. Nina ngapain disini ? sendirian ?"
"Owh kebetulan acara ini disponsori oleh bank kami Dee tuh kamu liatkan ada nama bank tempat ku kerja dispanduk acaranya. Aku nggak sendirian, kan ada kamu," sambil tersenyum manis dan mencubit perutku dengan manjanya.
"Yeee. Naik apa Nin kesini ?"
"Naik pesawat hahaha... Naik mobil dong"
"He... he... aku juga tahu kalau itu."
"Kamu pulang sama siapa dee ?"
"Aku pulang sendiri aja, habis makan aku ganti baju terus pulang kali. Capek banget dari siang aku sudah disini."
"Owh ya udah Kamu balik bareng aku aja ya Dee. Nanti kalau sudah selesai ganti baju, aku tunggu di mobil ya."

Aku mengangguk lalu berganti baju memakai celana pendek, t-shirt dan sepatu kets sementara celana panjang dan lainnya aku letakkan di ranselku. Aku menuju tempat parkir dan masuk ke mobil Nina. Aku duduk di sebelah kiri, Nina mengemudikan mobilnya keluar dari gedung. Nina mengemudikan mobil menuju ke arah rumahnya di *********, dan memasukkan mobilnya langsung ke dalam garasi rumahnya.
"Katanya mau anterin aku pulang, kok aku diculik ke sini sih ?"
"Kamu temanin aku ya malem ini, aku bete nih sendirian di rumah ortu ku lagi keluar kota liat saudara kawinan"
"Terserah kamu aja deh."
"Nah gitu dong, masuk Dee."
Nina mengajak aku masuk dan mempersilahkan duduk diruang keluarga. Di ruang itu terdapat sofa besar dan tv berukuran besar lengkap dengan sound systemnya. Nina memanggil Bi Inah pembantunya dan menyuruhnya untuk membuatkan minum.
"Makasih ya Bi, ?"
"Iya den, silahkan minum lho."
"Minum gih, aku ganti baju dulu ya Dee."
"Oke Nin boleh ikut ngak nih hehehe."
“Aahh kamu ini Dee!!”Ujarnya seraya pura-pura marah dan pergi kekamarnya.
Aku menyalakan tv dan menonton film sex and the city di Trans TV, Nina menganti bajunya dengan celana pendek dan kaos lengan dan rambutnya diikat pony tail. Nina duduk disebelahku dan ikut menontong film yang diputar. Aku terus memperhatikan Nina.
"Kenapa sih kamu koq lihatin aku terus ?"
"Nina cakep sih!! Gede lagi tuh teteknya hahaha"
"Ngerayu nih atau ngeledek ?" sambil mencubit pahaku.
"He... he... he... Dua duanya donk." sambil kupeluk pundaknya.
Nina menggeser posisi duduknya sehingga tubuhnya bersandar di tubuhku sementara tanganku memeluk pinggangnya dari belakang dan meremas pantatnya. Sesekali aku meraba teteknya dan mencium lehernya. Aku terus mencium leher dan telinganya.
"Sss.. eMmm.. Nin.. Mmm.. hmmph.. Mmph.." sambil aku terus meraba dan meremas payudaranya.
Nina berhenti menonton lalu memutar tubuhnya dan aku mencium Bibirnya. Aku dan Nina berciuman dan saling memainkan lidah. Nina mulai mengelus kontolku dan memasukkan tangannya ke dalam celanaku. Aku membuka bajunya dan meremas remas teteknya yang berukuran besar itu.

"Ouh.. Dee.. Remes tetekku say.. Remes sayang.. Dee buka celana kamu dong." sambil tangannya mengocok dan mengelus batang kontolku.
"Mmmpphh.. Ssshhh.. Ouh.. Ouh.. Nina aja deh yang buka."
Nina kemudian menarik turun celana pendek dan celana dalamku, Nina menunduk dan menjilati serta menghisap batang kontolku yang sudah tegang.
"Aahh.. Nin.. Isep Kontolku Nin.. Ssshh.. Ouh enak banget.. Ouh mmpphh.. Mmpphh.. Yes.. Ouh.. Uh. Aahhh..kamu emang wanita jalang Nin aku suka aaah... Isep Nin"
Nina terus menjilati batang kontolku dan memainkan lidahnya diseluruh batang kontolku juga urat dibalik kepala kontolku. Aku membuka baju serta BH dan menarik turun celananya berikut celana dalamnya. Aku meraba memeknya dan menusukan jariku ke dalam memeknya.
"Oouuhhh... Vi.. Yes.. terus say. terus. Ouh ouh.. Yesss. Yess. Fuck me.. Fuck me.. Cepet say.. Gerakin jari kamu yang cepet.. Yes.. Ouh. Ouh.. Yeesss..Aaaa... Remes pantat ku juga Dee aah... ouh... ouh... Ughh..."
Aku semakin cepat mengocok dan memainkan jariku didalam memeknya, tak lama kemudian tanganku terasa basah dan memek Nina terasa menjepit dan tangannya mencengkeram pahaku serta Nina mencium dan menggigit Bibirku.
"Mmmpphhh.. Mmpphhh.. Yyyeeesss.. Aku keluar sayanggg.. Yyeesss" Nina setengah menjerit tertahan.
Nina melanjutkan aksi mulutnya di kontolku yang sempat tertunda sebentar, tangannya terus mengocok dan memijat naik turun batang Kontolku.
"Aaahhh.. Nin.. Euh euh.. Yesss.. Euh.. Ahh.. Aku mau keluar.. Ayoo Nin" tubuhku menegang dan air maniku tumpah didalam mulut Nina dan belepotan di tangannya, Nina terus menjilati dan menghisap sisa sisa air maniku yang masih menetes dari kontolku. Aku memeluk Nina dan mencium Bibirnya lalu kurebahkan Nina diatas sofa langsung saja aku menjilati memeknya dan menghisap klitorisnya.
"Oouuhhh.. Dee. Yes.. Jilat terus say.. Jilat memekku. Aahhh. Ouh ouh.. Yes. Masukin Dee.. Masukin sayang.. Aku sudah nggak tahan nih.. Masukin kontol mu dee masukin kememekku aaah... Ouuuh..."
Nina memintaku untuk duduk di sofa, Nina membuka kakiku dan menjilati batang kontolku hingga basah dengan air liurnya. Setelah beberapa saat, Nina mengangkangi pinggangku dan menuntun masuk kontolku menuju memeknya. kontolku perlahan tapi pasti hilang ditelan memek Nina, Nina menaik turunkan tubuhnya dan sesekali memutar pantatnya dan aku menghisap, meremas remas kedua payudaranya.
"Ouuhh.. Dee.. Enak banget sayang.. Yess.. Yess... Dee.. Dorong sayang.. Dorong yang kenceng.." desah Nina setengah menjerit tertahan sewaktu aku mengocok kontolku di memeknya dengan cepat dan keras. Nina terus memompa tubuhnya naik turun dan sesekali memutar pantatnya, payudaranya bergoyang tak menentu, tubuhnya bertumpu pada tangannya yang mencengkeram pahaku. Rambutnya yang panjang sesekali menggelitik dadaku pada saat Nina menundukkan kepala dan menggelitik pahaku waktu Nina menengadahkan kepalanya kebelakang. Aku menggendong Nina dan merebahkannya diatas karpet dan kupompa tubuhnya dengan cepat.
"Ouhh.. Deee.. Yes yes.. Ouh.. Mmpphhh.. Mmpphh.. Yesss.. Kenceng sayang yang kenceng say... Aku sudah mau.. Keluarr.." Nina mendesah panjang, tubuhnya menegang dan bergetar dan kontolku terasa dibasahi oleh cairan kehangatan Nina. Hal ini membuatku semakin terangsang dan terus memompa tubuh Nina. Setelah beberapa lama aku berdiri dan menarik Nina agar berlutut, kukocok kontolku dihadapannya sementara Nina memegang pahaku dan sesekali menjilati terkadang menghisap kepala kontolku.
Aku terus mengocok di hadapan wajahnya .Aku terus mengocok dan memasukan kontolku ke mulut Nina minta dijilat atau dihisap.
"Ouuhh.. Nin.. Yes.. terus Nin.. Isep terus.. Yesss.. Ouh.. Bentar lagi Nin.. Bentar lagi.. Aku mauuu.. ahh..." desahku panjang bersamaan dengan keluarnya airmaniku dan mengenai wajah Nina serta sebagian menetes ke payudaranya. Nina menjilat dan menghisap sisa sisa air maniku. Aku dan Nina berciuman. Kami berdua membereskan pakaian yang berantakan di ruang TV dan menuju kamar. Aku langsung tertidur sambil memeluk Nina.

Bersambung.

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?