Ibu Darno suka menceritakan kelakuan anak-anak kos yang suka di booking oleh om-om. Dan dia menceritakan dan membanggakan Darno seorang anak walau masih berusia 15 tahun dan sudah duduk si SMA adalah anak yang alim, baik budi dan tidak mau mengikuti teman-temannya berbuat yang tidak baik. Dalam hati aku tersenyum, karean aku baru saja melihat mata anaknya melirik tubuhku dan jakunnya naik turun serta tidak mau beranjang dari duduknya dan setia menemani ibunya. Setiap kali ibunya bertandang ke kamarku, Darno pasti mengikutinya dan aku tahu, matanya melirik bagian tertentu dariku.
Begitulah sore itu, aku sengaja memakai baju yang transparan tanpa BH dengan alasan gerah. AKu juga memakai rok mini dengan alasan yang sama. Begitu aku duduk dan berbincang dengan ibu itu, Darno tiba-tiba muncul dan duduk di hadapanku. Aku tersenyum padanya dan sedikit memujinya, agar ibunya senang. Darno memang masih sangat muda, berkulit putih pula dengan tinggi tubuh persis setinggi tubuhku. Sebentar-sebentar dia melirik pahaku. Aku sengaja dudjk bergerak-gerak dan membuat Darno benar-benar terangsang. Aku sebenarnya sudah muak, Ibu Darno memuji-muji anaknya itu. Dengan alasan sakit perut, aku minta izin untuk tidur dan istirahat. AKu mengikuti saran, agar aku meminum obat yang dianjurkannya. Aku minta tolong kepada Darno untuk membelikan obat itu ke warung. Kami pun bubar dari obrolan dan aku minta izin untuk ke kamar untuk tidur. Ibu Darno setuju dan dia pergi entah kemana. Mungkin mencari rumah orang lain untuk menceritakan kehebatan dan kebaikan anaknya itu. Terserah saja.
"Setiap kamu duduk di depanku, aku tahu kamu suka mengintip melihat pahaku, kan? Jangan bohong. Aku minta kamu membuka pakaianku dan pakaianmu juga. Kalau tidak kamu aku laporkan kepada mama-mu.." ancamku dengan nada selembut mungkin. AKu melihat Darno agak pucat mendengar ancamanku.
Langsung saja kubuka bajuku yang takpa bra. Lalu aku minta dia membuka bajunya juga. Kemudian aku membuka rok miniku dan aku minta juga dia membuka celananya. Kami tingal kolor. Aku membuka lagi celana dalamku lalu kuminta dia membuka celana dalamnya juga. Setengah paksa aku ikut membukanya, sampai kai berdua bugil. Dengan cepat kuisap penisnya. Begitu cepat tegang dankeras. Tak kusia-siakan kesempatan itu. Langsung Darno mengejang dan menjambak rambutku. Ah...ah... dia mendesah. Semakin kuat dia menjambak rambutku dan tak lama dia melepaskan spermanya di dalam mulutku. Beberapa kali. Aku menelan sperma yang lemak itu. Aku tersenyum padanya, sementara dia seperti merasa berdosa telah melepaskan spermanya dalam mulutku. Aku menenangkan dirinya, bahwa itu biasa dan memintanya untuk tidak menceritakan itu kepada siapa pun. Kalau dia cerita, pasti teman-temannya akan bercerita kepada ibu mama dan papanya. Darno mengangguk. Kuminta dia berpakaian, setelah itu melompat dari jendela. Dia melakukannya dan aku tersenyum.
Besoknya minggu. Aku sudah siap mandi dan memakai daster tanpa apa-apa. Kulihat Darno dan kulambai dia untuk datang.
"Mama kamu ke mana, kok rumahmu sepi," tanyaku. Katanya mama dan papanya pergi ke rumah neneknya bersama dua orang adiknya. Aku minta dia masuk ke rumah, lalu rumah segera kukunci. Kutarik dia ke kamarku dan Darno tersenyum. Aku bahagia melihat senyumnya. Itu pertanta apa yang dia alami kemarin, masih dia butuhkan. Darno sudah semakin berani.
"Seperti kemarin?" tanyanya. Aku mengangguk. Aku berjanji akan memberikanya yang jauh lebih enak lagi. Setelah telanjang bulat, aku mengajarinya bagaimana menetek yang nikmat. Bagaimana menjulurkan lidah dan saling mengisap. Bagaimana menjilati vagina. Pelajaran demi pelajaran aku berikan dengan penuh kehati-hatian dan penuh sabar.
Aku memang sangat senang kepada laki-laki muda yang beljum berpengalaman. Mengajarinya adalah sebuah kenikmatan tersendiri buatku. Banyak teman-temanku juga mengatakan demikian.
Darno menggenjotku semakin kencang dan kencang. Kuajari dia menggenjot, sembari menjilati tetekku dan menggigit-gigit kecil di puting tetekku. Aku memeluknya dan mengelus-elus tengkuknya. Kujepit pinggulnya denga kedua kakiku dan aku meresponsnya dengan goyangan dari bawah. Darno kembali mengerang kenikmatan. Aku semakin semangat menggoyangnya dari bawah. Sampai akhirnya Darno terkulai lemas. Aku puas sekali mampu mengajari Darno mengenal dan bermain seks. Dia adalah anak ketiga yang aku ajari setelah aku dari semester pertama sampai semester lima sekarang.
Akhirnya, Darno juga menyukai permainan yang sangat aku inginkan. Penisnya yang biasa saja ukuran besar dan panjangnya itu, aku lumuri vaseline. Tentu saja setelah beberapa jam sebelumnya aku buang air besar di WC. Aku menungging dan aku tuntun penisnya menyeruak luabng anusku. Darno ternyata menyenangi permainan anusku. Selain lebih ketat dan sempit, pengaruh vaseline itu membuatnya licin dan mendapat kenikmatan tersendiri. Aku juga menikmatinya dengan baik. Permaianan yang sangat diinginkan oleh Darno ketika aku mengisap penisnya dan menjilatinya, serta permainan melalui anus/dubur.
Kini Darno sudah ketagihan untuk bermain seks denganku. Terkadang aku kasihan kepadanya yang setiap hari minta untuk ML. Aku harus mampu memberinya pengertian, agar kami main dua kali seminggu atau paling banyak 3 kali seminggu. Tapi terkadang, aku terpaksa juga memberinya, ketkka dai ngotiot minta ML, terpaksa aku membernya, agar dia puas. Maklum anak remaja yang sedang menggebu-gebu.
Sekarang aku sedang menjaga jarak dengannya, karean seorang anak lagi (anak tetangga yang baru pindah) berusia 14 tahun, ganteng, bersih dan bertubuh atletis sedang aku incer. Aku harus mendapatkannya. Biasanya anak remaja seperti ingin dipuja-puji dan diberikan kemanjaan. Laki-laki mana sih yang tak ingin dimanja. Preman sekali pun aka takluk, jika perempuan mampu memanjakannya.
Kemanjaan adalah milik laki-laki kalau sudah berduaan dan bermesraan terlebih di atas tempat tidur. Kebututuhan itulah, membuat banyak laki-laki bertengkat dengan isterinya, karean sudah tidak mendapat kemanjaan lagi. Demikian juga mereka selalu bertengkar dengan pacarnya, karean pacarnya jsutru ingin mendapatkan kemanjaan.
No comments:
Post a Comment