Cerita dibawah ini adalah kisah fiksi yang diangkat dari sebuah komik manga terkenal. Sebelumnya aku minta maaf pada penulis lain yang pernah juga telah mengangkat cerita naruto, bukan bermaksud untuk meniru ide tapi atas dasar kesukaanku pada tokoh naruto. sehingga aku tertarik untuk menulis cerita ini dan cerita ini murni buatanku, tapi tenang... aku mengubahnya dari sudut pandang yang berbeda dan karakter yang berbeda... jadi tidak akan menjiplak karya orang lain
__________________
Aku adalah Hinata, umurku 16 tahun. aku adalah seorang ninja perempuan keturunan keluarga Hyuuga di desa Konoha. Keluarga Hyuuga merupakan keluarga yang cukup dipandang di Desa ini, mungkin karena keturunan kami diwarisi ilmu Byakugan oleh pendahulu kami. Dengan ilmu ini mataku dapat melihat aliran darah dan energi (Chakra) milik orang lain meski mereka mengenakan pakaian. Kemudian dengan kemampuan pukulanku dapat mengatur bahkan menghentikan laju chakra lawan-lawanku.
Sejak kecil aku sangat mengagumi sosok Naruto dan tanpa kusadari aku telah jatuh cinta padanya…. Mungkin karena sifatku yang pemalu, aku ragu untuk mendekati Naruto. Bahkan aku sering salah tingkah saat di dekatnya. Sampai saat ini aku hanya berani memandang Naruto dari jauh, juga saat ia berlatih aku sering mengintipnya dari kejauhan.. mengagumi sosoknya yang sangat jantan. Terlebih saat ia mengatakan ingin menjadi seorang Hokage, Naruto terlihat sangat dewasa dan semangatnya yang berkobar.
Kini aku tumbuh menjadi seorang remaja perempuan yang cantik. Dengan rambut sebahu, tinggi 160cm dan ukuran dada 34B membuatku semakin percaya diri, hingga banyak lelaki yang ingin mendekatiku. Tapi hingga saat ini, tak satupun dari mereka yang aku pilih, karena hatiku hanya milik Naruto seorang. Aku pun sering melakukan masturbasi saat aku merindukan Naruto berada di sampingku., terkadang aku juga menggunakan ilmu byakuganku untuk dapat melihat milik naruto. Sepengetahuanku, ukuran penis naruto cukup besar untuk pria seumurannya. Bahkan Milik Neji (kakakku), hanya setengah dari kepunyaan naruto. Mungkin karena Naruto memiliki kekuatan rubah ekor 9 yang dapat mengubahnya menjadi seekor rubah yang buas dan hilang kendali yang menyebabkan penis naruto bisa sebesar ini tapi itu hanya dugaanku saja. Ketika aku bermasturbasi, aku selalu membayangkan penisnya masuk ke dalam lubang kewanitaanku, membuatku lupa diri dan mengerang keenakan.
Suatu hari, aku bertemu dengan Naruto di tepi sungai desa Konoha. “Hai Hinata!” Sapa Naruto. “ H.. ha.. hai Naruto..” Jawabku terbata-bata. “ Engkau tidak berlatih Naruto?” Tanyaku padanya. “Ssttt.. jangan keras-keras… Hari ini aku bolos latihan, kalau aku sampai ketahuan guru kakashi, dia bisa menghukumku..” Jawabnya. “ Mm.. Maaf Naruto.. aku tidak tahu..” Balasku. “ Sudah Hinata.. tidak apa-apa.., oh iya apa kamu mau menemaniku jalan-jalan di hutan? Aku ingin mencarikan bunga untuk Sakura”. Aku berpikir sesaat, dalam hati aku kesal karena naruto lebih tertarik pada sakura, padahal sakura sangat menyukai Sasuke.”Kenapa ia tidak memilihku..”jawabku dalam hati kesal. Tapi demi naruto aku bersedia menemaninya, meski aku sangat kecewa dibuatnya. Dengan anggukan kecil aku menjawab ajakan naruto.
Setiba kami di hutan sebelah utara desa konoha. Naruto bergegas mencari bunga yang sengaja akan ia berikan ke Sakura. Aku hanya duduk bersandar pada sebuah pohon besar, dan melihat Naruto sedang asik mencari bunga. Aku pun terhanyut dalam lamunan, membayangkan aku dan naruto berlari-lari diantara bunga-bunga yang indah setelah itu tidur bersandingan diantara rerumputan. “ Hinata! Aku akan mencari bunga disana” teriak naruto sambil menunjuk pedalaman hutan.” i.. iya…” Jawabku kaget. Aku tetap duduk dan meneruskan lamunanku sembari menunggu Naruto selesai mencari bunga.
Belum lama aku melamun, tiba-tiba ada 2 orang asing yang datang dan membekap mulutku.”Mmpff… mmpff..” Aku mencoba melawan, namun percuma saja, mulutku ditutup dan tanganku ditahan di belakang. Rupanya 2 orang ini adalah Mata-mata dari clan Akatsuki. Aku mengetahuinya dari cincin yang melingkar di jari mereka, tapi aku tidak dapat melihat wajah mereka. Aku terus berusaha melawan, “ Byakugan! “ dalam sekejap urat-urat mataku membesar sebagai efek dari ilmu ini.
Mereka tersentak dan kaget, bekapan terhadap mulutku pun mengendur. Rupanya ilmuku memberikan gertakan pada mereka. Segera aku teriak,”Narutooo!! Tolooong!” Secepat kilat naruto datang menghampiriku dan segera mengetahui kejadian ini. “Lepaskan Hinata!!“ Teriak Naruto.”Kita bertemu lagi Naruto” ucap salah seorang dari mereka.“Lepaskan dia Deidara atau aku akan menghabisimu!” teriak naruto. Ternyata naruto mengenali salah satu dari mereka. Teman Deidara menahanku, sedangkan Naruto bersiap-siap bertarung melawan Deidara. “ Kagebunshin No Jutsu!” Teriak naruto. Seketika Naruto memperbanyak diri menjadi 7. “Hanya itu kemampuanmu anak rubah?!” Ucap Deidara. Kemudian Deidara mengeluarkan Bom berbentuk burung yang merupakan kemampuan spesial Deidara. Duarrr!! Bom itu terbang dan meledakkan 7 bunshin naruto. “Arghh” teriak naruto kesakitan. Naruto terluka, lalu deidara mencoba untuk mendekatinya. Ketika deidara akan melakukan serangan terakhir dengan mengeluarkan Bom eksplosif berkekuatan tinggi, pada saat itu juga kekuatan rubah naruto muncul. “RAsengan!!” teriak naruto. Seketika itu juga ilmu naruto mengenai tubuh deidara dan membuatnya jatuh terkapar. “ Uarrgghhh” Deidara mencoba menahan lukanya. Ia jatuh dan mencoba untuk melarikan diri..“ Tobiii, ayo kita pergi..” Ucap deidara sambil kesakitan. Tobii kemudian melepaskanku dan membawa deidara pergi.
Terlihat Naruto masih belum sadar dari kekuatan rubahnya. Ia berdiri tegak sambil menundukkan kepala. Seluruh tubuhnya dikelilingi chakra merah dan di belakangnya membentuk ekor rubah. Aku sangat ketakutan melihatnya, dia nampak begitu ganas dan taring giginya muncul, membuatku merinding ketakutan. Aku mencoba mendekati naruto. ”nn.. na.. naruto… apa kamu baik-baik saja?” Naruto menatapku dan… “ Grawwthhh,” ia Menerkamku dan membuatku jatuh tersungkur.. “ nnaruto.. apa yang kamu lakukan!!?” teriakku semakin ketakutan. Naruto menindihku, air liurnya menetes di wajahku. “ Grrrrawww…” dengan ganas tangan Naruto mencabik-cabik bajuku hingga sobek menjadi banyak bagian. “Hentikan!!” aku berteriak sambil menutup kedua dadaku yang menyembul dengan tanganku. Naruto menindihku semakin keras dan tangannya menyingkirkan tanganku dari buah dadaku, saat itu juga dadaku mencuat dan memperlihatkan kemulusannya.
Dengan liar naruto menjilati kedua puting susuku.. “Ahh, narutoo j.. jangann..” aku berusaha melawannya meski sia-sia. Air liurnya membasahi badanku yang sudah tidak dilapisi baju. Dapat kurasakan penis naruto yang besar menekan paha kananku.”Aa.. angg… narutooo..” aku merasakan tubuhku tidak dapat menolak lagi perlakuan naruto. Kini ia menjilati leherku yang jenjang hingga tak ada bagian yang luput darinya, semakin liar naruto kembali menjilati putingku yang sudah membesar. Gigi taringnya sesekali menekan bagian payudaraku. Sungguh sensasi yang luar biasa, selama ini aku menunggu naruto melakukan hal ini namun kali ini justru terjadi pada saat yang tidak kuduga.
Aku semakin terangsang, mataku sesekali terpejam menikmati permainan lidah naruto di dadaku yang besar dan padat. Tanpa terasa kini aku sudah tidak melakukan perlawanan lagi pada naruto. Kedua tanganku terlentang di atas tanah seolah-olah aku mempersilahkan naruto melakukan apapun padaku. “ nnggg.. ahh.. uung..” lidah naruto semakin cepat memainkan putingku, hisapannya benar-benar kuat hingga menarik payudaraku masuk ke dalam mulutnya.
Tak berapa lama naruto berdiri dan merobek baju dan celananya sendiri. Penisnya menyembul keluar dan tampak sudah membesar memperlihatkan urat-urat yang di bagian batangnya. Aku takjub dan terpesona melihat naruto yang sekarang ini. Aku mulai memberanikan diri untuk menyentuhnya. Dengan sebuah sentuhan lembut, aku genggam penis naruto yang berukuran 19 cm, Sesekali aku raba bagian buah pelirnya. Naruto kini seolah menjadi jinak. Tidak beringas seperti tadi, tampaknya ia mulai menyukaiku. Aku pun tahu apa yang harus kulakukan. Aku tarik batangnya dan aku kecup bagian ujungnya, sedikit asin namun aku sangat menyukainya.
Aku kulum penis naruto yang besar itu dan aku hisap dengan kuat. Naruto merasakan kenikmatan, tangannya kini menggerakkan kepalaku, memerintahku untuk mengulumnya lebih cepat.”Ughhh…. graaa… uhmmm” Nafas naruto semakin tidak karuan. Tidak berapa lama tubuh naruto mengejang, tampaknya ia sudah tidak tahan lagi dan ingin keluar. “uaghhh..” naruto menekan kepalaku dalam-dalam. Ia segera mencapai puncak kenikmatan. Dengan cepat aku totok bagian batang penis naruto, sehingga aliran spermanya terhenti di bagian pangkal kemaluannya, aku tidak ingin naruto cepat keluar, aku masih ingin menikmatinya. Namun naruto justru merasa seperti kesakitan. Ia melompat dan membalikkan badan sambil memegang penisnya. Naruto menatapku, ia tampak marah kepadaku dan raut wajahnya semakin liar. Aku sangat takut melihatnya dan aku mundur beberapa langkah.
Naruto justru terlihat semakin beringas, ia kembali menerkam dan merobek celanaku. Disingkirkannya hingga celana dalamku ikut terlepas. Kini tubuhku benar-benar sudah telanjang. Mata naruto tampak liar melihat tubuhku yang mulus dan putih. Ia kemudian meraba-raba kemaluanku dengan cepat. “nggg… ahhh.. nn.. naruto.. uuhhh” desahku. Vaginaku sudah banjir, aku merasa melayang-layang saat naruto memainkan klitorisku entah sengaja atau tidak, tapi tangan kasar naruto selalu menyentuh bagian itu. “mmhh ahh.. ahh.. aaa.. aku tidak tahan lagi narutoo…” Tubuhku menggelinjang, cairan kewanitaanku keluar membasahi naruto. Setelah itu, Naruto mengangkat tubuhku dan memaksaku untuk bersandaran pada pohon besar.
Pada saat itu juga penis naruto sudah berdiri tegak dan berada tepat di bawah vaginaku. “ na.. naruto.. jangann” ucapku lirih padanya. Tapi ia tak menghiraukan, penisnya yang besar mendorong masuk ke dalam liang vaginaku. “ ahhh… ahh.. narutoo, sakiitt” rintihku. Dengan kekuatannya naruto yang hilang kendali, ia tetap tak menghiraukan ucapanku. Kini penis naruto sudah sepenuhnya masuk kedalam vaginaku dan ia mulai menggerakkannya. “ ggrrrr… ggrrr..uarghh.” Naruto semakin cepat menggerakkan penisnya. “Ahhh… narutoo.. sakiit, lebih cepatt naruto.. ahhh.” Aku mengerang antara kesakitan dan keenakan. Penis naruto yang besar membuatku semakin liar. Tanganku memeluk erat kepala naruto, aku tidak tahan dengan kenikmatan ini,”uhh .. ahhh.. aaanggg” tak henti-hentinya aku mengerang. Hingga akhirnya totokan yang aku berikan padanya tak mampu lagi menahan sperma naruto. “creet.. creet … creet” Sperma naruto menyembur di dalam lubang vaginaku.. bersamaan dengan keluarnya cairan kewanitaanku. “ Narutooo…” tubuhku mengejang dan aku merasakan sensasi yang luar biasa saat sperma naruto mengisi penuh lubang kewanitaanku. Mungkin karena aku tahan tadi, sehingga saat naruto mencabut penisnya, spermanya tak henti-henti keluar, masih cukup deras hingga mengenai sebagian wajah dan payudaraku. Aku terkulai lemas, tubuhku seperti tidak bertulang. Aku jatuh di pelukan naruto dan kondisi naruto sendiri sudah sangat lemas hingga ia terjatuh dan pingsan di dekat pohon.
Keesokan harinya, naruto masih belum siuman. Aku yang masih lemas berusaha kembali ke desa konoha saat mentari belum terbit dan keadaan desa masih sepi. Segera aku memakai baju dan meminjam baju milik Neji kakakku untuk di kenakan naruto. Setelah itu aku kembali ke hutan dan membawa naruto ke tempat tabib di desa konoha. Tak berapa lama naruto sadar dan berkata,” Hinata.. apa yang terjadi? Bagaimana dengan deidara dan kawannya? Apa kamu terluka Hinata..?” Aku mencium kening naruto,” Terimakasih naruto, berkat kamu aku selamat..” Padahal dalam hati aku hampir mati justru karenamu, tapi aku juga senang.. akhirnya aku dapat bercinta dengan naruto meski aku setengah diperkosa, aku tetap menikmatinya dan naruto tetap tidak ingat akan kejadian ini.
__________________
Tamat
__________________
Aku adalah Hinata, umurku 16 tahun. aku adalah seorang ninja perempuan keturunan keluarga Hyuuga di desa Konoha. Keluarga Hyuuga merupakan keluarga yang cukup dipandang di Desa ini, mungkin karena keturunan kami diwarisi ilmu Byakugan oleh pendahulu kami. Dengan ilmu ini mataku dapat melihat aliran darah dan energi (Chakra) milik orang lain meski mereka mengenakan pakaian. Kemudian dengan kemampuan pukulanku dapat mengatur bahkan menghentikan laju chakra lawan-lawanku.
Sejak kecil aku sangat mengagumi sosok Naruto dan tanpa kusadari aku telah jatuh cinta padanya…. Mungkin karena sifatku yang pemalu, aku ragu untuk mendekati Naruto. Bahkan aku sering salah tingkah saat di dekatnya. Sampai saat ini aku hanya berani memandang Naruto dari jauh, juga saat ia berlatih aku sering mengintipnya dari kejauhan.. mengagumi sosoknya yang sangat jantan. Terlebih saat ia mengatakan ingin menjadi seorang Hokage, Naruto terlihat sangat dewasa dan semangatnya yang berkobar.
Kini aku tumbuh menjadi seorang remaja perempuan yang cantik. Dengan rambut sebahu, tinggi 160cm dan ukuran dada 34B membuatku semakin percaya diri, hingga banyak lelaki yang ingin mendekatiku. Tapi hingga saat ini, tak satupun dari mereka yang aku pilih, karena hatiku hanya milik Naruto seorang. Aku pun sering melakukan masturbasi saat aku merindukan Naruto berada di sampingku., terkadang aku juga menggunakan ilmu byakuganku untuk dapat melihat milik naruto. Sepengetahuanku, ukuran penis naruto cukup besar untuk pria seumurannya. Bahkan Milik Neji (kakakku), hanya setengah dari kepunyaan naruto. Mungkin karena Naruto memiliki kekuatan rubah ekor 9 yang dapat mengubahnya menjadi seekor rubah yang buas dan hilang kendali yang menyebabkan penis naruto bisa sebesar ini tapi itu hanya dugaanku saja. Ketika aku bermasturbasi, aku selalu membayangkan penisnya masuk ke dalam lubang kewanitaanku, membuatku lupa diri dan mengerang keenakan.
Suatu hari, aku bertemu dengan Naruto di tepi sungai desa Konoha. “Hai Hinata!” Sapa Naruto. “ H.. ha.. hai Naruto..” Jawabku terbata-bata. “ Engkau tidak berlatih Naruto?” Tanyaku padanya. “Ssttt.. jangan keras-keras… Hari ini aku bolos latihan, kalau aku sampai ketahuan guru kakashi, dia bisa menghukumku..” Jawabnya. “ Mm.. Maaf Naruto.. aku tidak tahu..” Balasku. “ Sudah Hinata.. tidak apa-apa.., oh iya apa kamu mau menemaniku jalan-jalan di hutan? Aku ingin mencarikan bunga untuk Sakura”. Aku berpikir sesaat, dalam hati aku kesal karena naruto lebih tertarik pada sakura, padahal sakura sangat menyukai Sasuke.”Kenapa ia tidak memilihku..”jawabku dalam hati kesal. Tapi demi naruto aku bersedia menemaninya, meski aku sangat kecewa dibuatnya. Dengan anggukan kecil aku menjawab ajakan naruto.
Setiba kami di hutan sebelah utara desa konoha. Naruto bergegas mencari bunga yang sengaja akan ia berikan ke Sakura. Aku hanya duduk bersandar pada sebuah pohon besar, dan melihat Naruto sedang asik mencari bunga. Aku pun terhanyut dalam lamunan, membayangkan aku dan naruto berlari-lari diantara bunga-bunga yang indah setelah itu tidur bersandingan diantara rerumputan. “ Hinata! Aku akan mencari bunga disana” teriak naruto sambil menunjuk pedalaman hutan.” i.. iya…” Jawabku kaget. Aku tetap duduk dan meneruskan lamunanku sembari menunggu Naruto selesai mencari bunga.
Belum lama aku melamun, tiba-tiba ada 2 orang asing yang datang dan membekap mulutku.”Mmpff… mmpff..” Aku mencoba melawan, namun percuma saja, mulutku ditutup dan tanganku ditahan di belakang. Rupanya 2 orang ini adalah Mata-mata dari clan Akatsuki. Aku mengetahuinya dari cincin yang melingkar di jari mereka, tapi aku tidak dapat melihat wajah mereka. Aku terus berusaha melawan, “ Byakugan! “ dalam sekejap urat-urat mataku membesar sebagai efek dari ilmu ini.
Mereka tersentak dan kaget, bekapan terhadap mulutku pun mengendur. Rupanya ilmuku memberikan gertakan pada mereka. Segera aku teriak,”Narutooo!! Tolooong!” Secepat kilat naruto datang menghampiriku dan segera mengetahui kejadian ini. “Lepaskan Hinata!!“ Teriak Naruto.”Kita bertemu lagi Naruto” ucap salah seorang dari mereka.“Lepaskan dia Deidara atau aku akan menghabisimu!” teriak naruto. Ternyata naruto mengenali salah satu dari mereka. Teman Deidara menahanku, sedangkan Naruto bersiap-siap bertarung melawan Deidara. “ Kagebunshin No Jutsu!” Teriak naruto. Seketika Naruto memperbanyak diri menjadi 7. “Hanya itu kemampuanmu anak rubah?!” Ucap Deidara. Kemudian Deidara mengeluarkan Bom berbentuk burung yang merupakan kemampuan spesial Deidara. Duarrr!! Bom itu terbang dan meledakkan 7 bunshin naruto. “Arghh” teriak naruto kesakitan. Naruto terluka, lalu deidara mencoba untuk mendekatinya. Ketika deidara akan melakukan serangan terakhir dengan mengeluarkan Bom eksplosif berkekuatan tinggi, pada saat itu juga kekuatan rubah naruto muncul. “RAsengan!!” teriak naruto. Seketika itu juga ilmu naruto mengenai tubuh deidara dan membuatnya jatuh terkapar. “ Uarrgghhh” Deidara mencoba menahan lukanya. Ia jatuh dan mencoba untuk melarikan diri..“ Tobiii, ayo kita pergi..” Ucap deidara sambil kesakitan. Tobii kemudian melepaskanku dan membawa deidara pergi.
Terlihat Naruto masih belum sadar dari kekuatan rubahnya. Ia berdiri tegak sambil menundukkan kepala. Seluruh tubuhnya dikelilingi chakra merah dan di belakangnya membentuk ekor rubah. Aku sangat ketakutan melihatnya, dia nampak begitu ganas dan taring giginya muncul, membuatku merinding ketakutan. Aku mencoba mendekati naruto. ”nn.. na.. naruto… apa kamu baik-baik saja?” Naruto menatapku dan… “ Grawwthhh,” ia Menerkamku dan membuatku jatuh tersungkur.. “ nnaruto.. apa yang kamu lakukan!!?” teriakku semakin ketakutan. Naruto menindihku, air liurnya menetes di wajahku. “ Grrrrawww…” dengan ganas tangan Naruto mencabik-cabik bajuku hingga sobek menjadi banyak bagian. “Hentikan!!” aku berteriak sambil menutup kedua dadaku yang menyembul dengan tanganku. Naruto menindihku semakin keras dan tangannya menyingkirkan tanganku dari buah dadaku, saat itu juga dadaku mencuat dan memperlihatkan kemulusannya.
Dengan liar naruto menjilati kedua puting susuku.. “Ahh, narutoo j.. jangann..” aku berusaha melawannya meski sia-sia. Air liurnya membasahi badanku yang sudah tidak dilapisi baju. Dapat kurasakan penis naruto yang besar menekan paha kananku.”Aa.. angg… narutooo..” aku merasakan tubuhku tidak dapat menolak lagi perlakuan naruto. Kini ia menjilati leherku yang jenjang hingga tak ada bagian yang luput darinya, semakin liar naruto kembali menjilati putingku yang sudah membesar. Gigi taringnya sesekali menekan bagian payudaraku. Sungguh sensasi yang luar biasa, selama ini aku menunggu naruto melakukan hal ini namun kali ini justru terjadi pada saat yang tidak kuduga.
Aku semakin terangsang, mataku sesekali terpejam menikmati permainan lidah naruto di dadaku yang besar dan padat. Tanpa terasa kini aku sudah tidak melakukan perlawanan lagi pada naruto. Kedua tanganku terlentang di atas tanah seolah-olah aku mempersilahkan naruto melakukan apapun padaku. “ nnggg.. ahh.. uung..” lidah naruto semakin cepat memainkan putingku, hisapannya benar-benar kuat hingga menarik payudaraku masuk ke dalam mulutnya.
Tak berapa lama naruto berdiri dan merobek baju dan celananya sendiri. Penisnya menyembul keluar dan tampak sudah membesar memperlihatkan urat-urat yang di bagian batangnya. Aku takjub dan terpesona melihat naruto yang sekarang ini. Aku mulai memberanikan diri untuk menyentuhnya. Dengan sebuah sentuhan lembut, aku genggam penis naruto yang berukuran 19 cm, Sesekali aku raba bagian buah pelirnya. Naruto kini seolah menjadi jinak. Tidak beringas seperti tadi, tampaknya ia mulai menyukaiku. Aku pun tahu apa yang harus kulakukan. Aku tarik batangnya dan aku kecup bagian ujungnya, sedikit asin namun aku sangat menyukainya.
Aku kulum penis naruto yang besar itu dan aku hisap dengan kuat. Naruto merasakan kenikmatan, tangannya kini menggerakkan kepalaku, memerintahku untuk mengulumnya lebih cepat.”Ughhh…. graaa… uhmmm” Nafas naruto semakin tidak karuan. Tidak berapa lama tubuh naruto mengejang, tampaknya ia sudah tidak tahan lagi dan ingin keluar. “uaghhh..” naruto menekan kepalaku dalam-dalam. Ia segera mencapai puncak kenikmatan. Dengan cepat aku totok bagian batang penis naruto, sehingga aliran spermanya terhenti di bagian pangkal kemaluannya, aku tidak ingin naruto cepat keluar, aku masih ingin menikmatinya. Namun naruto justru merasa seperti kesakitan. Ia melompat dan membalikkan badan sambil memegang penisnya. Naruto menatapku, ia tampak marah kepadaku dan raut wajahnya semakin liar. Aku sangat takut melihatnya dan aku mundur beberapa langkah.
Naruto justru terlihat semakin beringas, ia kembali menerkam dan merobek celanaku. Disingkirkannya hingga celana dalamku ikut terlepas. Kini tubuhku benar-benar sudah telanjang. Mata naruto tampak liar melihat tubuhku yang mulus dan putih. Ia kemudian meraba-raba kemaluanku dengan cepat. “nggg… ahhh.. nn.. naruto.. uuhhh” desahku. Vaginaku sudah banjir, aku merasa melayang-layang saat naruto memainkan klitorisku entah sengaja atau tidak, tapi tangan kasar naruto selalu menyentuh bagian itu. “mmhh ahh.. ahh.. aaa.. aku tidak tahan lagi narutoo…” Tubuhku menggelinjang, cairan kewanitaanku keluar membasahi naruto. Setelah itu, Naruto mengangkat tubuhku dan memaksaku untuk bersandaran pada pohon besar.
Pada saat itu juga penis naruto sudah berdiri tegak dan berada tepat di bawah vaginaku. “ na.. naruto.. jangann” ucapku lirih padanya. Tapi ia tak menghiraukan, penisnya yang besar mendorong masuk ke dalam liang vaginaku. “ ahhh… ahh.. narutoo, sakiitt” rintihku. Dengan kekuatannya naruto yang hilang kendali, ia tetap tak menghiraukan ucapanku. Kini penis naruto sudah sepenuhnya masuk kedalam vaginaku dan ia mulai menggerakkannya. “ ggrrrr… ggrrr..uarghh.” Naruto semakin cepat menggerakkan penisnya. “Ahhh… narutoo.. sakiit, lebih cepatt naruto.. ahhh.” Aku mengerang antara kesakitan dan keenakan. Penis naruto yang besar membuatku semakin liar. Tanganku memeluk erat kepala naruto, aku tidak tahan dengan kenikmatan ini,”uhh .. ahhh.. aaanggg” tak henti-hentinya aku mengerang. Hingga akhirnya totokan yang aku berikan padanya tak mampu lagi menahan sperma naruto. “creet.. creet … creet” Sperma naruto menyembur di dalam lubang vaginaku.. bersamaan dengan keluarnya cairan kewanitaanku. “ Narutooo…” tubuhku mengejang dan aku merasakan sensasi yang luar biasa saat sperma naruto mengisi penuh lubang kewanitaanku. Mungkin karena aku tahan tadi, sehingga saat naruto mencabut penisnya, spermanya tak henti-henti keluar, masih cukup deras hingga mengenai sebagian wajah dan payudaraku. Aku terkulai lemas, tubuhku seperti tidak bertulang. Aku jatuh di pelukan naruto dan kondisi naruto sendiri sudah sangat lemas hingga ia terjatuh dan pingsan di dekat pohon.
Keesokan harinya, naruto masih belum siuman. Aku yang masih lemas berusaha kembali ke desa konoha saat mentari belum terbit dan keadaan desa masih sepi. Segera aku memakai baju dan meminjam baju milik Neji kakakku untuk di kenakan naruto. Setelah itu aku kembali ke hutan dan membawa naruto ke tempat tabib di desa konoha. Tak berapa lama naruto sadar dan berkata,” Hinata.. apa yang terjadi? Bagaimana dengan deidara dan kawannya? Apa kamu terluka Hinata..?” Aku mencium kening naruto,” Terimakasih naruto, berkat kamu aku selamat..” Padahal dalam hati aku hampir mati justru karenamu, tapi aku juga senang.. akhirnya aku dapat bercinta dengan naruto meski aku setengah diperkosa, aku tetap menikmatinya dan naruto tetap tidak ingat akan kejadian ini.
__________________
Tamat
Sumber : DS
No comments:
Post a Comment