Dia sudah bertekat untuk mengungkap misteri laut selatan .

Ketika dia tiba di pinggir pantai itu , matanya melihat sekelilingnya . Matanya terbuka lebar mencari tempat yang sesuai . Dia menemukan bebatuan karang yang agak menjorok ke laut . Dia berjalan ke arah sana . Lalu dia duduk bersila .
Hari sudah semakin senja , suara debur ombak dan semilir angin laut tak mengganggu konsentrasinya . Dia terus duduk bersila , matanya terpejam . Mulutnya berkomat kamit .
Dengan mengunakan ilmu , yang di pelajarinya , dia mencoba membuka pintu gaib dengan mata bathinnya .
Dia ingin mencari sesuatu di laut selatan itu .
“ Nyi Roro Kidul , di mana kamu , saya ingin bertemu , tunjukan wujud mu ..” ucap pemuda itu dalam hati berkali kali .
Tanpa menghiraukan hembusan angin laut yang semakin kencang , menerpa tubuhnya pemuda itu terus duduk bersila , berkonsentrasi penuh . Sudah lewat berjam jam . Saat tengah malam dimana bulan bersinar terang , tiba tiba dia melihat ada seperti bukit karang di tengah laut itu . Yang tadi tak dapat di lihatnya ,
Dia segera bangkit berdiri dan jalan ke arah bukit karang itu . Ada sebuah gua di sana .
Di depan mulut gua itu di mengucapkan mantra ilmunya , lalu Dia pun memasuki gua itu.
Kakinya berjalan pelan melangkah dengan hati hati memasuki gua itu , semakin ke dalam semakin gelap . Udara dalam gua itu pun semakin pengap . Dia berhenti melangkah , kembali dia mengucapkan mantera mantera untuk melindungi diri .
Tiba tiba , angin berhembus keras menerpa tubuhnya . kakinya pun memasang kuda kuda , dia bertahan dengan mulutnya terus berkomat kamit . Tak lama angin keras itu lenyap , suasana semakin mencekam , bau busuk ribuan bangkai menyengat
Hidungnya . Pemuda itu bersiap , dia tahu ini awal serangan yang akan dia dapati .
Tiba tiba sebuah bola api terlontar dengan cepat kearahnya . " Hiiaatt..." Pemuda itu mengelak , serangan bola api gagal melukainya . Bola api itu kembali ke tempat awalnya , lalu terlontar kembali untuk serangan yang ke dua .
Dengan mengunakan ilmu ,” Pasir Besi “, dia melawan serangan bola api itu . Dia memasang kuda kuda , dan tangannya terdorong ke depan melepas ilmunya ."Aji Pasir Besi...hhiiiaattt..."Teriak Pemuda itu." Blllaaarrrr..." Bola api itu terpental balik dan hancur . Dia berhasil melumpuhkan serangan itu .
Dengan sisa sisa cahaya bola api yang hancur itu , Pemuda itu dapat melihat seorang gadis , tergeletak di lantai gua itu . “ aduh… aduh… “ erang gadis itu .
Pemuda itu pun menghampiri gadis itu . Dia berjongkok mendekati gadis itu . “ siapa kamu .. “ tanya pemuda itu . “ saya , Mantili .. kamu siapa .. kenapa , membalas dengan kuat sekali ..saya hanya bercanda..” kata gadis itu .
Sisa sisa bola api itu cukup terang sehingga pemuda itu bisa melihat kecantikan gadis itu .
“ oh , maaf , saya tidak sengaja ..” kata pemuda itu . Lalu pemuda itu menarik tangan Mantili untuk berdiri . “ aduh .. sakit sekali …” kata Mantili . “ lepaskan … kamu siapa ..” tanya Mantili . “ nama saya Handika , tapi cukup pangil saya Dika ..” jawab pemuda itu .
Mantili menatap pemuda itu “ sana pergi kamu …” kata Mantili . “ tidak , saya ingin bertemu dengan nyi Roro Kidul ..” jawab Dika . “ sttt , jangan keras keras , kalau Kanjeng Nyai tahu kamu bisa di bunuh tahu..” kata Mantili . “ saya tidak takut , saya harus bertemu dengannya “ kata Dika lagi .
Mantili menggeleng , “ kamu pikir , ilmu kamu hebat yah , kamu bisa mati di bunuhnya tahu ..” . Dika tersenyum “ koq kamu perhatian gitu sih sama saya , kamu suka sama saya yah ..” kata Dika menggoda gadis itu . Dika pun menghampiri gadis cantik itu . Mantili mundur beberapa langkah hingga tubuhnya mentok di dinding gua itu .
“ jangan kurang ajar yah..” kata Mantili . “ jangan takut , saya hanya bercanda dengan kamu ..” jawab Handika . Tiba tiba ,..cahaya menjadi terang benderang di goa itu . kedua tangan Handika di cengkram oleh dua orang gadis yang tak kalah cantiknya dengan Mantili . Cengkraman tangan ke dua gadis itu terasa panas dan menyakitkan .
“ ayo jalan ,.. “ kata gadis itu , sambil membawa Handika terus berjalan memasuki gua itu . Setelah berjalan beberapa puluh langkah ke dalam , mereka berhenti . Ada sebuah pintu yang tak terlihat oleh mata biasa di sana .
Handika pun di dorong masuk ke dalam ruang itu . Cahaya di ruang itu terang benderang . Ruang itu indah gemerlap , bagai istana di negri dongeng . Ada sebuah singgasana di ruang itu . Dengan bangku besar dari kayu jati dan motif motif ukiran ular naga .
Tak lama seorang wanita cantik jelita berpakaian serba hijau , berjalan masuk ke ruang itu . “ Mantili , apa yang kamu lakukan bersama manusia ini ..” tanya wanita itu pada Mantili . “ ti ..tidak… melakukan apa apa Nyai ..” jawab Mantili . “ kurang ajar , berani kamu berbohong , saya tahu .. kamu tertarik sama manusia ini ..” kata wanita cantik itu . "Plakk.." Dan sebuah tamparan keras di terima pipi Mantili .
Mantili terjatuh dan mengaduh kesakitan ..
“ Hei ..kenapa kamu pukul dia…” bentak Handika keras pada wanita itu . Handika pun meronta keras . Akhirnya kedua wanita cantik itu melepaskan cengkramannya .
Wanita itu menghampiri Handika . “ siapa ..kamu ..” tanya Handika . “ ha ha ha , tadi kamu mencari saya , setelah melihat saya malah bertanya siapa saya ..dasar manusia bodoh..” kata nyi Roro Kidul . Handika menatap wanita cantik itu , dia tak percaya bahwa nyi Roro Kidul secantik itu sama sekali tak pernah terbayangkan .
Tangan nyi Roro Kidul bergerak berputar dan mendorong kedepan sambil melepaskankan ilmu ..
” tapak pemecah roh “ . "..Oppss..." Tapi tak berhasil malah tangan nyi Roro Kidul terpental .
“ hmm , anak ini berisi juga “ ujar nyi Roro Kidul dalam hatinya .
Nyi Roro Kidul tahu Handika mengunakan ilmu “ Benteng Samudra “ . Ini ilmu untuk melindung roh dari serangan musuh .
Nyi Roro kidul pun menyapa pemuda itu . “ wajahnya cukup ganteng.. “ ujarnya dalam hati . Nyi Roro Kidul tersenyum “ siapa nama kamu anak muda ..” tanyanya . “ nama saya Handika ..” jawabnya . Nyi Roro Kidul tersenyum “ siapa guru kamu ..” tanyanya lagi . “ guru.. ? , saya tak punya guru ..? “ jawab Dika .
Nyi Roro Kidul tersenyum , dia tahu Handika punya guru . Sebenarnya nyi Roro Kidul dapat dengan mudah mengalahkan pemuda itu dan membunuhnya . Tapi sepertinya Nyi Roro kidul ingin mempermainkan pemuda ini .
Nyi Roro Kidul pun berjalan ke kursi besarnya dan duduk di sana . “ Dika , kemari mendekat ..” katanya . Handika , berjalan mendekati nyi Roro Kidul , tapi dia bersiap dengan ilmunya , berjaga jaga kalau nyi Roro Kidul melepaskan serangannya .
Nyi Roro Kidul duduk dengan kaki bersilang dan kain panjangnya tersingkap , memperlihatkan ke mulusan paha putihnya . Bagaimana pun , Dika seorang pemuda normal, yang tak akan tahan melihat godaan seperti itu . Mata Handika pun melotot menatap paha putih nyi Roro Kidul itu .
Nyi Roro Kidul pun memberinya lebih , wanita cantik itu duduk lebih terbuka lagi . Handika terbelalak , birahinya tergoda . Nyi Roro Kidul menghampiri pemuda yang tergoda birahinya itu . “ Cantik saya atau Mantili ..” ujar nyi Roro Kidul .
Handika tak menjawab . Tiba tiba tangan wanita cantik itu menyusup ke balik celananya dan meraba penis Handika . Penisnya semakin tegang . Tangan nyi Roro Kidul terasa begitu lembut menyentuh kulit kemaluannya . Handika diam matanya terpejam merasakan nikmat rabaan nyi Roro Kidul .
Tapi itu tak lama , tangan nyi Roro Kidul segera keluar dari celananya . Dan secara tiba tiba , nyi Roro Kidul melepaskan pukulannya “ tapak pemecah roh “ . "Braaak..." Berhasil tapak itu mengenai tubuh Handika ."Heegghh.." Handika terpental beberapa meter dan dia jatuh tersungkur .
“ aghh …ti .. ti.. tidak mungkin … “ kata Handika sambil memegang dadanya yang terasa panas . “ ha ha ha , dasar anak kecil .. apa guru kamu tidak pernah berkata ilmu kamu akan luntur jika ada wanita yang memegang penis kamu ..”
Handika berdiri mengumpulkan tenaganya , sambil mulutnya membaca mentera dia melepaskan serangan “ Pukulan Inti Bumi.... “ . " Blarr.."..Tapi dengan mudah serangan itu di tangkis oleh nyi Roro Kidul . “ ha ha ha , ilmu kamu sudah luntur…” .
Nyi Roro Kidul menghembuskan angin dingin dari mulutnya ke tubuh Handika . Tubuh Handika rasanya membeku . Mulut nyi Roro Kidul berkomat kamit dan tiba tiba di tangannya terdapat seekor ular kobra besar . Nyi Roro Kidul memegang ekor ular besar tersebut , lalu ular tersebut di gunakan untuk memecut tubuh Handika .
Tubuh Handika merasakan sakit yang tak tertahan kan . “ aagghh...ampun …ampun .. nyi … ampun…” Handika mengiba , dia mulai kehilangan ke beraniannya .
“ ha ha ha , manusia bodoh , kamu akan menjadi budak saya selamanya ..” kata nyi Roro Kidul . “ ampun nyi , maafkan saya … saya lancang .. tolong lepaskan saya .. ampunn nyi… “ Handika mengiba iba .
“ ha ha ha … manusia bodoh , baik saya akan melepaskan kamu dengan syarat .. kamu bisa memuaskan birahi semua dayang dayang ku ..” kata nyi Roro Kidul
Tangan nyi Roro Kidul bergerak dan tiba tiba saja di ruang itu ada sebuah ranjang besar yang terbuat dari emas indah gemerlap .
“ Mantili , sini kamu ..” kata nyi Roro Kidul . “ ampun nyi … ampun…” kata Mantili ketakutan . “ diam , lepaskan baju kamu .. “ bentak nyi Roro Kidul . “ nyi ..tolong .. jangan ..saya malu …” jawab Mantili .
Nyi Roro Kidul melotot pada dayangnya yang paling muda itu . “ kamu kan suka sama dia , saya kasih kesempatan supaya kamu bisa terpuaskan lebih dulu ..” kata nyi Roro Kidul .
Mantili tak mau banyak melawan dari pada mendapat siksaan dan juga nyi Roro Kidul bisa murka.
Gadis cantik itu membuka bajunya juga kain panjang yang menutup bagian bawah tubuhnya . Tubuh Mantili yang putih mulus itu hanya tertutup celana dalam putihnya saja .
“ berbaring di ranjang itu “ perintah nyi Roro Kidul pada Mantili . Mantili mematuhi perintah nyi Roro Kidul itu . Dia berbaring terlentang . Tubuhnya putih mulus tanpa cacat . Buah dadanya yang montok terlihat sangat merangsang . Putingnya yang kecil tampak merah .
“ Handika , sekarang kamu harus puaskan Mantili , jika kamu gagal dan Mantili tidak puas , kamu akan saya bunuh ..” ancam nyi Roro Kidul .
Handika pun tak berani melawan . Dia lebih baik menuruti kemauan nyi Roro Kidul . Lagi pula birahi Handika memang telah terusik , dia jadi terangsang juga .
Handika mendekati tubuh Mantili yang terbaring setengah bugil di ranjang megah itu .
Tangan Handika gemetar mencoba membuka celana dalam putih milik Mantili . “ ctarr … “ pecut yang berwujud ular kobra besar itu menghantam tubuh Handika . Handika pun mengerang kesakitan .
“ siapa suruh kamu buka celana dalamnya .. bodoh sekali…” hardik nyi Roro Kidul .
“ Aku mau ..kamu memjilati t-*-t-* nya “ kata nyi Roro Kidul lagi . Handika pun mengurungkan niatnya . Lalu mulai dengan meraba buah dada montok milik Mantili .
Mantili diam memejamkan matanya . Rabaan anak manusia itu mulai membuat gadis yang bukan manusia ini terangsang . Handika pun mulai mengunakan lidahnya . Lidah itu menjilati putting susu Mantili . Sambil menggigit bibirnya.. Mantili menahan nikmat yang di perolehnya dari Handika .
Lidah Handika terus menjilati buah dada Mantili . Gundukkan daging itu terasa semakin mengencang karena birahi Mantili . “ ahh …..” erang Mantili pelan . Lidah Handika terus bergerak berputar menambah birahi Mantili .
Sambil berdiri tersenyum nyi Roro Kidul menonton Handika melakukan foreplay terhadap Mantili . Tangan nyi Roro Kidul diam diam masuk menyelinap ke celana dalam Mantili dan meraba vaginanya . “ ahhh …nyi …..” erang Mantili .
Nyi Roro Kidul tersenyum , dia merasakan vagina Mantili yang basah berlendir di buat birahi oleh Handika . “ ha ha ha ..rupanya kamu nafsu juga yah , Mantili ..” kata nyi Roro Kidul . “ hei .. Dika , buka celana dalamnya , jilat m-*-m-*-k nya ..” perintah nyi Roro Kidul pada Handika .
Handika pun menurut , celana dalam Mantili yang telah basah itu dilepasnya . Handika melihat vagina Mantili dengan sangat bernafsu . Vaginanya bersih , kulit vaginanya putih. Bukit vaginanya juga bersih dihiasi sedikit bulu kemaluan .
Tangan nyi Roro Kidul memegang kaki Mantili dan melebarkanya . Pemandangan indah bagi Handika . Vagina Mantili tampak indah dengan liangnya yang tampak sempit , memerah dan basah itu . “ Jilat m-*-m-*-k-nya , buat dia puas..“ perintah nyi Roro Kidul . Handika pun menurut , lidah itu menjilati vagina Mantili .
Liang vaginanya yang basah itu di jilati , lendirnya pun di telan dengan nafsu oleh Handika . Klitoris Mantili pun tak luput dari sapuan lidah Handika yang membuat Mantili semakin kenikmatan . Lidah Handika terus mengelitik di seputar vagina Mantili . Lidah itu bergerak lembut .
Kini Mantili tak lagi bisa menyembunyikan erangan nikmatnya . Mulutnya mengerang nikmat “ ahhh ….ehhh .. ahh….. enak…. terus..” . Nyi Roro Kidul hanya tersenyum melihat permainan itu . Dia pun sudah mulai birahi .
Mantili terus saja mendesah , rasa nikmat terus dia rasakan . Handika juga semakin bernafsu . Dia melepas jilatannya pada vagina Mantili . Lalu membuka celananya sendiri hendak melakukan hubungan badan .
"Ctaarrr..."...aagghh..."
Sekali lagi Handika harus mengerang kesakitan . Pecut ular kobar itu di lepaskan nyi Roro Kidul tepat di pungungnya. “ bodoh , jilat terus sampai Mantili puas , siapa suruh kamu buka celana ..” bentak nyi Roro kidul .
Mau tidak mau Handika kembali menjilati vagina Mantili yang sudah basah itu . Handika terus menjilati klitorisnya . Klitoris Mantili tampak tegang memerah karena gadis itu juga sangat birahi . Tubuh Mantili pun terus mengelijing. Lidah Handika terus bergerak dengan cepat dan liar .
Cukup lama , akhirnya Mantili , mencapai puncak birahinya. Tubuhnya bergetar , mengejet “ ahhhh ….aahhhhhh …” erangnya .
“ bagus , bagus .. , sekarang kamu boleh bersetubuh dengan Mantili , tapi awas kalau kamu keluar dulu , kamu saya bunuh , ha ha ha “ ancam nyi Roro Kidul , sambil tertawa.
Handika merasa gentar juga dengan ancaman nyi Roro Kidul itu . Di depannya berbaring gadis yang sangat cantik yang membuat Handika sangat bernafsu . Tak mungkin dia bisa bertahan . Kalau dia keluar dulu dia akan di bunuh tapi dia tak bisa menolak perintah nyi Roro Kidul untuk bersetubuh dengan Mantili .
Mau tak mau Handika pun mendorong masuk penisnya ke dalam liang vagina Mantili .
“ ahhhh….aghhh…” erang Mantili . Handika pun merasakan nikmat vagina yang berbeda dari apa yang pernah di rasakanya selama ini .
Handika lalu bergerak , penis itu keluar masuk liang vagina Mantili yang basah itu . Vagina Mantili terasa padat menggenggam erat batang penis Handika. Handika semakin bernafsu lupa akan ancaman nyi Roro Kidul . Penis bergerak cepat keluar masuk liang hangat Mantili .
“ aghhh …aghh…. “ erang Handika , penisnya pun berhenti bergerak . Handika orgasme .
Satu pukulan “ tapak penghancur roh “ di lepaskan nyi Roro Kidul tepat di dada Handika ."Aggghhh..."Jerit handika. nyi Roro Kidul tak mengunakan semua tenaganya . Jika dia mengunakan seluruh tenaganya maka dalam hitungan detik nyawa Handika lepas dari tubuhnya.
Pukulan itu membuat Handika terpental beberapa meter . “ bodoh , kamu keluar dulu , nafsu besar tenaga kurang ..” bentak nyi Roro Kidul kepada Handika yang mengerang kesakitan sambil memegang dadanya.
“ Laras , seret dia kemari .. “ perintah nyi Roro Kidul pada dayangnya yang bernama Larasati . Laras pun menarik tubuh Handika kembali mendekat ke ranjang megah itu .
Lalu tubuh Handika di dirikan oleh Laras . “ ayo bangun ..” kata Laras . Penisnya yang lemas di raba oleh Laras . Dan di mainkan oleh gadis yang juga cantik itu . Penis Handika pun segera kembali menegang keras seperti sedia kala ,.. aneh .
“ ayo puaskan Mantili lagi..” kata nyi Roro Kidul . Kembali Handika mendesak masuk penisnya dalam vagina Mantili berusaha membuat Mantili orgasme . Sedang Laras ikut meraba raba tubuh Handika . Nyo Roro kidul hanya tersenyum melihat dayang dayangnya.
Handika terus bergerak , penis keluar masuk dalam liang vagina Mantili . “ ohh … oh ..enak sekali …..” erang Mantili . Handika kembali bernafsu semakin cepat dia bergerak . “ ohh ..enak … saya sudah mau keluarr… “ erang Mantili .
Nyi Roro Kidul menatap wajah Mantili . Dia tahu Mantili berbohong. Sedang Handika bertambah nafsu mendengar kata kata Mantili . Dia terus bergerak cepat . “ ahhh …aghh ..” erang Handika . “ terus... saya keluar…” erang Mantili juga .
selamat menikmati
Kembali Handika menyiram vagina Mantili dengan spermanya . Mantili juga menggeliat , tapi jelas nyi Roro Kidul tahu Mantili berbohong untuk menolong Handika . Tapi nyi Roro kidul berpura pura tak tahu “ bagus , Handika kamu telah memuaskan Mantili “ .
“kamu puas Mantili “ tanya nyi Roro Kidul .. Mantili mengangguk . “ baik , ayo bangun bersihkan tubuh kamu ..” perintah nyi Roro Kidul . “ dan Kamu Laras , sekarang kamu buka baju kamu berbaring di sini “ kata Nyi Roro Kidul .
Larasati pun membuka pakaiannya . Tubuhnya juga bersih tanpa cacat . Buah dadanya juga montok . vaginanya juga bersih dihiasi sedikit bulu bulu kemaluan . Mata Handika menatap liar penuh nafsu tubuh Larasati .
“ ayo Driyanti , kamu juga kemari buka baju kamu ..” perintah nyi Roro Kidul lagi .
Gadis yang bernama Driyanti itu juga punya tubuh yang semulus Mantili , sangat cantik .
Driyanti pun membuka bajunya satu persatu , lalu berbaring juga di ranjang itu bersebelahan dengan Larasati .
“ Handika sekarang puaskan mereka berdua “ perintah nyi Roro Kidul. Handika pun menjilati buah dada Driyanti . Buah dada yang montok itu . Putingnya di mainkan lidah Handika . Tak lama kemudian lidah Handika berpindah ke buah dada Larasati yang juga montok dan menawan itu .
Kedua gadis itu mendesah desah . menikmati jilatan lidah anak manusia itu .
Setelah bermain di putingg susu kedua gadis itu , lidah Handika turun kebawah menjilati selangkangan gadis gadis itu bergantian .
Kedua gadis vaginanya semakin semakin basah . “ ayo , masukin saja buat aku puas ” pinta Larasati . Larasati lalu mengambil posisi menungging. . Memperlihatkan indah dan sexy bokongnya. . Handika pun langsung memasukkan batang penisnya. Kedalam vagina Larasati . Penisnya langsung bergerak nafsu dan liar .
“ agghh .. dorong terus ...tekan…” erang Larashati . Handika pun menikmati liang gadis yang bukan manusia ini dengan penuh nafsu . Nikmatnya terasa beda . Penisnya bergerak keluar masuk dalam liang yang basah dan licin itu dengan cepat . Desahan desahan Larasati terdengar sangat erotis .
Driyanti pun tak tinggal diam , dia meraba raba menjilati buah zakar Hendika dari bawah . Ini membuat Handika semakin nikmat . “ Oh ..ahh…ahh..” erang Larasati yang menikmati penis Handika bergerak liar di dalam vaginanya . Gerakan Handika cepat seakan tubuh Handika tak pernah lelah . Penisnya menghentak hentak dalam liang vagina Larasati .
“ ohh ..enak …saya sudah mau keluar …goyang terus..” erang Larasati . Handika bergerak terus sampai Larasati mencapai puncaknya . Penis Handika terbenam dalam liang vagina Larasati dan menyemburkan spremanya dalam liang vagina Larashati .
Wajah Handika tampak memucat . Setiap kali dia ejakulasi , gadis cantik yang bukan manusia itu menghisap hawa murni dari dalam tubuh Handika .
Handika pun menarik penisnya hingga lepas dari liang vagina Larasati . Sperma cair Handika mengalir keluar dari liang vagina Larasati
Driyanti lalu mengambil alih permainan. Penis Handika yang sudah lemas itu di raba raba Driyanti , aneh seketika penis itu membesar kembali . Dan nafsu Handika kembali tinggi . “ ayo Handika , sekarang main sama saya ..” kata Driyanti .
Driyanti pun berbaring di ranjang itu lalu membuka lebar kedua belah kakinya . Vaginanya yang bersih itu tampak basah dan memerah . Kembali Handika melayani birahi gadis gadis misterius yang ada di laut selatan itu.
Penisnya terus bergerak tanpa lelah , membuat Driyanti terus menggeliat kenikmatan dan terus mendesah desah penuh kenikmatan .
Cukup lama mereka bertempur dalam birahi , sampai Handika berhasil memuaskan birahi Driyanti dan Handika pun ejakulasi . Kembali hawa murni Handika di hisap Driyanti .
Wajahnya sudah semakin pucat , pandangan mata Handika menjadi kabur . Tubuh Handika pun ambruk .
“ hemm , pemuda ini cukup kuat ..” kata nyi Roro Kidul . “ iyah Nyi , padahal dia sudah kena pukulan nyi ..” kata Larasati . Nyi Roro Kidul mengangguk “ orang biasa tak akan mampu bertahan lebih dari dua kali jika hawa murninya kita hisap ..” kata nyi Roro Kidul lagi .
“ biarkan dia istirahat dulu , nanti baru kita hisap lagi hawa murninya ..” kata nyi Roro Kidul .
Entah berapa lama Handika tak sadarkan diri , yang jelas kini dia berada dalam sebuah kamar yang penuh dengan bunga bunga . Yang tentu saja membuat kamar itu semerbak wangi aroma bunga bunga.
“ sudah bangun ..Handika..” suara itu terdengar jelas . “ nyi …” kata Handika lalu melihat tubuh nyi Roro Kidul tanpa sehelai benang pun .
Handika menatap tubuh telanjang itu dengan mata melotot , tak ada wanita yang secantik ini . nyi Roro Kidul jauh lebih cantik dan sexy dimata Handika .
Nyi Roro Kidul pun berbaring di ranjang itu di samping Handika . “ ayo Handika , sekarang kamu puaskan saya yah ..” pinta nyi Roro Kidul . Handika pun segera meraba buah dada nyi Roro Kidul . Kencang dan mantap .
Handika pun mulai menyusu di buah dada itu . “ oh …. Kamu nakal yah ..” kata Nyi Roro Kidul dengan genit. Lidah Handika pun terus menjilati putting susu montok itu , lidah Handika terus bermain disana lalu perlahan mulai turun kebawah . hingga ke selangkangan nyi Roro Kidul .
“ ahh…yah. ..lidah kamu nakal sekali ..” erang nyi Roro Kidul . Lidah Handika terus menjilati klitoris nyi Roro Kidul dengan sangat bernafsu . “ ahh ..enak ..terus…di sana..iyah…ah..” erang nyi Roro Kidul . Handika pun terus memainkan lidahnya .
Tapi sepertinya nyi Roro Kidul sudah tak sabar . “ ahh ..sudah Handika ..ayo ..masukan saja..” pinta nyi Roro Kidul. Handika pun segera mengarahkan penisnya yang tegang ke vagina nyi Roro Kidul .
“ Ahggg … tekan teruss…” erang nyi Roro Kidul . Aneh , liang vagina nyi Roro Kidul terasa sempit sekali . Handika pun terus mendesak masuk kepala penisnya , sesak sekali rasanya . Penis itu terus di dorongnya masuk . wah seperti perawan saja pikir Handika dalam hatinya .
Setelah penis itu masuk seluruhnya , Handika bisa merasakan bagaimana batang penis seakan di remas remas dalam vagina nyi Roro Kidul . “ ohh.. nyi enak sekali ..memek kamu ..” erang Handika sambil bergoyang pelan .
“ kamu suka sayang..” ujar nyi Roro Kidul . “ suka ..suka sekali…” jawab Handika sambil terus bergoyang. Penis itu terus bergerak keluar masuk dalam liang vagina sempit milik nyi Roro Kidul itu . Tubuh nyi Roro Kidul juga menggeliat , tangannya mencengkram kuat pinggul Handika .
Handika terus menggerakkan penisnya menikmati vagina milik penguasa laut selatan itu.
Nafas Handika menderu , gerakannya semakin liar .. “ ahh ..enak sekali “ erangnya.
Penis terus menghentak cepat di vagina nyi Roro Kidul . Nyi Roro Kidul juga tak ketinggalan , bokongnya ikut bergerak , mengikuti gerakan Handika . Mereka benar benar berpacu dalam birahi .
“ ahhh…nyi ..saya gak kuat..lagi…” jerit Handika . Lalu Handika membenamkan penisnya dalam liang vagina nyi Roro Kidul . Handika bisa merasakan vagina nyi Roro Kidul seperti menyedot penisnya kuat. “ ahh..enak sekali nyi …” erang Handika. , sambil menghamburkan spermanya .
Handika sama sekali tak menyadari tubuhnya semakin lemah , hawa murninya terus saja terhisap oleh gadis yang bukan manusia itu.
Saat Handika sudah lemas dan hendak mencabut penisnya , tangan nyi Roro Kidul menahan pinggang Handika . Lalu Handika merasakan penisnya seperti di remas remas lembut dalam vagina nyi Roro Kidul .
“ ahh..nyi ..enak sekali ..” erang Handika . “ iyah , sayang ..ayo goyang lagi…” kata nyi Roro Kidul . Kembali nafsu Handika meninggi . Penisnya kembali bergerak cepat dalam liang vagina nyi Roro Kidul .
Handika terus bergerak hingga ke puncak nikmatnya . Dan kembali dia merakan vagina nyi Roro Kidul menyedot penisnya kuat kuat .” ahhh…Nyi ..enak sekali ….” Erang Handika , sambil penisnya mengeluarkan isinya . Pandangan mata andika mulai kabur , kepalanya berkunang kunang .
Tubuh Handika pun ambruk menindih tubuh nyi Roro Kidul .
Nyi Roro Kidul pun membaringkan tubuh Handika yang tak sadarkan diri itu . Wajahnya memutih karena pucat . Dari ujung kepala penisnya masih tampak beberapa tetes darah keluar .
Hawa Murni Handika benar benar di kuras .
“ hemm , cukup hebat ..” ujar nyi Roro Kidul . Nyi Roro Kidul lalu bertepuk tangan dua kali yang artinya memanggil dayangnya .
“ Larasati , Driyanti , bawa anak manusia ini keluar dari sini ..” perintah nyi Roro Kidul .
“ di lepaskan saja nyi ..” tanya Driyanti . “ yah , lepaskan saja .. “ kata nyi Roro Kidul lagi .
Kedua dayang nyi Roro Kidul itu lalu menyeret tubuh Handika ke luar kamar itu dan terus di bawa keluar gua karang itu .
Matahari yang mulai bersinar terang di pagi hari membuat masyarakat di sekitar pantai itu dapat melihat ada seorang pemuda yang tergeletak di bebatuan karang pantai itu .
“ ada mayat , ada mayat…” teriak warga yang bergerombol di sana .
Beberapa hansip dan di bantu warga setempat mengangkat tubuh Handika ke tempat yang lebih aman . “ dia belom mati , cuma pingsan ..” kata hansip itu . “ ah ..masa ..” kata seorang warga di sana .
“ iyah belom mati , masih ada nafasnya ..” kata hansip itu . “ ayo angkat.. bawa ke puskesmas “ kata hansip itu lagi
Mereka pun saling membantu membawa tubuh Handika ke puskesmas . “ tunggu ..” kata seseorang dengan suara yang berwibawa .
“ ada apa Ki ..” tanya hansip itu . “ biar saya liat dulu ..” kata orang yang tampak sudah tua itu . Orang tua itu rupanya orang pintar yang terkenal di daerah itu . “ astaga , dia kehilangan hawa murninya ..” kata Ki Joko Mupeng .
“ lalu gimana Ki .. “ tanya seorang warga . “ bawa ketempat saya “ jawab Ki Joko Mupeng .
Akhirnya Handika di bawa ke tempat Ki Joko Panji . Dan dia mendapat pertolongan dari Ki Joko Mupeng . Setelah siuman Handika menceritakan kejadian yang di alaminya walau tubuhnya masih sangat lemah .

Ki Joko Mupeng geleng geleng kepala , “ dasar anak muda , untung saja tubuh kamu kuat , kalau tidak kamu sudah jadi mayat ..” .
Jiwa Handika pun terselamatkan . Dan semuanya kejadian itu akan selalu ada dalam memorinya .
No comments:
Post a Comment