Merokok Berbahaya untuk Diabetes

Pada tahun 2007 Asosiasi Diabetes Amerika menyadari bahwa merokok, meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular pada diabetes , pada dasarnya mengurangi harapan hidup pasien. Dan risiko terjadinya penyakit jantung dan pelanggaran jauh lebih tinggi pada perokok dibandingkan mereka yang merokok dan memiliki diabetes .

Hal ini membuktikan bahwa merokok pada dasarnya memperburuk terjadinya diabetes suatu.Namun prevalensi merokok di kalangan orang sakit dengan diabetes adalah kira-kira sama seperti pada semua penduduk.Pada saat yang sama hasil penelitian bersaksi bahwa perokok jatuh sakit dengan diabetes tipe 2 lebih sering dibandingkan non-perokok.

Hal ini terhubung ke jaringan kenyataan bahwa seorang perokok memiliki toleransi lebih tinggi terhadap insulin yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam plasma darah.Ada poin lain yang berpengaruh pada organisme oleh faktor-faktor berbahaya dari asap rokok.Mari kita coba untuk memahami mengapa merokok sangat berbahaya untuk diabetes suatu.Sekitar 500 zat dapat ditemukan dalam asap tembakau.Komponen aktif dasar nikotin, karbon oksida, pitch.

Nikotin mempengaruhi adalah rangsangan dari sistem saraf simpatis yang menyebabkan penyempitan pembuluh kulit, perluasan pembuluh otot, dan meningkatkan palpitasi.

Yang cukup darah alur di pembuluh berubah jantung tidak dapat memberikan masuk yang cukup oksigen yang mengarah ke iskemia miokardium.Selain itu, nikotin menaikkan tingkat asam lemak dalam darah dan kemampuan perekat trombosit.Dalam perokok 3-15% dari hemoglobin disajikan oleh carboxyhaemoglobin tidak berpartisipasi dalam proses membawa lebih dari oksigen yang mengarah ke kemampuan rendah dari miokardium untuk mentransfer aktivitas fisik.

Carboxyhaemoglobinemia kronis menyebabkan peningkatan jumlah eritrosit yang meningkatkan viskositas darah, pembentukan plak aterosklerosis dan bekuan dalam pembuluh darah. Dengan demikian, hasil ini dalam penyempitan pembuluh darah dan alur-pelanggaran praktis dalam semua jaringan.

Baik merokok, dan konsentrasi mengangkat glukosa dalam darah pada diabetes yang membuat dampak yang sama pada pengembangan komplikasi vaskular kronis yang merupakan penyebab utama tingkat kematian di antara orang sakit dengan diabetes.