Jadilah Lelaki Perkasa, Seperkasa Kuda Putih

Monday, May 9, 2011

[fan Fiction] Tingginya Nafsu Birahi Andhara Early

Hujan menggelegar dengan petir menyambar nyambar ketika hari mulai menggelap, Jakarta listriknya pada beberapa tempat, orang banyak mengumpat, apalagi tak sedikit orang berlarian mencari tempat berteduh, demikian pula aku yang habis keluar dari parkir di Sudirman hendak menuju ke Thamrin dengan jalan kaki, ketika berjalan itu hujan menggyur dengan deras, aku berlari untuk hendak berteduh, malang nasibnya ketika berlari itu ada sebuah mobil mendadak berbelok tanpa menghidupkan lampu indikator hendak berbelok, aku langsung meloncat tinggi agar tidak tertabrak, mobil langsung berhenti mendadak kemudian aku berdebam di body depan mobil sedan itu.
[IMG][IMG][IMG]
“Bruuuuuuk “
Habis berdebam itu langsung terguling ke depan dan badanku serasa mau remuk, aku sampai tertidur di jalanan aspal itu. Pengemudinya keluar dengan membawa payung, aku sendiri semakin basah kuyub, seorang wanita muncul di depanku
“Maafkan saya “ ucap wanita itu dengan suara merdu.
Aku hendak bangun namun rasanya sakit juga dengan jatuh pada pinggangku terlebih dahulu, salah mencari posisi jatuh, lalu aku bangun dan merasa sakit sekali, aku ditariknya untuk dibantu.
“Sakit aaaah “ keluhku
“Sudah nggak apa aaaapa .. yuk antar saya ke dokter .. “ ajak wanita itu dengan ramah, aku pun dibawanya menuju ke pintu samping dan masuk.
Aku tidak memperhatikan wanita, ketika dia memutar dan aku melihatnya dari kaca Oh .. Andhara Early. Ketika dirinya masuk langsung mengenalkan diri
“Early .. “ kata Andhara Early mengenalkan diri dengan memberikan tangannya
“Burhaaaaaaan , biasa dipanggil Han “ kataku dengan bersikap ramah
“Maaf .. saya yang salah .. tadi mau lurus .. tapi langsung belok .. “ kata Andhara Early dengan menyesal
Pakaianku basah semua, aku membuka baju panjangku, tasku sendiri diletakkan belakang jok mobil. Aku memeriksa pinggangku dengan menaikan bajuku, ketika bajuku naik itu, Andhara Early secara tak sengaja melihat selakanganku yang di mana penisku tercetak jelas karena celana basah, sambil mesam mesem Andhara Early memandang ke depan.
“Gimana ? mau ke dokter ?” tanya Andhara Early
“Nggak usaah .. kemana saja .. “
“Lho kok aneh .. “
“Gimana bisa dapat baju kering .. itu saja .. lagian males juga kalo ke toko baju kalo basah kunyuk kayak gini” ujarku dengan sedikit kesal
“Oke deeh .. mau memaafkan saya ?” tanya Andhara Early dengan tersenyum
“Nggak apa apa .. Andhara Early ini khan “ tanyaku balik
“Iyaaaaaaaa “ jawabnya enteng kemudian melajukan mobilnya menuju ke jalan besar.
“Kalo gitu ke rumahku saja .. ada pembantu yang bisa mengatur apa maumu ..”
“Terserahlah .. lagian aku juga lapar .. “
“Nggak jauh kok .. santai saja “
Aku mencoba rileks, hampir sejam perjalanan akhirnya kami sampai ke rumahnya yang mewah, aku jalan dengan tak nyaman, Andhara Early menyilakan aku masuk kemudian memanggil pembantunya
“Mboook .. tolong yaaa .. carikan baju untuk teman saya ini .. tadi barusan ketabrak saya”
“Aduuuuh .. nyonya .. kok bisa gitu .. kasihan .. sini saya bantuan urut pinggangnya “ ajak pembantu yang berumur tua itu.
“Yaaa .. saya yang salah kok .. sudah nggak apa .. dia nggak nuntut apa apa kok ..” kata Andhara Early dengan berlalu dan masuk ke kamar.
“Mau minum apa Mas ? “ tanyanya
“Coklat panas kalo ada .. “ kataku dengan menawar minuman kesukaanku
“Yaaa … istirahat dulu ya “
Sepeninggal pembantunya itu Andhara Early kemudian keluar dari kamar dan membawa sebuah laptop dan diletakkan di meja, aku sendiri hanya membuka buka majalah yang berada di meja itu. Tak lama kemudian Andhara Early mengajak bicara
“Kerja di mana ?”
“Nggak kerja .. usaha sendiri .. “ jawabku dengan tidak mengeluh walau pinggang masih sakit
“Bagus tuh .. duuuuuh .. koneksi di sini kok susah amat .. mahal mahal lambatnya minta ampun “ keluh Andhara Early dengan kesal. Aku hanya tersenyum saja
“Aaah dah biasa Mbak .. aku sendiri yang bekerja desain website juga nggak pernah ngamuk kalo lemot”
“Trus gimana nich .. aku butuh nich .. “ keluh Andhara Early dengan memandangku, rambutnya yang basah sehabis mandi itu disibakkan, rambutnya pendek dan hanya sampai di lehernya saja, ketika mengegelengkan kepalanya itu dadanya maju seperti hendak memamerkan buah dadanya padaku. Aku menarik laptopnya lalu mencoba memakai dengan setting sana setting sini. Andhara Early memandangku, duduknya saja di sampingku dan seperti akrab saja. Kuberikan laptop itu padanya dan dirinya mencoba lagi
“Naah ini lumayan cepat .. trim ya Han .. “ kata Andhara Early dengan mencoba online
“Boleh aku mau istirahat ?” tanyaku
“Boleh .. ke kamar tamu itu saja .. ada kamar mandinya kok .. perlu handuk ?” tanya Andhara Early . Aku hanya mengangguk kemudian berjalan menuju ke kamar tamu itu, aku tetap membuka pintu kamar itu sampai menunggu Andhara Early datang membawa handuk, aku membuka bajuku dan kusisakan celana panjang dan kaos dalam. Aku bercermin memeriksa pinggangku hanya luka kecil berwarna biru.
“Nggak apa apa khan Han ?” tanya Andhara Early dengan masuk ke kamar itu membawa handuk, aku berputar dan Andhara Early tersenyum, aku balas tersenyum, ekor matanya mencuri pandang ke selakanganku yang mencetak dengan jelas penisku yang gedhe itu.
“Nggak apa apa .. cuma luka berwarna biru saja .. debaman ke body mobil itu yang sakit “
Andhara Early tertawa. Sepertinya menucri pandang itu dilakukan berkali kali, sehingga aku membuat diriku malah penisku bergerak, Andhara Early tersenyum lagi
“Sudaah .. istirahatlah .. ntar nanti juga sembuh .. “
Aku menerima handuk itu dan mengikuti sampai pintu hendak menutup, namun sayang Andhara Early menutup pintu itu terlebih dahulu dan langsung memelukku lalu menghujani dengan ciuman panas, aku langsung menanggapi lumatan Andhara Early itu. Kami berdua saling beradu bibir dengan rakus, Andhara Early langsung meremas batangku dengan rakus. Aku pun tak tinggal diam langsung meremas pantatnya itu, terasa empuk. Kami berdua sampai nafasnya tak karuan
“Kamu ganteng Haaan .. hhhhmmm .. penismu pasti besar ya ?” tanya Andhara Early dengan masih bermain dengan penisku yang sudah ngaceng itu akibat remasan tangan Andhara Early . Tubuhnya yang tidak sejajar denganku itu aku langsung membopongnya ke tempat tidur dan kehujani lagi dengan lumatan. Andhara Early sampai menahan kepalaku yang melumat habis bibirnya dengan rakus
“Hhhhhhssss .. Haan ..aaaaaah “ lenguh Andhara Early dengan nafas semakin memburu
“Gimana mau terusin ?” tanyaku dengan mempermainkan pantat Andhara Early yang kuremas remas
“Ntar dulu .. biar pembantu aku suruh pulang dulu .. yaaa .. dia rumahnya di pojokan sono .. “
Andhara Early langsung mendorongku, lalu keluar dari ranjang, sebelum keluar dari kamar memagutku dengan gemas sambil meremas batangku yang ngaceng itu. Keluar dari kamar itu aku menunggu dengan perasaan tak karuan. Cukup lama juga sampai aku mandi dengan tidak tenang, pintu kamar tidak aku kancing, ketika aku selesai mengguyur badanku dan hendak mengeringkan dengan handuk, tiba tiba ada tangan nakal langsung meremas penisku
“Gedeee banget Han “ seru Andhara Early dengan tersenyum nakal. Kali ini Andhara Early sudah tidak mengenakan pakaian apa apa, telanjang bulat sepertiku, buah dadanya tidak besar namun kencang. Aku langsung memeluknya dan kami berdua terlibat dalam pertarungan bibir sambil berdiri. Andhara Early sampai megap megap merasakan lumatannya yang rakus.
“Oooooh .. Haaan ..aaaaaauuuh .. hhhsssss “ lenguh Andhara Early dengan menahan kepalaku tak kuat melawan lumatanku. Aku langsung memondongnya dan kulemparkan ke ranjang, aku naik dan Andhara Early langsung naik di pangakuanku dengan merangkulku, kemudian kembali kami saling berpagutan dengan penuh kerakusan, sedotan demi sedotan kami lakukan, sehingga muka kami penuh dengan air liur. Penisku seakan berontak keras ingin segera bersetubuh, kubiarkan rasa sakit pinggangku sehingga kini yang ada di depanku adalah daging empuk hidup bergerak gerak yang minta diberi pemuasan batin
“Sudah lama aku nggak ginian Han .. sorry yaa .. kalo aku bernafsu lihat cetakan penismu “ kata Andhara Early dengan nafas tak karuan karena kami saling melumat. Andhara Early langsung melepas rangkulannya kemudian duduk di depanku dan menatap ke penisku yang besar itu
“Besar sekali Haaaaaan “ pujinya dengan senang
“Rasakan saja .. segera oral donk “ ajakku yang disambut senyum Andhara Early, dirinya langsung membungkuk dan mempermainkan batangku dengan lidahku, dengan sangat rakus, gerakan lidahnya menyusuri batangku naik turun, aku hanya bisa mengelus elus kepalanya, nakal juga wanita ini, ternyata sangat doyan seks juga. Aku meremas buah dadanya itu dan membuat Andhara Early melenguh kuat. Jilatan demi jilatan itu sampai pada buah pelirku, dipermainkan dengan lidahnya berulang ulang, kemudian batangku dimasukan dalam mulutnya kemudian disedot sedot dan disepong. terasa sekali aku menjadi tak karuan
“Mbaaak ………..aaaah .. enaaaaaak “ seruku semakin panas. Oralnya sangat piawai bermain dengan penisku itu, berulang ulang batangku keluar masuk mulutnya, dengan sangat rakus bermain dengan penisku itu.
Dengan penuh kerakusan Andhara Early melakukan oral seks dengan mengulum penisku, lidahnya sangat piawai bermain dengan batang pisang yang hidup. Kepalanya aku remas remas aku batangku bisa melesak sampai mentok di mulutnya, setiap tekananku ketika Andhara Early memasukan penisku, kepalanya aku tekan, ini membuat Andhara Early sampai hendak melawan tekananku. Saking kesalnya sehingga penisku dikeluarkan dari mulutnya dan dibetot dengan tangannya, aku mengaduh tak karuan.
“Nakaaaal aaaaah “ sungut Andhara Early dengan kesal kemudian kembali bermain dengan batangku, disepongnya batangku kuat kuat membuat aku sampai menahan nafas berdegup. Kembali batangku dijilati mulai dari kepala penis, kemudian dimasukan dan dimainkan dengan lidahnya menggoyang kepala penisku. Habis itu bantangku disusuri dengan lidahnya sampai ke telurku. Pelan pelan batangku terasa geli ketika lidah Andhara Early menyentuh telurku, disentuhnya berulang ulang batangku kemudian dijilati.
“Penisku luar biasa, Han .. sayang .. aku suka deh “ timpal Andhara Early dengan kembali menjilati batangku lagi naik, kemudian dirinya mempermainkan batangku lagi dengan diemut dalam mulutnya, bak es krim dinikmati setiap inchi dan centi serta mili batangku yang ngaceng itu. Buah dadanya lumayan besar dan kencang sehingga aku semakin gatal untuk meremasnya, kuremas buah dadanya itu dan kupermainkan puntingnya. Andhara Early menggeliat tak karuan merasakan remasan tanganku sehingga tangannya mencegah kenakalan tanganku yang meremas remas toketnya itu.
Tanganku menyingkir namun kemudian berpindah ke pantatnya dan kuremas remas pantat membuat itu dengan posisi nungging bermain dengan penisku, tampak rakus dan asyik Andhara Early bermain dengan penisku, berulang ulang batangku dijilat jilat, keluar masuk mulutnya.
Tampaknya Andhara Early memang lama tidak digauli atau disetubuhi sehingga sampai menikmati batangku sepuasnya, aku menarik kepalanya agar berhenti lalu kulumat bibir itu sebagai tanda senang dan sayang. Kami berdua kembali terlibat dalam lumatan itu
“Hhhhmmm …hhhhffff …. sleeeeeep “ kami bersuara sampai bibir kami berlepas
“Trim .. mau bermain dengan penisku .. gantian deh .. aku mainin ininya Mbak Early “ kataku sambil mengelus vagina milik Andhara Early
“Nakal aah .. ngeraba kemaluan milik orang lain .. “ goda Andhara Early dengan nakal lalu mengedipkan matanya padaku.
“Cepatan deh .. nih lihat penisku sudah nggak tahan mau masuk sarang Mbak Early .. please aaah “ ungkapku dengan kesal sambil mendorong tubuh Andhara Early agar berebah, ketika badanya dengan gemulai tiduran dan diganjal dengan bantal, pahanya dibuka selebar mungkin.
“Luar biasa sempit tempekmu, sayang “ godaku dengan kata jorok dan disambut dengan jambakan tangan Andhara Early di rambut kepalaku
“Jangan jorok aaaaaaah .. saruuuu “ ucap Andhara Early dengan gemas.
“Sudah berapa kali kepake pacarmu, sayang ?” tanyaku
“Aaaaah .. jangan tanyakan itu .. rahasia aaah .. segera donk .. nggak tahu pengin dikerjai “ kata Andhara Early dengan tak sabaran sehingga langsung membenamkan kepalaku ke vaginanya. Terasa harum wangi semerbak di vaginanya yang ditumbuhi jembut halus dan rambut tipis itu. Vaginanya membasah dan membuka karena Andhara Early sering tak sabaran, ketia mengoral penisku, tangannya juga ikut sesekali mempermainkan vaginanya sendiri. Aku menjilati dan membuka lubang itu dengan lidah dan tanganku
“Haaaaaaan ………..aaaaaah .. nakaaaaal aaaah “ teriak Andhara Early dengan mencoba untuk bangkit namun tanganku segera menahan di buah dadanya dan kuremas membuat Andhara Early sampai menggeleng geleng tak karuan, aku menyedot vaginanya dengan kuat sehingga Andhara Early sampai hendak berontak ke kanan dan kiri.
Lidahku menjulur mencari klitorisnya dan lidahku kutekuk melesak masuk menjilati labia mayoranya kanan kiri, setiap lidahnya menjulur dan menjilat di lubangnya itu, remasan tangan Andhara Early di sprei kuat sekali hendak merobek sprei.
“Haaan ….sayaaaaang …..aaaaah .. pinteer kamu .. “ puji Andhara Early dengan hendak melihatku namun kemudian kepalanya berebah lagi dan menggeleng geleng tak karuan, matanya dipejamkan dengan erat merasakan nikmatnya oralku
“Jangaaaaan buat orgasme yaaaaa “ ingat Andhara Early dengan suara mendesah dan kemudian melenguh merasakan jilatan dan sedotanku.
Aku menyelusupkan tanganku ke pantatnya dan kuremas remas, bibirku tetap berada di depan vaginanya memeprmainkan lubang itu
“Sayaaang ..aaaah … nakaal sekaliii .. waduuuuh … enaaaaaaaaak “ seru Andhara Early dengan bertalu talu. Gerakan pantatnya bergerak seiring remasan tanganku yang nakal itu. Aku merasakan bau amis dan wangi bercampur di vagina Andhara Early, namun bagiku itu merupakan bau yang sangat nikmat. Kuperhatikan dengan ekor mataku kalo Andhara Early masih menggeliat tak karuan sehingga kakinya sampai menopang ke punggungku
“Sudaaaaaah aaaah .. nggak tahaaaan nich “ teriak Andhara Early dengan bangun dan langsung memegang kepalaku, kemudian dilumat dengan rakus dan disedot sedot, aku meladeni lumatanku dan kami sampai ngos ngosan dengan nafas tak karuan
“Masukin yaaaaaaa … gimana ya cara masukin .. gedhe banget nich .. aku pengin kamu genjot dulu yaaa .. sini aku naikin kamu .. kalo sudah masuk kamu tindih aku ya “ kata Andhara Early dengan langsung bergerak naik ke selakanganku.
“Nggak sabarain nich “ godaku yang disambut rangkulan Andhara Early ke pundaku lalu tangan kirinya memegang batangku dari belakang tubuhku lalu menekan ke arah batangku penisku. Pelan pelan Andhara Early menekan
“Duuuuh …. rasanya nggak karuan sayang “ ucap Andhara Early dengan tertawa padaku dan kemudian mencium bibirku dengan mesra
Pantatnya turun menekan, Andhara Early sampai menggigit merasakan batangku mili demi mili masuk ke vaginanya. Penisku masuk pada bagian kepalanya, Andhara Early menarik lagi dan menekan dengan kuat, matanya sampai terpejam merasakan batangku hendak menembus lubang surgawinya. Aku pun merasakan jepitan itu seakan hendak melumat dan meremas habis.
“Gilaaaaaaaaaa” umpatku merasakan sedotan dari dalam vagina Andhara Early itu.
Penisku lama lama berjalan dengan pelan masuk pada vaginanya, sudah separo batangku tenggelam dalam lubangnya yang becek itu, Andhara Early sampai mengelus elus bagian atas vagina merasakan batangku yang keras itu mencoblos lubang vaginanya.
“Haaaaaaan .. rasanya enak sekali .. trim .. penismu benar benar perkasa” kata Andhara Early dengan kembali melumat bibirku dan kemudian menekan lagi, aku hanya memegang pinggangnya dan sesekali meremas pantatnya.
Andhara Early terus berjuang dengan menarik pantatnya kemudian menekan ke bawah dengan kuat, sehingga lama lama batangku tenggelam dan tinggal menyisakan beberapa centi lagi. Nafas Andhara Early sampai memburu tak karuan, pegangan di pundakku dirangkulkan, pelan pelan ditarik lagi dan kemudian ditekan lagi dan dengan sekali hentak penisku amblas
“Aaaaauuuuh “ jerit kami berdua dan kemudian kami saling tersenyum dan berpagutan dengan mesra
“Ntaaar .. biar penismu lancar … aku genjot pelan saja ya “ kata Andhara Early dengan mulai bergerak naik turun dengan pelan, awalnya penisku terasa seret, gesekannya sampai membuat aku menahan rasa sakit dan juga rasa nikmat luar biasa. Gerakan Andhara Early yang naik turun itu lama lama membuat penisku lancar keluar masuk vaginanya.
“Enaaak Han .. pleasee .. rasanya aaah .. luar biasaaaaa .. “ ungkap Andhara Early dengan merem melek merasakan batangku keluar masuk vaginanya menyodok nyodok sampai mentok. Kami kemudian saling berpagutan lagi dan kedua tangan Andhara Early merangkulku erat. Aku ditariknya sehingga aku menindih Andhara Early, kedua kakinya menjepit pingangku, kami berdua saling melumat dan memagut dengan penuh nafsu
“Gerakin .. sodok aku “ kata Andhara Early dengan menahan kepalaku ketika kami sedang saling melumat itu, aku langsung bergerak menggenjotnya.
“Ooooooh .. Haaaan .. “ seru Andhara Early dengan nafas tak karuan. Aku melumat habis bibirnya dan tanganku turun lalu meremas buah dadanya membuat Andhara Early menjadi kewalahan. Pantatku bergerak naik turun menggenjot vaginanya. Andhara Early meronta, menggeliat dan hendak berguling namun tenagaku lebih besar. Hanya lenguhan, erangan dari mulut Andhara Early yang terdengar
“Hhhhss. hhhhhhsssss “ desis Andhara Early ketika aku memberi angin untuk bernafas, aku kemudian kembali menyerbu bibirnya, penisku keluar masuk vaginanya dengan lancar dan tanganku meremas buah dadanya sekuatku membuat Andhara Early tidak tahan, sehingga aku dicekal di kepala.
“Pleaseeee .. nggak kuaaaat … bentar aaaaaah “ lenguh Andhara Early dengan nafasnya yang menerpa mukaku, muka kami penuh dengan air liur. Sodokan demi sodokan aku lakukan membuat Andhara Early mengikuti gerakanku.
Menit demi menit kami bertempur dan Andhara Early sudah tidak tahan lagi, merapatkan kakinya lebih erat dan pasrah bibirnya aku lumat dan buah dadanya aku remas remas. Ditahannya kepalaku dengan kuat dengan tangannya, matanya yang merem melek itu kini terbuka dan tubuhnya menegang dengan kaku
“Saaampaaaaaiii “ teriak Andhara Early dengan keras dan vaginanya menyempit dengan cepat. Aku menggenjotnya dengan tenaga besar dan akhirnya setelah menegang itu Andhara Early langsung berkelonjotan bak disetrum listrik. Dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi batangku. Tubuhnya kemudian melemas dengan cepat dan kubiarkan dengan mengelus elus dahinya yang penuh keringat, jepitan di pinggangku mengendor, pinggangku merasa sakit luar biasa, sudah terbentur body mobilnya, masih juga menggenjot vagina Andhara Early, lengkap sudah pinggangku terasa mau hancur. Namun kutahan semua itu.
Tak terasa aku pun juga tak karuan merasakan jepitan penisku di vagina Andhara Early itu. Dengan tubuhku yang menindihnya karena kecapekan menggagahi Andhara Early. Deru nafas hembusan kami bersahutan, kubiarkan Andhara Early menikmati orgasmenya, kupeluk dan kubenamkan kepalaku di samping kepalanya. Rambutnya yang pendek itu aku elus elus untuk memberikan rasa tenang, sedang penisku terasa disedot lagi ketika Andhara Early bergerak setelah menikmati orgasmenya. Tangannya menepuk ke punggungku
“Sayaaaang .. bangun deeh .. berat juga dinaikin kamu “ kata Andhara Early dengan gemas mencubiti punggungku. Aku pura pura tak mendengar, aku hanya diam saja mmebuat Andhara Early menjadi geregetan
“Pleasee … pleaseee “ sungut Andhara Early yang akhirnya membuat aku menaikan kepalaku dan ketika muka kami saling bertatap Andhara Early memberikan senyuma mesra
'”Enak ya digagahi kayak tadi ?” tanyaku sambil memagut pelan bibirnya, Andhara Early membalas pagutanku tak kalah mesra
“Ya jelas donk … lagi deh .. “ goda Andhara Early
“Begini ?” kataku menyodoknya dengan pelan
“Aaaaaaaauh … ganti gaya donk .. mosok kamu di atas terus .. “ tolak Andhara Early dengan gemas dan menggoda
“Susumu besar juga Mbak Early … ketat dan keras .. hmm .. aku suka sama buah dadamu ini “ kataku dengan meremasnya pelan
“Remes saja sesukamu, sayang .. hhhmmm .. Han .. “ sapa Andhara Early dengan pelan
“Ada apa Mbak ?” tanyaku ketika Andhara Early memandangku mesra
“Aku sebenarnya sudah tahu siapa kamu .. “ kata Andhara Early
“Oh ya ?” tanyaku datar
“Kamu temannya Frans khan ? seorang event organiser itu .. kalo nggak salah kamu yang bantuan dari sisi ITnya” kata Andhara Early
“Tapi kok aneh ya .. tiba tiba kita sudah beginian … “ kataku bloon
“Sudahlah .. aku juga mneikmati .. yuuuk ganti gaya .. habis kita sama sama puas kita pindah ke rumahku yang lain .. nggak ada pembantu sama sekali .. jadi kita bebas bercinta .. segera lakukan tugasmu .. genjot aku ya “ ajak Andhara Early dengan menggulingkan aku. Kami saling memeluk dengan berguling itu, terasa sekali ketika mengguling itu batangku diperas luar biasa.
Andhara Early kemudian duduk di selakanganku dan melakukan genjotan pelan pelan, sedang aku tetap tiduran
“Ooooh Haaaan ..aaaaauh .. hhhssss… “ rintih Andhara Early ketika pelan pelan menggenjotku, batangku lancar kembali mencoblos vaginanya itu.
“Iyaaa aaaah … aaaaauh nikmaat “ lenguhku dengan meremas buah dadanya dengan kedua tanganku, Andhara Early sampai menggeleng tak karuan merasakan remasan dan sodokan penisku yang keluar masuk vaginanya dengan mulus. Genjotan demi genjotan dilakukan dengan tetap masih pelan. Hanya lenguhan dan erangan kami bersahutan bergantian
“Gilaaa aaaah .. nikmat banget .. terus ya, sayaaang “ kata Andhara Early dengan tetap bergerak naik turun itu. Gerakannya menjadi sangat indah di mataku, buah dadanya ikut naik turun seiring gerakannya menggenjotku, buah dadanya aku permainkan dengan kuremas remas bahkan tangan Andhara Early ikut membantu tanganku meremasnya.
“Sayaang aaah “ erangnnya ketika menggenjotku lebih cepat. Bunyi keciplak alat kelamin kami bergesekan serta benturan selakangan kami menambah panasnya persetubuhan kami yang membuat kami kembali bercucuran keringat. Andhara Early sampai memejamkan matanya menikmati genjotan demi genjotan.
Kepalanya menggeleng geleng ke sana kemari dengan genjotan yang semakin cepat, malang nian nasibnya akibat semakin bernafsu itu malah membuat dirinya cepat orgasme
“Aaaaah .. nggak kuat aaaaah .. gimana, sayang “ tanya Andhara Early dengan deru nafas memburu.
“Keluarin saja “ kataku singkat dengan berpindah meremas pantatnya itu, gerakan Andhara Early semakin cepat dan keras, menit demi menit menggenjot itu membuat dirinya kembali mendapatkan orgasme dengan cepat. Jepitan vaginanya semakin menyempit dan ………
“Aaaauuuuh …… muuuncaaak “ teriak Andhara Early dengan melengkung ke depan, aku langsung meremas buah dadanya sekeras mungkin untuk memberikan efek maksimal orgasme.
Tubuhnya yang menegang kaku itu membuat berkelonjotan lagi dan ambruk dalam pelukanku, kuusap usapkan punggungnya yang mulus itu, badannya masih bergerak berkelonjotan dan semakin lemas dan akhirnya diam dengan mengucurkan cairan hangat lagi.
Tak lama kemudian bangun dan duduk diselakanganku dengan nafas tak karuan
“Kuat sekali kamu, sayang … segera donk keluarin air manimu .. semprot deh di dalam yaaa “ ajak Andhara Early
“Makanya jangan bernafsu .. santai sajaaa “ kataku dengan bangun dan memeluknya erat, Andhara Early balas memelukku dengan erat
“Oke deeh .. “ sahut Andhara Early
“Sekarang cabut dulu yaaa “ ajakku
“Baik .. “ kata Andhara Early dengan melepas pelukan kemudian berusaha mencabut penisku, perlu perjuangan kecil mencabut penisku itu terlepas dari sarangnya
“Kamu mau gaya apa, sayang ?” tanya Andhara Early
“Mbak Early tiduran . pinggang bertumpu .. buka paha ya .. wuiih .. vaginanya Mbak Early mantap banget .. ntar yaaa aku masukin “ pujiku dengan berpindah posisi agar nyaman. Andhara Early berposisi menyamping dengan membuka kakinya lebar lebar, aku kemudian masuk ke dalam bentangan kedua kaki itu, aku lalu maju dan menusukan batangku
“Pelan yaaaaaaaaaa , sayang “ ingat Andhara Early merasakan sakit ketika batangku mulai menerobos lagi, aku sekalian meremas buah dadanya
“Masukin dulu aaaaaaah .. pengin ngeremes susuku terus nich .. nakal sekali “ goda Andhara Early dengan tertawa. Penisku kutusukan dengan kuat membuat Andhara Early sampai meringgis
“Aaaaauh , sakit tauk .. “ erang Andhara Early dan kemudian tersenyum nakal padaku, aku kemudian menekan dan menarik lagi berulang ulang sampai penisku mentok
“Duuuh .. enak sekali, sayang .. mau sih tiap hari aku diginiin “ sahut Andhara Early
Aku kemudian melakukan genjotan dengan pelan pelan, kupeluk Andhara Early dengan erat dengan posisi mendekat kepalanya, kuremas buah dadanya dan kami berpagutan dengan penisku menyodok nyodok
“Aaaaauh hhhss…hhhhsssss … enaaaaaak “ desis Andhara Early dengan suara mendesis, matanya kemudian merem melek menikmati setiap sodokanku yang masih pelan itu.
“Rasanya mau muncaaak Mbak” kataku di sela sela menyodok nyodok vagina Andhara Early itu.
“Keluarin .. di dalam “ sahut Andhara Early dengan kembali memagutku, kami berdua terlibat dalam pagutan dan lumatan. Batangku kupercepat membuat Andhara Early menjadi tergoncang
“Haaaaan …..aaaah .. nggak kuat nich .. fuuuuh “ lenguh Andhara Early dengan meludah sembarangan. Kami semakin cepat bergerak untuk mencapai klimaks. menit demi menit berlalu. Kugenjot dengan lebih cepat dan aku pun semakin tidak tahan dan mencapai puncak pendakian.
Genjotan dengan kuat dan keras kulakukan membuat Andhara Early menjadi pasrah
“Pleasee ..aaaaah aaakuuu .. sampaaaai lagi aaah .. aaaauh “ erang Andhara Early dengan kuat. Akupun semakin tidak tahan kuhujamkan keras keras batangku ke dalam vagina Andhara Early.
Andhara Early mendapatkan orgasmenya terlebih dahulu dengan melolong tak karuan, tubuhnya menegang kemudian dan mengucurkan cairan orgasmenya lagi, aku tetap menggenjot dengan keras, pada genjotan keras beberapa kali aku pun menegang dengan kaku menyemburkan air maniku
“Crooooot ..croooot ..croooot “
Aku terasa menjadi enteng, mataku kupejamkan menikmati orgasmeku dengan meremas habis buah dada Andhara Early dan aku pun berkelonjotan terkapar dengan nafas kehabisan. Pinggangku serasa jebol menggenjot Andhara Early. Dari penisku terasa banyak air maniku menetes keluar dari sela sela vagina Andhara Early yang menjepit batangku. Kami diam dengan nafas tak naik turun tak karuan. Kami mendiamkan saja semua itu sampai kami kuat untuk bergerak.
Aku menarik tubuhku dan batangku terlepas dari vaginanya, aku tiduran di sampingnya, kusaksikan air maniku meleleh dari vagina Andhara Early dan Andhara Early bangun lalu memelukku erat dan memberikan ciuman mesra di pipiku
“Trims ya Han . sudah lama aku nggak begini .. mau lagi ?” goda Andhara Early
“Pinggangku masih capek , Mbak tabrak tadi .. huh ,, pegal deh “
“Oke deh .. setelah kamu sembuh di pinggangmu jangan lupa kita bercinta lagi ya Han .. suka deh aku sama kamu” rajuk Andhara Early dengan manja dan memelukku lebih erat.
“Aku capek “
“Oke lah .. yuk bobok saja .. kita lanjutin kalo kamu mau ya “
Huuuuuuuuuuuh .. nikmatnya seks itu tak ada habis habisnya. Libido Andhara Early ternyata tinggi sekali, belum puas masih mau mengajakku. Karena kami kecapekan, kami tidak bercinta lagi. Namun Andhara Early memberikan pagutan mesra lama sekali padaku, dan kami tidur bersama dengan saling memeluk mesra.

No comments:

Post a Comment

Sungguh Puaskah Istri Anda ?