Mengapa Ganguan Seksual Cenderung Pada Pria

Mengapa Ganguan Seksual Cenderung Pada Pria - Disfungsi ereksi terjadi pada 20,5% pria dan biasanya terkait dengan penyakit jantung, diagnosis didasarkan pada sejarah medis dan seksual pasien.

Sementara ejakulasi dini, mengembangkan lebih, yang mempengaruhi 20 sampai 30% dari populasi pria dapat dikategorikan sebagai seumur hidup (primer) atau diperoleh (sekunder), diagnosis didasarkan pada sejarah klinis, penilaian latency ejakulasi intravaginal seksual, dirasakan kontrol, kecemasan dan kesulitan interpersonal. Sebagai dua patologi, bersalah yang paling sering dalam pengobatan seksual pria.

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan yang gigih untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk memungkinkan kinerja seksual yang memuaskan, yang mempengaruhi kesehatan fisik dan psikososial individu, secara langsung mempengaruhi kualitas hidup mereka, pasangan dan keluarga.

Studi epidemiologis menunjukkan bahwa disfungsi ereksi terjadi pada sekitar 5 sampai 20% pria yang sedang sampai berat, seperti faktor penyakit jantung, termasuk kurang olahraga, obesitas, merokok, hiperkolesterolemia dan sindrom metabolik memiliki tinggi kejadian untuk masalah ini.

Risiko disfungsi ereksi dapat dilemahkan dengan memodifikasi faktor risiko ini, khususnya olahraga dan penurunan berat badan. Faktor lain yang signifikan dalam pengembangan disfungsi ereksi, prostatektomi radikal, yang merupakan cedera saraf kavernosa, oksigenasi miskin corpora cavernosa, dan insufisiensi vaskular.

Bagaimana Anda bisa mengobati disfungsi ereksi?
Menanggapi hal ini BMGC kebutuhan yang berkembang telah mengembangkan pengobatan yang unik, menawarkan pasien protokol aman, dengan kontraindikasi sedikit (digunakan bahkan oleh orang yang menderita jantung dan mentolerir aktivitas fisik dari hubungan intim) dan tidak ada batas usia. Perawatan ini adalah aplikasi lokal dan memungkinkan pengguna untuk mempertahankan ereksi bahkan setelah ejakulasi, menurut waktu yang diinginkan (disarankan maksimal 45 menit ereksi), tidak memerlukan eksitasi untuk menghasilkan efek, memastikan ereksi terlepas dari keadaan eksitasi atau sensitivitas.

Risiko terbesar mereka adalah untuk menghasilkan ereksi berkepanjangan atau priapism, yang dikurangi dengan penanganan yang tepat, pengobatan ini memungkinkan banyak pasien untuk menghasilkan solusi jangka panjang, meningkatkan secara substansial kualitas hidup pasangan yang menderita DE. Oleh karena itu, menjadi salah satu pilihan terbaik yang ditawarkan oleh ilmu kedokteran saat ini untuk mengobati disfungsi ereksi.

Bagaimana untuk melawan ejakulasi dini?
Ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual laki-laki ditandai dengan ejakulasi yang selalu atau hampir selalu terjadi sebelum atau pada menit setelah penetrasi vagina, ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi pada semua atau hampir semua penetrasi vagina, dan konsekuensi pribadi yang negatif, seperti tertekan, repot, frustrasi dan / atau penolakan keintiman seksual. Meskipun dalam tahap awal bukanlah masalah serius, atau bisa digolongkan sebagai penyakit, tanpa perawatan khusus tidak mungkin terlampaui, dengan risiko menjadi kondisi kronis.

Ada dua jenis ejakulasi dini:
Ejakulasi ejakulasi dini primer terjadi bila telah hadir di seluruh kehidupan seksual manusia, jadi ini tidak pernah mampu mengontrol ejakulasi dalam hubungan mereka. Ejakulasi dini primer sangat umum, menjadi kondisi medis yang cukup umum. Studi terbaru menunjukkan bahwa satu dari tiga pria yang aktif secara seksual memilikinya.

Sekolah prematur: Ini adalah satu dalam tahap selanjutnya dari kehidupan manusia, yang sebelum selalu dikontrol ereksinya. Dalam kebanyakan kasus, ejakulasi dini sering berhubungan dengan disfungsi ereksi, sehingga yang terakhir ini mencoba untuk memecahkan masalah.

Diagnosis ejakulasi dini didasarkan pada sejarah medis dan seksual pasien. Sejarah harus menjelaskan jika itu adalah masalah yang timbul selama seluruh hidup atau telah mengakuisisi seluruh seksual aktif mereka, Anda harus memberi perhatian khusus terhadap lamanya waktu ejakulasi, tingkat rangsangan seksual , berdampak pada aktivitas seksual, kualitas hidup, dan penggunaan dan penyalahgunaan.