Kenapa Pilot Sukhoi Turunkan Ketinggian di 6.000 Kaki? - Anggota Komisi I DPR mencatat sejumlah keanehan menjelang jatuhnya pesawat Sukhoi superjet100 di Gunung Salak. Salah satunya, kenapa pilot Sukhoi menurunkan ketinggian 6.000 kaki, padahal ketinggian gunung di kawasan itu 7.000 kaki. Kenapa juga diizinkan?
"Hal paling krusial yang harus di-check dalam kasus tragedi Sukhoi di seputaran Gunung Salak ini adalah isu rekaman terakhir pilot Sukhoi, mengapa turun ke 6.000 kaki padahal ketinggian pegunungan di sana sekitar 7.000 kaki," kata anggota Komisi I DPR, Roy Suryo, Kamis (10/5/2012).
Selain itu sejumlah peralatan terpantau tidak bekerja. Sehingga tidak terlacak saat ada kecelakaan.
"Kenapa 2 ELT/ELBA yang seharusnya secara otomatis langsung berfungsi ketika ada crash atau sesuatu yang terjadi, tidak bisa dimonitor di Singapura, Indonesia, atau Australia. Apakah ada sesuatu sebelum akhirnya lost-contact? Berarti ada something wrong sebelumnya. Mungkin Pilot membaca ada instrument yang error dan lapor ATC, sayangnya tidak paham ketinggian pegunungan Salak yang mencapai 7.000 kaki," katanya.
Tim SAR menemukan puing-puing pesawat Sukhoi Superjet100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Serpihan-serpihan berwarna putih ini terlihat berserakan di tebing curam.
Foto yang ditunjukkan Tim SAR saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2012), menunjukkan sepihan-serpihan ini berserakan di sebuah tebing. Tebing ini terlihat berumput di sebelah sisi kanan dan kiri gambar sedangkan bagian tengahnya masih berupa tanah.
sumber:http://news.detik.com
No comments:
Post a Comment