Kabar perceraian pasangan Nicholas Tse dengan Cecilia Cheung semakin santer terdengar. Kabar yang beredar mengatakan suami-istri ini sudah mulai membahas soal perceraian mereka. Untuk membahas soal perceraiannya, pasangan ini tidak saling bertemu. Mereka hanya saling mengirimkan pesan pendek.
Kabarnya, aktor kelahiran 29 Agustus 1980 ini sedang mempersiapkan diri untuk terbuka mengenai keretakan rumah tangganya. Menurut sumber, manajeman aktor itu sedang bersiap-siap untuk mengumumkan perceraian tersebut. Tetapi, hal itu dibantah manajer Tse, Mani Fok.
"Tidak ada hal seperti itu. Saya sudah bicara dengan Tse dan ia mengaku hanya ingin konsentrasi pada akting bukan yang lain," kata Mani Fok seperti dikutip dari Xin.Msn, Senin, 6 Juni 2011.
Setelah sempat beristirahat sebentar, Tse kembali ke lokasi syuting film 'The Viral Factor' di Malaysia. Sekitar pukul 01.00 siang waktu setempat, aktor asal Hong Kong itu terlihat di lobi Hotel Hilton ditemani dengan asisten dan juga dijaga ketat enam pengawal pribadinya.
Dari pantauan tersebut, Tse terlihat sedang bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi syuting. Ia terlihat lebih kurus dari biasanya. Tse sempat melambaikan tangan kepada sejumlah wartawan dan mengizinkan untuk mengambil gambarnya. Namun, ia tak menjawab saat wartawan bertanya soal konflik rumah tangganya dengan Cecilia Cheung.
Sementara itu, Cheung dikabarkan sangat kecewa karena persoalan rumah tangganya terungkap. Cheung dilaporkan menangis setelah bertengkar dengan Tse di telepon. Di jari manis artis cantik ini sudah tak lagi dihiasi cincin kawin. Ia telah melepasnya selama beberapa hari belakangan ini.
Tetapi, ia masih berharap dapat mempertahankan rumah tangganya. Cheung berencana untuk menyusul Tse ke Malaysia dan membahas soal perdamaian.
Tuesday, October 30, 2012
Cerita Dewasa Keperjantanan Yang Dipertanyakan
Cerita Dewasa Suatu Kamis di Awal 1988, aku mendarat dengan pesawat Garuda di bandara Ngurah Rai, Bali pukul 21:30. Setelah selesai urusan di airport, aku keluar dan bertemu sopir partner kerjaku di Bali. Saat itu kantor tempat aku bekerja sedang ada proyek di beberapa propinsi di Indonesia di antaranya Bali. Aku bertugas untuk mengawasi seluruh pekerjaan sehingga acap kali terbang kesana kemari dan paling sering yang kusinggahi adalah Bali, rata-rata 2 kalisebulan aku kunjungi Bali selama 2-3 malam.
aEsSelamat malam Pak Virano, ini kunci mobilnya..aEt dia memberi kunci mobil Mazda 626 milik majikannya padaku. Memang partner kerjaku ini selalu menyediakan mobilnya untuk aku pakai selama aku berada di Bali.
aEsBapak mau kemana sesudah ini..?aEt tanyaku.
aEsLangsung ke S.., jam 11 Pak Arif akan datang kesanaaEt katanya.
S adalah nama sebuah club di Kuta yang cukup terkenal banyak didatangi oleh orang-orang lokal, jarang ada orang bule disana. Memang Arif partner kerjaku ini mempunyai beberapa club di daerah Kuta, tapi kantornya sendiri ada di S.
aEsKalau gitu Bapak ikut saya saja ke hotel, saya mandi sebentar lalu kita sama sama ke SaEt, ajakku.
aEsBoleh Pak, nanti saya tunggu di hotelaEt, ujarnya.
Sesampai di Pertamina Cottage yang tidak jauh dari airport, aku check-in dan segera mandi lalu berangkat ke S. Pada jam 10:45 aku sampai disana. S masih sepi. Resepsionis yang sudah mengenalku berkata..
aEsPak Arif barusan telepon, dia datang kira kira jam 11:30, Bapak dipersilakan menunggu di dalam. Kalau ingin minum, pesan saja Pak, mari saya antar ke dalamaEt
aEsMau duduk di mana Pak?aEt tanyanya kembali sesampai aku di dalam.
Suasana agak remang tapi masih bisa melihat jelas dari ujung ke ujung, musik pun sudah terdengar agak keras. Aku memilih duduk di bar. Terdapat sekitar 7 kursi bar di sekitarnya, aku pilih yang pojok kiri, di sebelahku ada seorang laki-laki duduk sambil menikmati segelas bir. Aku pesan Cointreau On The Rock double.
Kuperhatikan ada seorang gadis duduk di ujung bar sebelah kanan, sendirian, berpakaian cukup sexy, celana pendek ketat bahan kaos bermotif garis merah putih dengan alur melintang serta atasan menyerupai baju senam pendek sebatas bawah buah dadanya sehingga memperlihatkan perutnya yang putih mulus, tanpa lengan, ketat menempel di tubuhnya dengan bahan dan motif yang sama. Rambut tergerai panjang sepunggung dan dada yang tampaknya padat menonjol menggairahkan, kaki putih panjang mengenakan sepatu boot hak tinggi. Kuperkirakan mungkin tingginya sekitar 167 cm dan berat kira kira 50 Kg, langsing dan sangat cantik.
Terlihat dia sedang menikmati segelas Stawberry Margarita. Setelah beberapa saat, aku lihat gelasnya hampir kosong. Aku katakan pada bartender agar dibuatkan satu Strawberry Margarita seperti yang diminum gadis itu. Setelah selesai, aku pegang dengan tangan kananku, sedangkan tangan kiriku memegang gelas minumanku. Lalu aku hampiri dia.
aEsHai.. Kita minum sama sama ya, namaku ViranoaEt kataku di hadapannya sambil aku sodorkan gelas yang berada di tangan kananku. Dengan tersenyum dia ambil gelas Margarita itu dari tanganku.
aEsWah.. BerhasilaEt kataku dalam hati.
Namun masih dengan tersenyum pula gadis itu memiringkan gelas tersebut sampai semuanya tumpah ke lantai, aku terkejut melihatnya dan rasanya muka ini panas membara mungkin karena marah atau malu aku tidak tahu. Tapi dengan santainya dia berkata:
aEsTerima kasih, minumannya enak sekali dan sudah habis..aEt bicaranya sangat sinis sekali.
Aku kembali ke tempat dudukku dengan menahan rasa malu. Tak lama, seorang waitress membisikiku..
aEsKalau Bapak sudah selesai dengan dia, bapak ditunggu Pak Arif di kantornyaaEt, ternyata waitress ini mengetahui kejadian barusan. Aku habiskan minuman dan berjalan ke lantai 2 tempat Arif berkantor.
aEsVir, sorry ya, lama nunggu gua, mau minum apa, gua pesan ke bawah yaaEt kata Arif.
aEsTidak usah, gua baru minum 2 gelas double di bawah tadiaEt jawabku.
Lalu kami sibuk membicarakan pelaksanaan proyek dengan salah satu BUMN besar yang cabangnya ada di Denpasar dimana pelaksanaan untuk Bali dan NTT aku serahkan pada Arif dengan bagian sebesar 15% dari total proyek hingga dia bisa membeli 2 mercy Bulldog E300 terbaru saat itu. Arif sangat diuntungkan karena segala pengaturan baik harga maupun lainnya sudah aku selesaikan di kantor pusat. Arif hanya tinggal menyediakan perusahaannya untuk dipakai dan pengurusan administrasi paper work, oleh sebab itu kalau aku datang ke Bali, aku selalu dinomorsatukan oleh dia.
Telepon di samping mejanya berdering, lalu diangkat oleh Arif.
aEsOK, naik saja, aku lagi sama bossku dari JakartaaEt katanya di pesawat telepon. Tak lama pintu yang di belakang tempat dudukku terbuka. Aku tidak menoleh, tiba tiba terdengar suara..
aEsOoh.. Nanti saja dah, aku di bawah dulu..aEt terdengar suara seorang gadis dengan nada terkejut.
aEsEe.. Rara, masuklah sebentar, ini kenalkan bossku baru datang dari JakartaaEt panggil Arif.
aEsE.. E.., nggak usahlah, nanti lagi saja, minumanku belum habis di bawah..aEt nada ragu ragu kembali terdengar.
aEsAyolah.. Sebentar saja, nanti aku panggil waiter suruh bawa minuman kamu, atau bikin baru sajaaEt paksa Arif.
Aku tetap tidak menoleh, perasaanku sudah mengatakan bahwa dia adalah gadis yang sombong tadi dan aku harus pasang strategi. Dengan terpaksa dan perlahan dia menghampiri meja Arif.
aEsRara, Virano bossku dari Jakarta, Virano, Rara, dari Jakarta juga, tapi sering berada di BaliaEt Arif memperkenalkan kami.
Perlahan gadis itu menjulurkan tangannya padaku dengan tampang ditekuk habis tanpa senyum. Aku menatap matanya dengan tajam, kuarahkan mataku dari ujung kepala sampai ujung kakinya, kutelanjangi dia dengan mataku lalu kembali kunaikkan mataku dan kutatap matanya dengan tajam. Terlihat dari sinar matanya seakan dia dalam suatu perangkap ketakutan sendiri. Tanganku tetap berada di paha, tidak kujulurkan untuk menyambut ajakan berjabatan tangan Rara, lalu aku menolehkan pandanganku pada Arif sambil berkata..
aEsJadi besok lu jemput gua ke hotel atau lebih dekat kalau gua ke kantor lu aja jam 10-an, gua sudah telepon mereka untuk pertemuan besok jam 11 di kantornyaaEt.
Arif dalam keadaan terbengong bengong melihatku tanpa suara, pandangannya dialihkan ke Rara seakan bertanya sesuatu yang sangat mematikan. Seketika Rara berlari keluar dari kantor Arif.
aEsHeh, ada apa ini.., nggak sopan lu sama cewekaEt sergah Arif. Aku ceritakan kejadian di bar tadi, dan Arif berkomentar..
aEsRasain, kali ini kena batunya dia, pasti dia malu sama gua.. Dia lagi ngejar gua nih, gua nggak mau. Selama ini dia memang sok jual mahal sama semua cowok di sini. Dia seorang model dan peragawati Jakarta yang baru mau muncul di permukaanaEt Arif bercerita.
Akhirnya setelah selesai urusanku dengan Arif, aku kembali turun ke bawah setelah mengambil kunci 626 di mejanya. Lalu aku kembali ke bar dan memesan gelas ketiga, tampak Rara masih duduk di ujung sambil memutar duduknya begitu melihat aku duduk di situ. Aku kembali memesan satu Margarita dan aku hampiri dia.
aEsRara, untuk gelas kedua ini, kalau kamu mau siram ke lantai, biar aku yang siram buat kamu, tapi kalau kamu mau minum, mari kita berkawan sejak saat ini dan maafkan akuaEt aku berkata.
Dia tatap mataku, kuberikan senyuman lebar dan manis sambil mengangkat bahuku untuknya. Perlahan tapi pasti, dia tersenyum dan mengambil gelas dari tanganku dan disentuhkan pada gelasku untuk toast. Kami minum bersama sama. Aku dekati telinganya lalu berbisik..
aEsMaafkan aku ya tadi di dalam..aEt
aEsMaafkan aku juga, tapi kamu jahat bikin malu aku did epan ArifaEt protesnya.
aEsKamu juga bikin malu aku di depan para pegawai Arif, hayoo.. Parah manaaEt
Dia mencubit lenganku. Kutaruh tanganku di bahunya. Dengan sedikit gerakan menarik, kepalanya mendekat, dan aku kecup pipinya kanan kiri.
aEsDaripada sama-sama malu, lebih baik kita pergi dari sini, antar aku makan, soalnya aku alergi. Kalau malu, perut langsung keroncongan..aEt gurauku.
aEsHuuh, pake alasan aja, bilang aja mau ajak aku keluar dari siniaEt jawabnya menggoda. Kami duduk di restoran di depan S, di lantai 2 yang menghadap ke jalanan sambil mengobrol ngalor ngidul. Selesai makan, 2 gelas Cointreau double dan 3 gelas Margarita kami tenggak lagi sampai kulihat jam telah menunjukkan pukul 1:30 pagi.
Rara, asal Jawa Tengah, besar di Jakarta, berumur 23, baru selesai kuliah jurusan ekonomi, sekarang sedang meniti karier di bidang modelling dan dunia peragawati, tinggi 169 cm, berat 52 Kg yang semampai.
aEsRara, kamu tinggal dimana? Besok aku ada meeting, jadi musti istirahataEt sengaja aku tidak menawarkan untuk mengantar dia, walaupun aku ada kendaraan yang aku bawa sendiri.
aEsAku di Sanur..aEt jawabnya. Wow, cukup jauh juga. Dalam keadaan normal, aku tidak akan pernah membiarkan seorang wanita untuk pulang sendiri apalagi malam/pagi hari begini, tapi saat itu aku masih ingin menunjukkan keacuhanku.
aEsKamu bisa pulang sendiri nggak, karena hotelku dekat di siniaEt
aEsOK, nggak apa, banyak mobil sewaan kokaEt jawabnya agak kesal.
aEsBener nih, atau aku antar aja yaaEt kataku, sengaja membuka front. Mungkin dia juga sudah kepalang gengsi hingga menjawab..
aEsBali kan jauh lebih aman dibandingkan Jakarta, kalau aku dibiarkan pulang sendiri di Jakarta, aku nggak bakal mau kenal kamu lagiaEt jawabnya diplomatis.
aEsOK deh, hati hati yaaEt aku dekatkan bibirku dan mengecup pipi kiri dan kanannya sambil kupegang belakang telinganya, akhirnya kudaratkan ciuman ringan pada bibirnya. Otomatis dia pun membalas ciuman bibir tersebut.
aEsBesok jam 10 kita ketemu di sini lagi yaaEt bisikku di telinganya sambil kuhembuskan nafas hangat ke dalam lubang telinganya. Dengan sedikit menggelinjang, dia menjawab..
aEsDealaEt katanya mantap. Akhirnya kami pulang berlainan arah. Aku kembali ke hotel sambil membayangkan yang akan terjadi esok malam.
Setelah seharian cukup lelah mengurus pekerjaan dengan Arif, aku kembali ke hotel jam 4 sore. Masih cukup waktu untuk santai berenang di kolam renang hotel. Pertamina Cottage adalah bangunan tua yang belum direnovasi seperti sekarang ini, saat ini sebuah cottage yang sudah berubah menjadi 2 kamar hotel, sedangkan dulu masih berupa satu kamar dengan ukuran luas, sehingga sangat nyaman tinggal disana. Salah seorang presiden Amerika pernah tinggal di salah satu suite di sana dengan kaca anti peluru. Salah satu mantan Presiden Indonesia pun mempunyai cottage khusus yang konon tidak pernah disewakan pada tamu lain.
Aku masih sempat tidur sekitar 3 jam dan pada jam 10:15 malam aku tiba di S dan Rara sudah duduk di bar. Tampak minumannya baru berkurang sedikit, tanda bahwa dia juga baru datang. Malam ini dia tampak lebih cantik dan anggun dibanding kemarin, mengenakan rok tipis terusan warna hitam agak span dengan belahan di sisi kiri sampai pertengahan pahanya, potongan dan bahan roknya sedemikian rupa sehingga menempel ketat di tubuhnya. Leher berbentuk V lebar yang cukup rendah, terlihat jelas sebagian buah dadanya yang montok. Rambutnya diikat ke atas, memperlihatkan bentuk lehernya yang jenjang.
aEsSorry, aku terlambat ya.. Cukup lelah seharian bareng Arif ngurusin kerjaan, jadi aku ketiduran, kamu sudah lama?aEt tanyaku basa basi. Aku kecup pipi kiri kanannya.
aEsNggak juga, cuma baru 3 jam, tadi sempet bantuin bersihin meja di siniaEt, jawabnya dengan riang. Aku tahu dia hanya menggoda.
aEsWah, rugi deh si Arif kalau tamunya semua kaya kamuaEt jawabku.
aEsEmang kenapa? Terbalik lagi, kalau tamu banyak yang kaya aku, bakal banyak cowok yang masuk ke sini tahu..aEt katanya PD. Memang pada hari Jumat itu, sudah agak banyak tamu yang datang dan banyak pula yang memandang ke arah Rara.
aEsTamu kaya kamu bikin rugi dong, masa 3 jam cuma minum 1 teguk, tuh gelasnya masih penuh he he heaEt ujarku.
aEsAah.. Kamu bisa aja, awas ya aku bales kamu nantiaEt jawabnya sambil tangannya mencoba mencubit hidungku.
Aku tangkap tangannya, lalu aku cium punggung tangannya, bibirku menelusuri jari tengahnya, sampai di ujung jari, aku buka mulutku lalu jarinya kumasukan ke mulutku sambil aku hisap perlahan-lahan. Rara menarik nafas panjang terkejut.
aEsAwas kamu ya, jangan bikin aku horny di siniaEt, ujarnya sambil menarik tangannya yang basah kena liurku.
aEsMau temani aku makan nggak?, atau kamu tunggu di sini, aku makan duluaEt aku menggoda dia.
aEsKamu bisa serius nggak sih, masa aku ditinggal di sini, kan kita janjian malam ini, kalau aku ditinggal terus ada cowok lain menggodaku gimanaaEt sambil merajuk dia berkomentar.
aEsMenggoda itu hak mereka, mau atau nggaknya tergantung kamu, di samping itu, bagus dong ada yang menggoda kamu, itu artinya cewekku laku, aku nggak salah pilih dan itu bukan pasti lagi karena ini malam minggu Non, 10 menit aku tinggal kamu, 10 cowok juga akan mengerubung di siniaEt
aEsUntung sudah sadar kamu, yuk kita makan, aku juga lapar nihaEt katanya sambil menggandeng lenganku keluar dari S. Kami menuju warung Made, makan dan minum sampai jam 12 malam. Aku sudah agak pusing kebanyakan minum.
aEsKita teruskan mengobrol sambil minum di hotelku yaaEt uajrku akhirnya. Langsung aku bayar bon tanpa menunggu jawaban dan aku peluk bahunya sambil berjalan ke arah mobil. Rara melingkarkan tangannya di pinggangku, rupanya Rara pun mengerti bahwa itu adalah pernyataan, bukan pertanyaan.
Kebetulan bar dan coffe shop di hotel sedang direnovasi, jadi kami berjalan menyusuri beberapa cottage menuju kolam renang. Di sana ada restoran yang buka sebagai pengganti coffee shop dan bar. Di tengah perjalanan, aku lingkarkan tanganku ke bahunya. Tidak terasa ada tali BH di pundaknya. Lalu tanganku kuturunkan ke punggungnya, kutemukan kaitan BH di sana, rupanya Rara memakai BH model strapless. Kucari kaitannya, cuma satu. Dengan sekali sentakan antara telunjuk dan ibu jariku, terlepaslah kaitannya.
aEsVir, gila kamu ya, lepas nih BH-kuaEt katanya sambil memukul bahuku.
aEsAku rasa lebih indah kalau kamu nggak pake BH, sekarang mau aku yang lepas atau kamu lepas sendiriaEt aku tersenyum.
aEsKalau orang-orang liat gimana, kan aku malu, lagian nanti kamu marah aku diliatin banyak orangaEt ujarnya sambil tangannya menarik BH dari balik bajunya dan disimpan di tas kecilnya.
aEsKenapa musti malu, kan putingnya masih di dada, belum di perutaEt bisikku sambil tertawa kecil.
aEsMakin banyak orang yang liatin kamu, semakin bangga aku jalan sama kamuaEt kataku mantap hingga dia tidak berkomentar lagi.
Dengan bahan pakaian tipis dan menempel ketat di kulit Rara seperti itu, jelas sekali terlihat bentuk buah dadanya yang indah bulat dan menantang tegak, terasa sekali masih sangat kenyal waktu dia melingkarkan tangannya di lenganku sampai menekan buah dadanya.
Akhirnya kami sampai di restoran. Di tepi kolam renang masih ada beberapa tamu di sana. Setelah selesai makan, kami duduk-duduk di tepi kolam renang menggunakan 2 kursi pantai yang biasa dipakai untuk berjemur. Kami mengobrol dari ujung ke ujung, bercanda riang dan diselingi oleh ciuman dan rabaan.
Sampai akhirnya Rara berbalik, naik duduk di atas pahaku dan menarik leherku, kami berciuman dengan penuh gairah dan panas. Kucium bibir Rara dari ujung kiri sampai ujung kanan diiringi gigitan-gigitan kecil. Rara pun tak mau kalah, dimasukkannya lidahnya ke dalam mulutku mencari lidahku, tanganku menjalar sepanjang dadanya, kuremas buah dadanya satu persatu, kupelintir putingnya. Rara terengah-engah kenikmatan sambil tangannya meremas penisku yang telah menegang.
Cukup lama kami berciuman sampai akhirnya kami kecapaian sendiri dan kembali kami duduk menghadap kolam, kulirik ke arah restoran. Beberapa orang tampak melihat ke arah kami duduk. Kulihat sudah jam 2:30 pagi, pada jam 9 aku harus ke airport pulang ke Jakarta.
aEsRara, pulang yuk, aku harus ke airport jam 9 besok pagi, pulang ke JakartaaEt ajakku. Rara diam tidak berkomentar. Setelah kutanda tangani bon, aku ajak Rara jalan menuju ke arah jalan masuk tadi.
aEsKali ini aku antar kamu pulang ke Sanur yaaEt bisikku. Rara masih diam, aku tidak berani melihat wajahnya. Sewaktu kami berjalan di antara beberapa cottage, tiba tiba Rara mencengkeram lenganku keras sekali.
aEsVirano, kamu laki-laki bukan sih?aEt suaranya tegas, mantap dan agak mengejutkanku. Sekejap aku bingung untuk mencari jawabannya, padahal aku sudah tahu arahnya. Aku berhenti dan menarik dia ke pelukanku dengan erat.
aEsKamu mau?aEt dengan sangat lembut aku bisikkan di telinganya. Dia hanya mencium bibirku dengan lembut tanpa nafsu sama sekali sambil berkata lirih..
aEsSejak kemarin..aEt, lalu aku ajak dia untuk berbalik arah menuju cottageku yang memang telah kami lewati sedari tadi.
Sesampai di dalam, tanpa berkata-kata lagi, kujelajahi leher jenjang Rara dengan lidahku. Rara pun menengadahkan kepalanya untuk memberi ruang lebih luas buatku untuk bergerak. Kujilat belakang telinganya, kemasukkan lidahku ke dalam telinganya.
aEsOoh.. Kamu kejam, sejak kemarin aku merindukan seperti iniaEt desah Rara.
Kucium dengan lembut bibirnya, demikian pula dia. Lama kelamaan ciuman kamu semakin hot, saling berebut mencari lidah masing-masing sementara tangan Rara sudah berhasil membuka celanaku dan terjatuh ke bawah. Sekarang Rara sibuk untuk membuka kemeja lengan pendekku sehingga aku tinggal memakai celana dalam. Aku pun tak tinggal diam, kutarik sangkutan baju Rara dari bahunya dan kuperosotkan ke bawah sehingga tinggal G-String yang melekat di tubuhnya. Kuraba vaginanya, bulu-bulu tipis menyelimuti sekitar vaginanya. Kucoba mencari liang vaginanya melewati klitorisnya.
aEsVir.. Jangan siksa aku lagi kali ini.. Oohh..aEt katanya lirih bergairah.
aEsAku janji Ra.. Kamu akan dapat yang terbaik..aEt kataku sambil memasukkan jari tengahku ke dalam liangnya.
Rara mencari penisku di balik celana dalam, dan diremas remas serta dikocoknya, penisku yang memang sudah tegang segera menyembul dari balik celana dalam. Perlahan tapi pasti, kami menggerakkan kaki kami ke arah ranjang yang berukuran king size sambil melepaskan celana dalamku.
Aku didorongnya sehingga telentang tiduran dan Rara menindihku sambil terus menciumi leher dan turun ke dadaku. Dihisapnya kedua putingku sambil tangannya terus mengocok penisku. Sesampainya ke arah perut, Rara tidak melanjutkannya ke bawah, tetapi balik lagi mencium bibirku sambil berusaha membuka celana dalamnya dan mengarahkan penisku ke liang vaginanya. Hmm, aku sudah dapat mengukur tingkat permainannya. Aku menahan pantatnya agar tidak diturunkan lalu aku balikkan badannya sehingga sekarang dia berada di bawah.
aEsRara, kamu tidak boleh menolak, nikmati saja apa yang akan kuberikan padamuaEt ujarku. Kucium bibirnya, turun ke putingnya kiri kanan, kujulurkan lidahku berputar putar di putingnya lalu kuhisap putingnya bergantian sambil jari telunjukku berputar-putar di klitorisnya.
aEsOhh.. Uuhh.. Ennaak banger Vir.. Terus lebih kencangaEt teriaknya. Lidahku kuturunkan ke perutnya, kujilat pusarnya sampai sekeliling pinggangnya, lalu kususuri bulu bulu tipisnya dan akhirnya lidahku menemukan klitorisnya. Tiba tiba, Rara menahan kepalaku.
aEsJangan Vir, aku belum pernah dioral sebelumnyaaEt rintihnya.
Tak kupedulikan rintihannya, lidahku terus berputar putar dan menghisap klitorisnya. Rara kelojotan keenakan, kepalanya dilempar ke kiri dan kanan, tangannya meremas kepalaku dengan keras, tak lama terasa pantatnya mengejang dan Rara berteriak sejadi-jadinya..
aEsVir.. Aku keeluuarr.. Ooh..aEt
Sekitar beberapa detik badannya mengejang, terasa vaginanya semakin basah dan ada lendir yang keluar. Aku jilat dan hisap semuanya. Aku teruskan pengembaraan lidahku di vaginanya, kali ini aku permainkan bibir vaginanya dengan bibirku, kujelajahi seputar bibir vaginanya menggunakan lidahku, lalu kumasukkan sedalam-dalamnya ke vaginanya. Kuputar lidahku di dalam vagina Rara yang halus.
aEsTerrus Viir, aku bisa kelluaar lagi, ooh.. Auuchh..aEt beberapa saat teraaa kembali cairan nikmat memenuhi liang vaginanya, pertanda orgasme yang kedua buat Rara. Akhirnya ditariknya kepalaku.
aEsSudah Vir, aku nyerah, aku nyerah, gila kamu ya, ooh sungguh nikmat aku hari ini..aEt Rara berceloteh lemas.
Melihat dia lemas, aku menjadi tidak tega untuk melanjutkan permainan. Aku beristirahat sebentar sambil meremas-remas buah dadanya. Tak berapa lama, mungkin Rara tersadar bahwa aku belum apa-apa hingga ia menarik tubuhku ke atas tubuhnya. Kunaiki tubuhnya dengan bertumpu pada tangan dan lututku, kuarahkan penisku ke vaginanya. Rara membuka kakinya lebar lebar.
aEsPerlahan Vir..aEt pintanya.
Penisku menyentuh bibir vaginanya. Kudorong sedikit, terasa sempit dan kecil sekali vaginanya, sulit buat penisku untuk masuk. Aku menunduk lalu membasahi vaginanya dengan ludahku. Kuulangi mendorong penisku, masih tetap sulit untuk masuk, tapi lebih mendingan dibanding yang pertama tadi. Saat sudah masuk sekitar setengah kepala penisku, kugoyang pantatku ke kanan dan kiri dengan perlahan dan halus sambil terus berciuman dengan penuh nafsu dan gairah hingga akhirnya setengah dari penisku berhasil masuk. Rara mendelikkan matanya dan berteriak..
aEsSakiit ViraEt.
Aku berhenti sebentar agar memberi kesempatan Rara beradaptasi. Saat terasa Rara mulai menggoyangkan pinggulnya pertanda mulai dapat merasakan nikmatnya, lalu kembali kudorong penisku agar masuk semuanya, cukup sulit walaupun akhirnya dengan perjuangan antara nikmat dan sakit, penisku berhasil masuk semua. Kembali Rara terengah-engah sambil mendelikkan matanya. Aku tahu, dia masih merasa sakit. Kudiamkan sejenak agar Rara merasakan sakitnya hilang berganti kenikmatan. Saat Rara mulai menggoyangkan pinggulnya, kukedutkan penisku dengan permainan otot keggel. Rara kembali berteriak dengan kerasnya..
aEsVir.. Ampun.. Enaakk amaat..aEt
Lalu mulai kukocok penisku perlahan, terasa cairan vagina Rara mulai membasahi sehingga kocokanku semakin lancar, sambil kukocok kadang-kadang pada saat masuk semua, aku tahan sejenak dan kumainkan otot keggelku kembali hingga tak lama Rara pun orgasme yang ketiga malam itu.
Penisku masih keras tertancap di vaginanya. Kurapatkan dan kuluruskan kakinya sambil terus kumajumundurkan pantatku. Pada posisi ini, vagina Rara menerima tusukan penisku bersamaan dengan klitorisnya menerima gesekan batang penisku, Rara pun berusaha untuk menggoyang pantatnya mencari kenikmatannya hingga tidak sampai 5 menit kemudian, kembali Rara berteriak..
aEsVir.. Aku mau keluar lagi, terus Vir gesek, tekan tekan yang dalam.. Oohh.. Yeeah.. Aku keluuaarr lagi Vir..aEt Rara berteriak sambil menggelengkan kepalanya. Akhirnya Rara ambruk lemas.
aEsApa yang harus aku perbuat Vir, aku menyerah kalah hari ini, tapi aku nggak kapok, aku pingin lagi..aEt
Tiba tiba Rara mendorong aku sehingga kami berguling tanpa melepas penisku dari vaginanya. Rara duduk di atas penisku yang tertancap dalam di vaginanya. Rara mulai memutar pinggulnya, perlahan-lahan semakin lama semakin cepat sampai seperti penari hula hop dengan kecepatan tinggi, penisku terasa diremas remas olah vagina Rara dan..
aEsRa.. Terasa mau keluar nih..aEt ujarku.
Rara semakin mempercepat putarannya dan akhirnya terasa spermaku meledak di dalam vaginanya, bersamaan dengan itu Rara pun berteriak keras-keras, orgasme yang ke 5. Rara ambruk di dadaku lemas dan nikmat. Terasa penisku mulai mengecil lalu Rara berguling telentang di sampingku sambil tangannya mengenggam penisku. Aku bangkit, mengarahkan mulutku ke vagina Rara. Terlihat campuran dua cairan cinta meleleh di vagina Rara, aku jilat dan hisap sebisanya dari vagina Rara, kukumpulkan di mulutku.
aEsVir, apa lagi yang mau kamu lakukan padaku, aku bisa mati keenakan nih hari ini..aEt Rara mengerang sambil menggoyangkan pantatnya keenakan. Kulihat Rara memejamkan matanya sedang menikmati lemasnya badan dan tulang-tulangnya. Kudekati wajahnya dan tiba tiba kucium bibirnya. Rupanya Rara dapat merasakan bahwa mulutku masih belepotan.
aEsVir, jorok iih, itu kan spermamu dan cairan vaginaku..aEt
Tak kupedulikan protesnya, kutahan kepalanya, kucium bibirnya dan lidahku menyeruak membuka mulutnya hingga Rara menyerah dan membuka mulutnya. Kutumpahkan sebagian cairan yang ada di mulutku ke mulut Rara. Mula-mula dia menolak, tetapi lama-kelamaan dia menjulurkan lidahnya dan kamipun berciuman dengan hot.
aEsRa, tidak ada sedikit pun yang kotor dan jorok dari tubuh pasangan sex kamu. Kamu harus memegang prinsip itu apabila kamu ingin menikmati hubungan sex yang sesungguhnya. Segala apa yang ada di tubuh pasangan kamu adalah bersih dan harum dan untuk kamu nikmati juga untuk kenikmatannya. Dengan cara itu, kamu akan lebih bergairah dalam berhubungan sexaEt, kataku.
Kami tertidur telanjang. Sewaktu bangun aku terkejut, jam 1 siang, berarti aku ketinggalan pesawat kembali ke Jakarta. Akhirnya aku telepon pihak Garuda dan mengubah jadwal pesawatku kembali ke Jakarta untuk hari Rabu. Berarti masih ada 3 malam aku akan bersama Rara. Ternyata Rara mendengar pembicaraanku di telepon dengan petugas Garuda.
aEsVir, terima kasih ya telah kamu tunda kepulangan kamu, berarti aku masih bisa mereguk kenikmatan lebih banyak dari kamu dan juga aku ingin menikmati hubungan sex yang sesungguhnyaaEt ujarnya gembira.
Selama 3 hari 3 malam, kami jarang keluar kamar, paling paling untuk makan malam saja. Selama 3 hari itu juga kami mereguk kenikmatan sex yang sesungguhnya. Rara sudah berani mengoralku, bahkan di hari terakhir aku orgasme di mulutnya dan ditelannya sebagian spermaku.
aEsVir, kapan datang lagi?aEt tanyanya memelas.
aEsMungkin 2 minggu lagiaEt jawabku.
aEsKalau mau kesini, masih mau aku temani nggak?aEt tanyanya.
aEsKalau kamu masih mau, mana mungkin aku nggak mau, tapi kalau ada cowok kamu gimana?aEt balasku.
aEsAku janji, kalau kamu datang, biarpun ada cowokku di sini, aku akan berusaha menemani kamuaEt jawabnya.
aEsOK dah, toh tiap kali datang aku pasti ke tempat Arif di S, mungkin kita bisa ketemu di sanaaEt kataku. Pada saat itu belum ada HP.
Pada hari Rabu aku kembali ke Jakarta, dan memang setiap 2 minggu sekali aku usahakan pergi ke Bali dengan alasan untuk mengontrol proyek. Selama itu pula tiada semalam pun aku lewatkan di Bali tanpa Rara. Namun proyek itu selesai 6 bulan kemudian hingga aku kehilangan Rara.
Setahun kemudian, pernah sekali aku bertemu Rara di Jakarta Ratu Plaza. Kami pun bernostalgia dan aku ajak Rara ke hotel. Di dalam kamar kami menumpahkan kerinduan kami dengan bercinta sepuas-puasnya dan sangat terasa Rara sudah sangat piawai dalam bercinta, namun Rara tetap menyisakan misteri. Aku tidak tahu dimana dia tinggal di Jakarta.
Misteri mulai terkuak karena beberapa tahun kemudian, wajah Rara mulai banyak menghiasi majalah majalah serta berbagai berbagai pagelaran mode selalu menampilkan Rara sebagai peragawatinya. Tampak dia semakin dewasa dalam penampilannya, namun aku tidak pernah berusaha untuk menjumpainya demi menjaga privacy dia.
Akhirnya sekitar tahun 93, kulihat berita bahwa Rara akan menikah dengan seorang pengusaha muda Jakarta yang bisnis utamanya di bidang pariwisata Bali. Saat itu kudoakan agar perkawinan Rara langgeng. Tahun 95, saat aku ke Bali lagi, aku sempat bertemu Rara dengan suaminya. Dan di penghujung tahun 2000, kubaca lagi Rara di kematangan usianya sebagai wanita dewasa yaitu kini menjabat sebagai direktur utama perusahaan suaminya di Bali dan mendirikan sebuah perusahaan EO. Aku bersyukur, dan sampai dengan saat ini perkawinan mereka masih langgeng dan aku yakin bahwa Rara tidak menyia-nyiakan pengalamannya bersamaku dalam membina hubungan sex dengan suaminya.
Untuk Rara, bila kamu kebetulan juga membaca cerita ini, buatlah ini menjadi kenangan kita bersama. Buat mereka yang pernah terlibat dalam pertemuan kami, mungkin masih akan teringat bila membaca cerita ini, tapi tidak untuk mereka yang lain karena nama-nama di cerita ini telah berubah walaupun masih dengan initial yang sama. Mungkin suatu saat secara kebetulan kita masih berkesempatan untuk bertemu lagi, entah kapan.
Monday, October 29, 2012
'Menakjubkan' Fenomena Cuaca Yang Jarang Terjadi
Alam tidak hanya indah, namun juga mempunyai fenomena yang menakjubkan dan indah luar biasa. Alam semesta yang merupakan ciptaan Tuhan YME memang penuh misteri.
Berbicara mengenai fenomena alam, pernahkah kamu melihat fenomena cuaca yang jarang terjadi? Jika belum , simak fenomena menakjubkan berikut :
1. MOONBOWS / Pelangi Bulan
Pelangi terjadi karena matahari bersinar pada tetesan-tetesan air embun, biasanya terjadi pada atmosfir setelah hujan. MOONBOW lebih jarang terjadi, hanya dapat dilihat pada malam hari ketika bulan ada pada titik rendah dan pada saat bulan purnama sampai hampir purnama.
Satu tempat popular untuk melihat MOONBOW adalah di air terjun Cumberland di kentucky AS.
2. MIRAGES / Fatamorgana
Fatamorgana muncul ketika cahaya terbias dan menghasilkan gambar dari suatu object atau langit padahal sebenarnya tidak ada. Fenomena ini biasanya terjadi di permukaan panas, seperti jalan aspal atau gurun pasir.
3. Belt of Venus
The venus belt/Sabuk Venus adalah fenomena yang muncul pada saat senja yang berdebu ketika sekumpulan langit kemerahan dan kecoklatan muncul diantara langit dan cakrawala.
4. NOCTILUCENT CLOUDS / Awan Noctilucent
Awan Noctilucent adalah awan yang sangat tinggi secara atmosfir, yang membiaskan cahaya pada senja ketika matahari telah tenggelam, mengiluminasi/menyinari langit dengan sumber cahaya yang tak tampak.
5. AURORA BOREALIS
Pada belahan dunia selatan juga dikenal dengan nama Aurora Australis, Aurora Borealis adalah partikel bermuatan listrik dari matahari yang telah mencapai bagian teratas atmosfir bumi dan menjadi sangat aktif. Aurora biasanya seirng terlihat di daerah dekat kutub dan pada waktu dimana siang dan malam sama panjang.
6. MAMMATUS CLOUDS / Awan Mammatus
Bentuk awan yang aneh ini sering diasosiasikan dengan badai, dan tidak dapat dimengerti sepenuhnya bagaimana awan ini terbentuk.
7. PYROCUMULUS CLOUDS / Awan Pyrocumulus
Awan Pyrocumulus adalah fenomena lainnya yang berhubungan dengan panas yang terbentuk karena panas yang meluas dari suatu daerah yang membentuk awan comulus. Gunung berapi, kebakaran hutan, dan ledakan nuklir (dalam bentuk mushrom clouds) adalah penyebab utama terjadinya Pyrocumulus Clouds.
8. SUN PILLARS / Pilar Matahari
Sun Pillars / Pilar Matahari timbul ketika matahari yang tenggelam memantulkan tinggi awan es pada lapisan yang berbeda. Hal ini menghasilkan pilar cahaya yang tinggi menjulang hingga ke langit. Sangat mungkin juga untuk menyaksikan moon pilar atau pilar bulan.
9. V I R G A
Virga adalah fenomena yang terjadi saat kristal es di awan jatuh, namun menguap sebelum menyentuh tanah. virga muncul seperti ekor/jejak dari awan yang menggapai permukaan tanah, kadangkala membentuk awan seperti ubur-ubur.
10. KATABATIC WINDS / Awan Katabatic
Ini adalah angin yang membawa udara padat dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi. Katabatic winds dikenal secara lokal sebagai Santa Ana (California Selatan), Mistral (Mediterania), Bora (Laut Adriatic) Oroshi (Jepang), Pitaraq(Greenland), dan Wailliwaw (Tierra Del Fuego). Williwaw dan angin yang bergerak di atas antartika biasanya berbahaya, bertiup dengan kecepatan 100 knot.
Fire Rainbow adalah fenomena yang sangat jarang yang muncul hanya pada saat matahari sedang tinggi yang membuat sinarnya melewati awan cirrus yang tinggi yang berisi kristal kristal es.
11. BALL LINGHNING / Bola Petir
Ini adalah fenomena yang sangat langka yang melibatkan petir/kilat berbentuk bola yang bergerak lebih lambat dari kilat normal. Telah dilaporkan besar dari bola petir ini sebesar 8 kaki dan dapat menyebabkan kerusakan parah.
Berbicara mengenai fenomena alam, pernahkah kamu melihat fenomena cuaca yang jarang terjadi? Jika belum , simak fenomena menakjubkan berikut :
1. MOONBOWS / Pelangi Bulan
Pelangi terjadi karena matahari bersinar pada tetesan-tetesan air embun, biasanya terjadi pada atmosfir setelah hujan. MOONBOW lebih jarang terjadi, hanya dapat dilihat pada malam hari ketika bulan ada pada titik rendah dan pada saat bulan purnama sampai hampir purnama.
Satu tempat popular untuk melihat MOONBOW adalah di air terjun Cumberland di kentucky AS.
2. MIRAGES / Fatamorgana
Fatamorgana muncul ketika cahaya terbias dan menghasilkan gambar dari suatu object atau langit padahal sebenarnya tidak ada. Fenomena ini biasanya terjadi di permukaan panas, seperti jalan aspal atau gurun pasir.
3. Belt of Venus
The venus belt/Sabuk Venus adalah fenomena yang muncul pada saat senja yang berdebu ketika sekumpulan langit kemerahan dan kecoklatan muncul diantara langit dan cakrawala.
4. NOCTILUCENT CLOUDS / Awan Noctilucent
Awan Noctilucent adalah awan yang sangat tinggi secara atmosfir, yang membiaskan cahaya pada senja ketika matahari telah tenggelam, mengiluminasi/menyinari langit dengan sumber cahaya yang tak tampak.
5. AURORA BOREALIS
Pada belahan dunia selatan juga dikenal dengan nama Aurora Australis, Aurora Borealis adalah partikel bermuatan listrik dari matahari yang telah mencapai bagian teratas atmosfir bumi dan menjadi sangat aktif. Aurora biasanya seirng terlihat di daerah dekat kutub dan pada waktu dimana siang dan malam sama panjang.
6. MAMMATUS CLOUDS / Awan Mammatus
Bentuk awan yang aneh ini sering diasosiasikan dengan badai, dan tidak dapat dimengerti sepenuhnya bagaimana awan ini terbentuk.
7. PYROCUMULUS CLOUDS / Awan Pyrocumulus
Awan Pyrocumulus adalah fenomena lainnya yang berhubungan dengan panas yang terbentuk karena panas yang meluas dari suatu daerah yang membentuk awan comulus. Gunung berapi, kebakaran hutan, dan ledakan nuklir (dalam bentuk mushrom clouds) adalah penyebab utama terjadinya Pyrocumulus Clouds.
8. SUN PILLARS / Pilar Matahari
Sun Pillars / Pilar Matahari timbul ketika matahari yang tenggelam memantulkan tinggi awan es pada lapisan yang berbeda. Hal ini menghasilkan pilar cahaya yang tinggi menjulang hingga ke langit. Sangat mungkin juga untuk menyaksikan moon pilar atau pilar bulan.
9. V I R G A
Virga adalah fenomena yang terjadi saat kristal es di awan jatuh, namun menguap sebelum menyentuh tanah. virga muncul seperti ekor/jejak dari awan yang menggapai permukaan tanah, kadangkala membentuk awan seperti ubur-ubur.
10. KATABATIC WINDS / Awan Katabatic
Ini adalah angin yang membawa udara padat dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi. Katabatic winds dikenal secara lokal sebagai Santa Ana (California Selatan), Mistral (Mediterania), Bora (Laut Adriatic) Oroshi (Jepang), Pitaraq(Greenland), dan Wailliwaw (Tierra Del Fuego). Williwaw dan angin yang bergerak di atas antartika biasanya berbahaya, bertiup dengan kecepatan 100 knot.
Fire Rainbow adalah fenomena yang sangat jarang yang muncul hanya pada saat matahari sedang tinggi yang membuat sinarnya melewati awan cirrus yang tinggi yang berisi kristal kristal es.
11. BALL LINGHNING / Bola Petir
Ini adalah fenomena yang sangat langka yang melibatkan petir/kilat berbentuk bola yang bergerak lebih lambat dari kilat normal. Telah dilaporkan besar dari bola petir ini sebesar 8 kaki dan dapat menyebabkan kerusakan parah.
Cerita Dewasa Penis Seorang Satpam
Cerita Dewasa Nama saya Reni (samaran) saat ini usia 28 tahun. Kata orang saya memiliki segalanya kekayaan, kecantikan dan keindahan tubuh yang menjadi idaman setiap wanita. Dengan tinggi 165 cm dan berat 51 menjadikan aku memiliki pesona bagi lelaki mana saja. Apalagi wajahku boleh dibilang cantik dengan kulit kuning langsat dan rambut sebahu. Aku telah menikah setahun lebih.
Latar belakang keluargaku adalah dari keluarga Minang yang terpandang. Sedangkan suamiku, sebut saja Ikhsan adalah seorang staf pengajar pada sebuah perguruan tinggi swasta di kota Padang.
Setelah suamiku menyelesaikan studinya di luar negeri, aku mengusulkan untuk mengajukan pindah ke kota Padang agar dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Setelah melalui birokrasi yang cukup memusingkan ditambah sogok sana sogok sini akhirnya aku bisa pindah di kantor pusat di Kota Padang.
Sebagai orang baru, aku tentu saja harus bekerja keras untuk menunjukkan kemampuanku. Apalagi tugas baruku di kantor pusat ini adalah sebagai kepala bagian. Aku harus mampu menunjukkan kepada anak buahku bahwa aku memang layak menempati posisi ini. Sebagai konsekuensinya aku harus rela bekerja hingga larut malam menyeleseaikan tugas-tugas yang sangat berbeda saat aku bertugas di kepulauan dahulu. Hal ini membuat aku harus selalu pulang larut malam karena jarak rumah kami dengan kantor yang cukup jauh yang harus kutempuh selama kurang lebih 30 menit dengan mobilku.
Akibatnya aku jadi jarang sekali bercengkerama dengan suamiku yang juga mulai semakin sibuk sejak karirnya meningkat. Praktis kami hanya bertemu saat menjelang tidur dan saat sarapan pagi.
Atas kebijakan pimpinan aku selalu dikawal satpam jika hendak pulang. Sebut saja namanya Pak Marsan, satpam yang kerap mengawalku dengan sepeda motor bututnya yang mengiringi mobilku dari belakang hingga ke depan halaman rumahku untuk memastikan aku aman sampai ke rumah. Dengan demikian aku selalu merasa aman untuk bekerja hingga selarut apapun karena pulangnya selalu di antar. Tak jarang aku memintanya mampir untuk sekedar memberinya secangkir kopi hingga suamiku pun mengenalnya dengan baik. Bahkan suamiku pun kerap kali memberinya beberapa bungkus rokok Gudang Garam kesukaannya.
Pak Marsan adalah lelaki berusia 40 tahunan. Tubuhnya cukup kekar dengan kulit kehitaman khas orang Jawa. Ia memang asli Jawa dan katanya pernah menjadi preman di Pasar Senen Jakarta. Ia sudah menjadi satpam di bank tempat saya bekerja selama 8 tahun. Ia sudah beristri yang sama-sama berasal dari Jawa. Akupun sudah kenal dengan istrinya, Yu Sarni.
Suatu hari, saat aku selesai lembur. Aku kaget saat yang mengantarku bukan Pak Marsan, tetapi orang lain yang belum cukup kukenal.
aEsLho Pak Marsan di mana, Bang?aEt tanyaku pada satpam yang mengantarku.
aEsAnu, Bu, Pak Marsan hari ini minta ijin tidak masuk. Katanya istrinya melahirkan,aEt katanya dengan sopan.
Akhirnya aku tahu kalau yang mengantarku adalah Pak Sardjo, satpam yang biasanya masuk pagi.
aEsKapan istrinya melahirkan?aEt tanyaku lagi.
aEsKatanya sih hari ini atau mungkin besok, Bu,aEt jawabnya.
Akhirnya hari itu aku pulang dengan diiringi Pak Sardjo.
Awal Perselingkuhan
Sudah dua hari aku selalu dikawal Pak Sardjo karena Pak Marsan tidak masuk kerja. Hari Minggu aku bersama suamiku memutuskan untuk menjenguk istri Pak Marsan di Rumah Sakit Umum. Akhirnya aku mengetahui kalau Yu Sarni mengalami pendarahan yang cukup parah atau bleeding. Dengan kondisinya itu ia terpaksa menginap di Rumah Sakit untuk waktu yang agak lumayan setelah post partum. Atas saran suamiku aku ikut membantu biaya perawatan istri Pak Marsan, dengan pertimbangan selama ini Pak Marsan telah setia mengawalku setiap pulang kerja.
Sejak saat itu hubungan keluargaku dengan keluarga Pak Marsan seperti layaknya saudara saja. Kadangkala Yu Sarni mengirimkan pisang hasil panen di kebunnya ke rumahku. Walaupun harganya tidak seberapa, tetapi aku merasa ada nilai lebih dari sekedar harga pisang itu. Ya, rasa persaudaraan! Itulah yang lebih berharga dibanding materi sebanyak apapun. Sering pula aku mengirimi biskuit dan sirup ke rumahnya yang sangat sederhana dan terpencil. Memang rumahnya berada di tengah kebun yang penuh ditanami pisang dan kelapa.
Karena seringnya aku berkunjung ke rumahnya maka tetangga yang letaknya agak berjauhan sudah menganggapku sebagai bagian dari keluarga Pak Marsan.
Suatu hari, saat aku pulang lembur seperti biasa aku diantar Pak Marsan. Begitu sampai ke depan rumah tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya hingga kusuruh Pak Marsan untuk menunggu hujan reda.
Aku suruh pembantuku, Mbok Rasmi yang sudah tua untuk membuatkan kopi baginya. Sementara Pak Marsan menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Merupakan kebiasaanku untuk mandi sebelum tidur.
Hujan tidak kunjung reda hingga aku selesai mandi, kulihat Pak Marsan masih duduk menikmati kopinya dan rokok kesukaannya di teras sambil menerawang hujan. Hanya dengan mengenakan baju tidur babydoll, aku ikut duduk di teras untuk sekedar menemaninya ngobrol. Kebetulan lampu terasku memang lampunya agak remang-remang. Memang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana.
aEsGimana sekarang punya anak, Pak? Bahagia kan?aEt tanyaku membuka percakapan. bluefame.com
aEsYach.. bahagia sekali, Bu..! Habis dulu istri saya pernah keguguran saat kehamilan pertama, jadi ini benar-benar anugrah yang tak terhingga buat saya, Bu.. Apalagi kami berdua sudah tidak muda lagiaE|aEt
aEsMemang, PakaE| Aku sendiri sebenarnya sudah ingin punya anak, tetapiaE|aEt Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku karena jengah juga membicarakan kehidupan seksualku di depan orang lain.
aEsTetapi kenapa, BuaE| Ibu kan sudah punya segalanya.. Mobil adaaE| Rumah juga sudah adaaE| Apa lagi,aEt timpalnya seolah-olah ikut prihatin.
aEsYachaE|itu lah pakaE| dari materi memang kami tidak kekurangan, tetapi dalam hal yang lain mungkin kehidupan Yu Sarni lebih bahagia.aEt
aEsMmm maksud ibuaE|aEt tanyanya terheran-heran.
aEsItu lho pakaE| Pak Marsan kan tahu kalau saya selalu kerja sampai malam sedangkan Bang Ikhsan juga sering tugas ke luar kota jadi kami jarang bisa berkumpul setiap hari. Sekarang aja Bang Ikhsan sedang tugas ke Jakarta sudah seminggu dan rencananya baru empat hari lagi baru kembali ke Padang.aEt
aEsYachh.. memang itulah rahasia kehidupan, BuaE| Kami yang orang kecil seperti ini selalu kesusahan mikir apa yang hendak dimakan besok pagiaE| sedangkan keluarga Ibu yang tidak kekurangan materi malah bingung tidak dapat kumpul.aEt
Matanya sempat melirikku yang saat itu mengenakan babydoll dari satin berwarna pink. Dalam balutan pakaian itu, pundak dan pahaku yang putih memang terbuka. Aku mengenakan pakaian itu karena memang tadinya niatnya akan langsung tidur. Di samping itu aku sudah merasa dekat dengan Pak Marsan yang selama ini selalu bersikap sopan padaku. Istrinya pun sudah dekat denganku. Demikian pula sebaliknya suamiku dengan Pak Marsan. Jadi aku tak merasa risih berpakaian seperti itu di depan Pak Marsan.
Baru kusadar sewaktu melihat jakunnya naik turun melihat kemolekan tubuhku. Aku sadar tubuhku yang terbuka telah membuatnya terangsang. Bagaimanapun, ia tetaplah seorang lelaki normalaE|
Mungkin karena hujan yang semakin deras dan aku pun jarang dijamah suamiku membuat gairah nakalku bangkit.
Aku sengaja mengubah posisi dudukku sehingga pakaianku yang sudah mini itu jadi tersingkap. Pahaku yang mulus kini sepenuhnya kelihatan. Hal ini membuat duduknya semakin gelisah. Matanya berkali-kali mencuri pandang ke arah pahaku.
aEsSebentar Pak, saya ambil minuman dulu,aEt kataku sambil bangkit dan berjalan masuk. Aku sadar bahwa pakaian yang kukenakan saat itu agak tipis sehingga bila aku berjalan ke tempat terang tubuhku akan membayang di balik gaun tipisku.
aEsOh ya, Pak Marsan masuk saja ke dalam soalnya hujan kanaE| Di luar dinginaE|aEt
aEsI..iya, Bu..aEt jawab Pak Marsan agak tergagap karena lamunannya terputus oleh undanganku tadi.
Jakunnya semakin naik turun dengan cepat. Aku tahu ia tentu sudah lama tidak menyentuh istrinya sejak melahirkan bulan kemarin, karena usia kelahiran bayinya belum genap 40 hari. Suasana sepi di rumahku ditambah dengan dinginnya malam membuat gairahku bergejolak menuntut penuntasan.
Apa boleh buat aku harus berhasil menggoda Pak Marsan, apapun caranya. Demikian tekad nakalku menari-nari dalam kepalaku.
Pak Marsan pun masuk dan duduk di sofa ruang tamuku. Mbok Sarmi sudah terlelap di kamarnya di belakang. Aku yang semakin gelisah sibuk mencari-cari akal bagaimana menundukkan Pak Marsan yang tentu saja tidak mungkin berani untuk memulai karena aku adalah bosnya di kantor.
Setelah mengambil minuman, aku duduk di ruang tamu berhadap-hadapan dengan Pak Marsan. Duduknya semakin gelisah melihat penampilanku yang sangat segar habis mandi tadi. Akhirnya mungkin karena tidak tahan atau karena udara dingin ia minta ijin untuk ke kamar kecil.
aEsEh.. anu, Bu.. Boleh minta ijin ke kamar kecil, Bu.aEt
aEsSilakan, Pak.. Pakai yang di dalam saja.aEt
aEsAh.. enggak, Bu saya enggak berani.aEt
aEsEnggak apa-apaaE| Itu, Pak Marsan masuk aja, nanti ada di dekat ruang tengah itu.aEt
aEsBaik, BuaE|aEt
Sambil berdiri ia membetulkan celana seragam dinasnya yang ketat. Aku melihat ada tonjolan besar yang mengganjal di sela-sela pahanya. Aku membayangkan mungkin isinya sebesar tongkat pentungan yang selalu dibawa-bawanya saat berjagaaE| atau bahkan mungkin lebih besar lagi.
Agak ragu-ragu ia melangkah masuk hingga aku berjalan di depannya sebagai pemandu jalan. Akhirnya kutunjukkan kamar kecil yang bisa dipakainya. Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin lebat diiringi petir yang menyambar-nyambar.
Aku terkejut saat aku keluar dari dapur tiba-tiba ada tangan kekar yang memelukku dari belakang. Toples kue hampir saja terlepas dari tanganku karena kaget. Rupanya aku salah menduga. Pak Marsan yang kukira tidak mempunyai keberanian ternyata tanpa kumulai sudah mendahului dengan cara mendekapku. Napasnya yang keras menyapu-nyapu kudukku hingga membuatku merinding.
aEsMa..maaf, Bu.. say.. saya sudah tidak tahanaE|aEt desisnya diiringi dengus napasnya yang menderu.
Lidahnya menjilat-jilat tengkukku hingga aku menggeliat sementara tangannya yang kukuh secara menyilang mendekap kedua dadaku. Untuk menjaga wibawaku aku pura-pura marah.
aEsPak MarsanaE| apa-apaan iniaEt suaraku agak kukeraskan sementara tanganku mencoba menahan laju tangan Pak Marsan yang semakin liar meremas payudaraku dari luar gaunku. bluefame.com
aEsMa..af, Bu.. say.. saya.. sudah tidak tahan lagi..aEt diulanginya ucapanya yang tadi tetapi tangannya semakin liar bergerak meremas dan kedua ujung ibu jarinya memutar-mutar kedua puting payudaraku dari luar gaun tipisku.
Perlawananku semakin melemah karena terkalahkan oleh desakan napsuku yang menuntut pemenuhan. Apalagi tonjolan di balik celana Pak Marsan yang keras menekan kuat di belahan kedua belah buah pantatku. Hal ini semakin membuat nafsuku terbangkit ditambah dinginnya malam dan derasnya hujan di luar sana. Suasana sangat mendukung bagi setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku.
Tubuhku semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah Pak Marsan yang panas menerpa tulang belakangku. Tubuhku didorong Pak Marsan hingga tengkurap di atas meja makan dekat dapur yang kokoh karena memang terbuat dari kayu jati pilihan. Saat itulah tiba-tiba salah satu tangan Pak Marsan beralih menyingkap gaunku dan meremas kedua buah pantatku.
Aku semakin terangsang hebat saat tangan Pak Marsan yang kasar menyusup celana dalam nylonku dan meremas pantatku dengan gemas. Sesekali jarinya yang nakal menyentuh lubang anusku.
Gila..!! Benar-benar lelaki yang kasar dan liar. Tapi aku senang karena suamiku biasanya memperlakukanku bak putri saat bercinta denganku. Ia selalu mencumbuku dengan lembut. Ini sensasi lain..!! Kasar dan liaraE|apa lagi samar-samar kucium aroma keringat Pak Marsan yang berbau khas lelaki! Tanpa parfumaE|gila aku jadi terobsesi dengan bau khas seperti ini. Hal ini mengingatkanku pada saat aku bermain gila dengan Pak Sitor di kepulauan dahulu.
aEsAkhh..pakk..Marsannhh janggaE|anhhhhaEt desahku antara pura-pura menolak dan meminta.
Ya, harus kuakui kalau aku benar-benar rindu pada jamahan lelaki kasar macam Pak Marsan. Pak Marsan yang sudah sangat bernafsu sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi. Dengan beringas dan agak kasar digigitnya punggungku di sana-sini sehingga membuat aku menggeliat dan menggelepar seperti ikan kekurangan air. Apalagi saat bibirnya yang ditumbuhi kumis tebal seperti kumisnya pak Raden mulai menjilat-jilat pantatku.
aEsAkhh..pakk..akhh..jang..akhhaEt
Kepura-puraanku akhirnya hilang saat dengan agak kasar mulut Pak Marsan dengan rakusnya menggigiti kedua belah pantatku!! Luar biasa sensasi yang kurasakan saat itu. Pantatku bergoyang-goyang ke kanan dan kiri menahan geli saat digigit Pak Marsan. Mungkin kalau disyuting lebih dahsyat dibanding goyang ngebornya si Inul yang terkenal itu.
aEsEmhh..pantat ibu indahhaE|aEt kudengar Pak Marsan menggumam mengagumi keindahan pantatku. Lalu tanpa rasa jijik sedikitpun lidahnya menyelusup ke dalam lubang anusku dan jilat sana jilat sini.
aEsOuchaE|shhaE|Am..ampunnhhhaEt aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan lelaki kasar yang sebenarnya harus menghormati kedudukanku di kantor. Aku benar-benar pasrah total.
Liang vaginaku sudah berkedut-kedut seolah tak sabar menanti disodok-sodok. Rangsangan semakin hebat kurasakan saat tiba-tiba kepala Pak Marsan menyeruak di sela-sela pahaku dan mulutnya yang rakus mencium dan menyedot-nyedot liang vaginaku dari arah belakang.
Secara otomatis kakiku melebar untuk memberikan ruang bagi kepalanya agar lebih leluasa menyeruak masuk. Aku sepertinya semakin gila. Karena baru kali ini aku bermain gila di rumahku sendiri. Tapi aku tak peduli yang penting gejolak nafsuku terpenuhi. Titik!
aEsOuchaE| shhaE|terushhh.. Ohhh, Pak MarsanhhhaE|aEt
Dari menolak aku menjadi meminta! Benar-benar gila!! Pantatku semakin liar bergoyang saat lidah Pak Marsan menyelusup ke dalam alur sempit di selangkanganku yang sudah sangat basah dan menjilat-jilat kelentitku yang sudah sangat mengembang karena birahi. Aku merasakan ada suatu desakan maha dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti terbang ke langit kenikmatan. Tubuhku berkejat-kejat menahan terpaan gelora kenikmatan.
Pak Marsan semakin liar menjilat dan sesekali menyedot kelentitku dengan bibirnya hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan syahwatku.
aEsAkhhhaE|Pak Marsannnhhh akhhhaE|aEt
Aku mendesis melepas orgasmeku yang pertama sejak seminggu kepergian suamiku ini. Nikmat sekali rasanya. Tubuhku bergerak liar untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam karena lemas. Napasku masih memburu saat Pak Marsan melepaskan bibirnya dari gundukan bukit di selangkanganku. Lalu masih dengan posisi tengkurap di atas meja makan dengan setengah menungging tubuhku kembali ditindih Pak Marsan.
Kali ini ia rupanya sudah menurunkan celana dinasnya karena aku merasakan ada benda hangat dan keras yang menempel ketat di belahan pantatku. Gila panas sekali benda itu! Aku terlalu lemas untuk bereaksi. bluefame.com
Beberapa saat kemudian aku merasakan benda itu mengosek-osek belahan kemaluanku yang sudah basah dan licin. Sedikit demi sedikit benda keras itu menerobos kehangatan liang kemaluanku. Sesak sekali rasanya. Mungkin apa yang kubayangkan tadi benar!! Karena selama ini aku belum pernah melihat ukuran, bentuk maupun warnanya! Tapi aku yakin kalau warnanya hitam seperti si empunya!!
Aku kembali terangsang saat benda hangat itu menyeruak masuk dalam kehangatan bibir kemaluanku.
aEsHkkkaE|hhh.. shhh.. mem..mekhh Bu.. Ren..ni benar-benar legithhhhaE|aEt Gumam Pak Marsan di sela-sela napasnya yang memburu. Didesakkannya batang kemaluan Pak Marsan ke dalam lubang kemaluanku. Ouhhh lagi-lagi sensasi yang luar biasa menerpaku. Di kedinginan malam dan terpaan deru hujan kami berdua justru berkeringataE|
GilaaE| Pak Marsan menyetubuhiku di ruang makan tempat aku biasanya sarapan pagi bersama suamiku! Gaunku tidak dilepas semuanya, hanya disingkap bagian bawahnya sedangkan celana dalam nylonku sudah terbang entah kemana dilempar Pak Marsan.
aEsOuhh Pak Marsann.. ahhhhaE|.aEt
Aku hanya mampu merintih menahan nikmat yang amat sangat saat Pak Marsan mulai memompaku dari belakang! Dengan posisi setengah menungging dan bertumpu pada meja makan, tubuhku disodok-sodok Pak Marsan dengan gairah meluap-luap.
Tubuhku tersentak ke depan saat Pak Marsan dengan semangat menghunjamkan batang kemaluannya ke dalam jepitan liang kemaluanku! Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga dadaku agak sesak menekan permukaan meja! Tangan kiri Pak Marsan menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Pak Marsan. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluan Pak Marsan yang menghunjam dalam-dalam. bluefame.com
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Pak Marsan yang terdengar di sela-sela suara gemuruh hujan menambah gairahku kian berkobar. Apalagi bau keringat Pak Marsan semakin tajam tercium hidungku. Oh..inikah surga duniaaE| Tanpa sadar mulutku bergumam dan menceracau liar.
aEsOuhmmm terushh.. terushh.. yang kerashhh..aEt
Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.
aEsPutar, BuaE|putarrrhhaEt
Kudengar pula Pak Marsan menggeram memberiku instruksi untuk memuaskan birahinya sambil meremas pantatku kian keras. Batang kemaluannya semakin keras menyodok liang kemaluanku yang sudah kian licin. Aku merasakan batang kemaluan Pak Marsan mulai berdenyut-denyut dalam jepitan liang kemaluanku.
Aku sendiri merasa semakin dekat mencapai orgasmeku yang kedua. Tubuhku serasa melayang. Mataku membeliak menahan nikmat yang amat sangat. Tubuh kami terus bergoyang dan beradu, sementara gaunku sudah basah oleh keringatku sendiri. Pak Marsan semakin keras dan liar menghunjamkan batang kemaluannya yang terjepit erat liang kemaluanku. Lalu tiba-tiba tubuhnya mengejat-ngejat dan mulutnya menggeram keras.
aEsArghhhaE| terushhh, BuuaE| goyangghhhhaE| arghhaE|aEt
Batang kemaluannya yang terjepit erat dalam liang kemaluanku berdenyut kencang dan akhirnya aku merasakan adanya semprotan hangat di dalam tubuhkuaE|
Serr.. serr.. serraE|
Beberapa kali air mani Pak Marsan menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku. Tubuhnya kian berkejat-kejat liar dan tangannya semakin keras mencengkeram pantatku hingga aku merasa agak sakit dibuatnya. Tapi aku tak peduli. Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hunjaman batang kemaluan Pak Marsan yang masih menyemprotkan sisa-sisa air maninya.
aEsOuchaE| akhh.. terushh.. Pak Mar..sanhhhaE|aEt
Tanpa malu atau sungkan aku sudah meminta Pak Marsan untuk lebih kuat menggoyang pantatnya untuk menuntaskan dahagaku.
Akhirnya aku benar-benar terkapar. Tulang-belulangku serasa terlepas semua. Benar-benar lemas aku dibuat oleh Pak Marsan. Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami peroleh. bluefame.com
Batang kemaluan Pak Marsan kurasakan mulai mengkerut dalam jepitan liang kemaluanku. Perlahan namun pasti akhirnya batang kemaluan itu terdorong keluar dan terkulai menempel di depan bibir kemaluanku yang basah oleh cairan kami berdua.
Gila, banyak sekali Pak Marsan mengeluarkan air maninya! Aku tahu itu karena banyaknya tumpahan air mani yang menetes dari lubang kemaluanku ke lantai ruang makan.
aEsIbu benar-benar hebataE| Saya jadi sayang IbuaE|aEt bisik Pak Marsan di telingaku.
Aku hanya diam antara menyesal telah melakukan kesalahan lagi terhadap suamiku dan terpuaskan hasrat liarku. Ya, aku baru saja disetubuhi oleh seorang laki-laki yang bukan suamikuaE| Aku hanya bisa termenung memikirkan bahwa sejak hubunganku dengan Pak Sitor, betapa mudahnya kini aku menyerahkan diriku dan melakukan hubungan badan dengan laki-laki lain.
AaahaE|. tiba-tiba aku jadi sangat rindu dengan Pak SitoraE| Ia benar-benar tahu cara memperlakukan dan membimbing seorang wanita. Sebagai pelampiasannya, kuremas tangan Pak Marsan yang sedang memeluk tubuh bugilku. Ia tentu tak tahu kalau aku sebetulnya sedang memikirkan lelaki lain. Pak Marsan dengan mesra lalu menciumi tengkuk dan telingaku.
Memang sejak Pak Sitor membuka mataku, aku jadi sangat menyukai seksaE| Aku pun mulai sadar bahwa untuk memuaskannya, sekarang aku jadi terbuka untuk melakukannya dengan laki-laki lain selain suamikuaE| Sangat luar biasa bahwa aku telah diajari untuk bersikap open-minded oleh seorang lelaki tua dari pedalaman yang tak berpendidikan seperti Pak Sitor.
aEsSu.. sudah, PakaE| Nanti Mbok Sarmi bangun,aEt kulepas tangan Pak Marsan yang masih memelukku. bluefame.com
Aku berusaha melepaskan diri dari jepitan tubuh Pak Marsan yang kekar. Lalu aku meninggalkan Pak Marsan yang masih bugil dan lemas begitu saja untuk bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sekali lagi aku mandi di malam yang dingin itu.
Di bawah pancuran air dingin, aku terdiam memikirkan lagi apa yang sudah terjadi barusan. Ada beban biologis besar yang rasanya terlepas dari dalam diriku. Pak Marsan sudah benar-benar mengeluarkannya dengan cara yang hebataE| Di lain pihak, akal sehatku mulai kembali. Aku tahu aku telah kembali mengkhianati suamiku. Belum lagi memikirkan Pak Marsan sebagai bawahanku yang kini telah terlibat hubungan intim dengankuaE| Sejenak aku merasa bingung dengan sikapku sekeluarnya dari kamar mandi nantiaE| Setelah termenung beberapa lama di bawah pancuran air, akhirnya aku memutuskan untuk bersikap setenang mungkin. Semuanya pasti bisa ditanganiaE|.
Aku keluar dari kamar mandi dengan mengenakan babydollku yang sebetulnya agak kotor kena keringat. Baru kusadari betapa kacaunya ruang makanku! Meja makanku sudah bergeser tak karuan. Sementara kulihat celana dalam nylonku terlempar ke sudut ruangan dekat kulkas. Pak Marsan masih membetulkan celana dinasnya.
aEsBu, saya.. boleh numpang mandi, BuaE|aEt
aEsSilakan, Pak.. Handuknya ada di dalam.aEt
Aku mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Pak Marsan yang berceceran di lantai. Sementara itu Pak Marsan mandi di kamar mandi yang baru saja kupakai.
Permainan Kedua
Aku masih mengepel cairan sisa-sisa perjuangan kami tadi yang masih menempel di lantai. Tanpa kusadari tiba-tiba Pak Marsan yang hanya mengenakan handuk memelukku lagi dari belakang.
Gila! Orang ini benar-benar bernafsu kuda!! Tubuhku diangkatnya dan hendak dibawa masuk ke kamar mandi.
aEsJangan di situ, PakaE|aEt bisikku. aEsAku tidak mau bersetubuh di lantai kamar mandi yang dingin! Bisa-bisa masuk angin nanti!aEt
aEsKe kamar tidur depan aja, PakaE|aEt
Aku tahu tak mungkin aku menolak keinginan Pak Marsan! Apalagi aku juga menyukainya. Jadi aku menurut saja saat ia ingin menyetubuhiku lagiaE|
Akhirnya tubuhku dibopong ke kamar tidur depan yang memang khusus untuk tamu bila ada yang menginap. Kamar tamuku fasilitasnya komplit sesuai standar rumah berkelas. Kamar tamuku dilengkapi tempat tidur springbed, dan kamar mandi di dalam, serta AC!
Setelah menutup pintu kamar dengan kakinya, Pak Marsan menurunkan tubuhku di lantai dan bibirnya mulai mencari-cari bibirku.
Aku diam saja saat bibirnya menyedot-nyedot bibirku. Kumisnya yang tebal terasa geli mengais-ngais hidungku. Aku semakin geli saat lidahnya berusaha menyusup ke dalam mulutku dan mengais-ngasi didalamnya. Tanpa sadar lidahku ikut menyambut lidah Pak Marsan yang mendesak-desak dalam mulutku. Akhirnya kami saling pagut dengan liar dan menggelora.
Aku sudah tak peduli kalau Pak Marsan itu adalah anak buahku. Yang kutahu adalah nafsuku mulai bangkit lagi. Apalagi tangan Pak Marsan mulai menyingkap gaun baby dollku ke atas dan melepaskannya melalui kepalaku hingga aku telanjang bulat di depannya! Gila aku telah telanjang bulat di depan anak buahku sendiri!! Aku memang belum sempat memakai celana dalam dan BH setelah mandi tadi. Lalu dengan sekali tarik Pak Marsan melepas handuk yang melilit di pinggangnya hingga ia juga telanjang bulat di depanku!
Benar dugaanku! Ternyata batang kemaluannya berwarna hitam dengan rambut yang sangat lebat. Topi bajanya tampak mengkilat dan mengacung ke atas dengan gagahnya! Mungkin bila dijajarkan dengan pentungan yang biasa dibawanya ukurannya sedikit lebih besar!! Makanya tadi kurasakan betapa sempitnya liang vaginaku menjepit benda itu!! Aku jadi tak merasa rugi menyerahkan tubuhku padanyaaE|
Aku tidak sempat berlama-lama melihat pemandangan itu, karena sekali lagi Pak Marsan menyergapku. Mulutnya dengan ganas melumat bibirku sementara tangannya memeluk erat tubuh telanjangku. Aku merasa kegelian saat tangannya meremas-remas pantatku yang telanjang. Aku semakin menggelinjang saat bibirnya mulai turun ke leher dan terus ke dua buah dadaku yang padat menjadi sasaran mulutnya yang bergairah!
Gila.. Liar dan panas! Itulah yang dapat kugambarkan. Betapa tidak! Pak Marsan mencumbuku dengan semangat yang begitu bergelora seolah-oleh harimau lapar menemukan daging! Agak sakit tapi nikmat saat kedua buah dadaku secara bergantian digigit dan disedot dengan liar oleh mulut Pak Marsan.
Tanganku pun dibimbing Pak Marsan untuk dipegangkan ke batang kemaluannya yang tegak menjulang.
aEsOuchaE| shhhaE| enakhhh..aEt bluefame.com
Mulutku tak sadar berbicara saat lidah Pak Marsan yang panas dengan liar mempermainkan puting payudaraku yang sudah mengeras. Sambil masih tetap memeluk tubuhku dan menciumi payudaraku, Pak Marsan duduk di pinggir tempat tidur.
Dilepaskannya mulutnya dari payudaraku dan kembali diciuminya bibirku dengan ganasnya. Aku jadi terjongkok didepan tubuh telanjang Pak Marsan yang sudah duduk di pembaringan, aku jadi berdiri di atas kedua lututku. Payudaraku yang kencang menjepit batang kemaluan Pak Marsan yang hitam dan keras itu!
aEsHhhaE|sssshhaEt
Pak Marsan mendesis saat batang kemaluannya yang besar dan hitam itu terjepit payudaraku. Dipeluknya tubuhku dengan semakin ketat dan ditekankannya hingga payudaraku semakin erat menjepit batang kemaluannya. Aku merasa kegelian saat bulu-bulu kemaluan Pak Marsan yang sangat lebat menggesek-gesek pangkal payudaraku. Apalagi batang kemaluannya yang keras terjepit di tengah belahan kedua buah payudaraku, hal ini menimbulkan sensasi yang lain daripada yang lain.
Aku tidak sempat berlama-lama merasakan sensasi itu saat tangan Pak Marsan yang kokoh menekan kepalaku ke bawah. Diarahkannya kepalaku ke arah kemaluannya, sementara tangan satunya memegang batang kemaluannya yang berdiri gagah di depan wajahku. Aku tahu ia menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya.
Tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Pak Marsan yang mengkilat. Gila besar sekali!! Mulutku hampir tidak muat dimasuki benda itu.
aEsArghh..ter..terushhh, BuuaE|aEt
Mulut Pak Marsan mengoceh tak karuan saat kumasukkan batang kemaluannya yang sangat besar itu ke dalam mulutku. Kujilati lubang di ujung kemaluannya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan. Sementara itu, kedua tangan Pak Marsan terus memegangi kepalaku seolah takut aku akan menarik kepalaku dari selangkangannya.
Setelah beberapa lama, dengan halus kubelai tangan Pak Marsan dan kulepaskan cengkeramannya dari kepalaku. Setelah itu, sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Pak Marsan. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat vitalnya. Dengan begitu, aku seolah ingin mengatakan padanya.
aEsJangan khawatir. Aku tak akan menjauhkan kepalaku dari selangkanganmu. Aku akan terus memanjakan penismu yang besar dan indah ini dengan mulut dan kedua tangankuaE|.aEt
Pak Marsan pun jadi lebih santai dan menikmati pekerjaanku yang kulakukan dengan penuh ketulusan.
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Pak Marsan hingga ke pangkalnya. Pak Marsan semakin blingsatan menerima layananku! Tubuhnya semakin liar bergerak saat bibirku menyedot kedua biji telor Pak Marsan secara bergantian.
aEsIb.. Ibu.. heb..bathhaE| ohhhaE| sssshh.. akhhhaE|aEt
Aku semakin nakal, bibirku tidak hanya menyedot kantung zakarnya melainkan lidahku sesekali mengais-ngais anus Pak Marsan yang ditumbuhi rambut. Pak Marsan semakin membuka kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Aku yakin telah mengalahkan pelacur yang manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya. Seorang pelacur bahkan dibayar untuk melakukan itu semua. Sedangkan aku memberikannya secara gratis kepada Pak Marsan! Aku yakin Pak Marsan pun belum pernah mendapatkan layanan istimewa ini dari wanita manapun, termasuk dari istrinyaaE| Pastilah ini karena rasa horny yang telah menyelimuti sekujur tubuhku!
Beberapa saat kemudian tubuhku ditarik Pak Marsan dan dilemparkannya ke tempat tidur.
Aku masih tengkurap saat tubuh telanjangku ditindih tubuh telanjang Pak Marsan. Kakiku dibentangkannya lebar-lebar dengan kakinya. Otomatis batang kemaluannya kini terjepit antara perutnya sendiri dan pantatku. Ditekannya pantatnya hingga batang kemaluannya semakin ketat menempel di belahan pantatku. bluefame.com
Tubuhku menggelinjang hebat saat lidahnya kembali menyusuri tulang belakangku dari leher terus turun ke punggung dan turun lagi ke arah pantatku.
Tanpa rasa jijik sedikitpun, lidah Pak Marsan kini mempermainkan lubang anusku. Aku merasakan kegelian yang amat sangat tetapi aku tidak dapat bergerak karena pantatku ditekannya kuat-kuat. Aku hanya pasrah dan menikmati gairahnyaaE|
Aku tahu Pak Marsan melakukan itu karena aku pun telah melakukan hal yang sama padanya barusan. Aku sama sekali tak mengharapkan balas budi seperti itu, tapi tentu saja aku sangat berterima kasih pada Pak Marsan karena aku pun kini dapat menikmatinya.
Seluruh tubuhku dijilatinya tanpa terlewatkan seincipun. Dari lubang anus, lidahnya menjalar ke bawah pahaku terus ke lutut dan akhirnya seluruh ujung jariku dikulumnya. Benar-benar gila!! Rasa geli dan nikmat berbaur menjadi satu.
Setelah puas melumat seluruh jari kakiku, Pak Marsan membalikkan tubuh telanjangku hingga kini aku terlentang di tempat tidur. Kakiku dibentangkannya lebar-lebar dan ia sekali lagi menindihku. Kali ini posisi kami saling berhadap-hadapan dengan tubuhku ditindih tubuh kekarnya.
Lidahnya kembali bergerak liar menjilati tubuhku. Sasarannya kali ini adalah daerah sensitif di belakang leherku. Aku menggelinjang kegelian. Bibir Pak Marsan dengan ganasnya menyedot-nyedot daerah itu.
aEsJang..jang..an dimerah ya, PakaE|aEt erangku memohon padanya.
Tentu saja aku tidak mau disedot sampai merah soalnya besok pasti orang sekantor pada ribut.
aEsTidak.. BuaE|. saya cuma gemasss!!aEt desis Pak Marsan sambil tetap menjilati bagian belakang telingaku.
aEsTapi kalo di sini boleh kan?aEt katanya nakal sambil tiba-tiba menyedot payudaraku.
aEsAaaauuwwwwaE|..aEt jeritku terkejut karena gerakannya yang tiba-tiba.
Rupanya Pak Marsan dengan sengaja meninggalkan cupangan merah yang banyak di seputar kedua payudaraku. Tingkah lakunya seperti ingin menandai bahwa tubuhku sekarang telah jadi miliknya jugaaE| Aku kegelian dan semakin bertambah horny karena aksinya itu. Aku hanya bisa berharap agar semua cupang itu telah hilang saat Bang Ikhsan pulang nanti.
Sementara itu tangannya terus bergerak liar meremas payudaraku bergantian. Aku semakin mendesis liar saat mulut Pak Marsan dengan liar dan gemas menyedot payudaraku bergantian. Kedua puting payudaraku dipermainkan oleh lidahnya yang panas sementara tangannya bergerak turun ke bawah dan mulai bermain-main di selangkanganku yang sudah basah. Liang vaginaku berdenyut-denyut karena terangsang hebat, saat jari-jari tangan Pak Marsan menguak labia mayoraku dan menggesek-gesekkan jarinya di dinding lubang kemaluanku yang sudah semakin licin.
Sensasi hebat kembali menderaku saat dengan liar mulut Pak Marsan menggigit-gigit perut bagian bawahku yang masih rata. Perutku memang rata karena aku rajin berlatih kebugaran selain itu aku belum mempunyai anak hingga tubuhku masih sempurna.
aEsAkhh.. PakaE|ouchh..aEt Aku mendesis saat bibir Pak Marsan menelusuri gundukan bukit kemaluanku.
Lidahnya menyapu-nyapu celah di selangkanganku dari atas ke bawah hingga dekat lubang anusku. Lidahnya terus bergerak liar seolah tak ingin melewatkan apa yang ada di sana.bluefame.com
Tubuhku tersentak saat lidah Pak Marsan yang panas menyusup ke dalam liang kemaluanku dan menyapu-nyapu dinding kemaluanku. Kakiku dibentangkannya lebar-lebar hingga wajah Pak Marsan bebas menempel gundukan kemaluanku. Rasa geli yang tak terhingga menderaku. Apalagi kumisnya yang tebal kadang ikut menggesek dinding lubang kemaluanku membuat aku semakin kelabakan.
Tubuhku serasa kejang karena kegelian saat wajah Pak Marsan dengan giat menggesek-gesek bukit kemaluanku yang terbuka lebar. Perutku serasa kaku dan mataku terbeliak lebar. Kugigit bibirku sendiri karena menahan nikmat yang amat sangat.
aEsAkhhh PakkaE|MarsannhhaE|ak..ku..ohhhhaE|aEt
Aku tak kuasa meneruskan kata kataku karena aku sudah keburu orgasme saat lidah Pak Marsan dengan liar menggesek-gesek kelentitku. Tubuhku seolah terhempas dalam nikmat. Aku tak bisa bergerak karena kedua pahaku ditindih lengan Pak Marsan yang kokoh.
Tubuhku masih terasa lemas dan seolah tak bertulang saat kedua kakiku ditarik Pak Marsan hingga pantatku berada di tepi tempat tidur dan kedua kakiku menjuntai ke lantai. Pak Marsan lalu menguakkan kedua kakiku dan memposisikan dirinya di tengah-tengahnya.
Sejenak ia tersenyum menatapku yang masih terengah-engah tak berdaya di bawahnya. Sebuah senyum kemenangan karena ia telah berhasil mengalahkanku satu ronde! Aku pun tentu saja sangat senang diperlakukan seperti itu oleh seorang laki-laki. Maka aku pasrah saja membiarkannya berbuat apa pun yang disukainya untuk melampiaskan nafsunya pada diriku sekarang.
Kemudian ia mencucukkan batang kemaluannya yang sudah sangat keras ke bibir kemaluanku yang sudah sangat basah karena cairanku sendiri.
Aku menahan napas saat Pak Marsan mendorong pantatnya hingga ujung kemaluannya mulai menerobos masuk ke dalam jepitan liang kemaluanku. Seinci demi seinci, batang kemaluan Pak Marsan mulai melesak ke dalam jepitan liang kemaluanku. Aku menggoyangkan pantatku untuk membantu memudahkan penetrasinya.
Rupanya Pak Marsan sangat berpengalaman dalam hal seks. Hal ini terbukti bahwa ia tidak terburu-buru melesakkan seluruh batang kemaluannya tetapi dilakukannya secara bertahap dengan diselingi gesekan-gesekan kecil ditarik sedikit lalu didorong maju lagi hingga tanpa terasa seluruh batang kemaluannya sudah terbenam seluruhnya ke dalam liang kemaluanku.
Kami terdiam beberapa saat untuk menikmati kebersamaan menyatunya tubuh kami.
Kami bisa melihat saat-saat yang indah itu secara utuh melalui cermin besar yang ada di kamar tidur tamu. Tiba-tiba aku melihat bahwa kami adalah pasangan yang sangat serasi. Terlihat tubuh Pak Marsan yang bugil memiliki otot-otot yang keras dengan kulit yang berwarna gelap. Tubuhku yang bugil pun terlihat bagus dengan kulit yang putih dan otot-otot yang kencang karena sering berolah raga secara teratur. Kami betul-betul terlihat sangat serasi. Karena itu, kupikir Pak Marsan benar-benar berhak atas tubuhku dan demikian pula sebaliknya.
Mungkin hanya status sosial dan status pernikahan kami masing-masing yang tak memungkinkan kami untuk menjadi sepasang suami istri. Tapi sepanjang kami dapat menikmati persetubuhan ini dengan leluasa, rasanya tak ada masalah.
Bibir Pak Marsan memagut bibirku dan akupun membalas tak kalah liarnya. Aku merasakan betapa batang kemaluan Pak Marsan yang terjepit dalam liang kemaluanku mengedut-ngedut.
Kami saling berpandangan dan tersenyum mesra. Tubuhku tersentak saat tiba-tiba Pak Marsan menarik batang kemaluannya dari jepitan liang kemaluanku.
aEsAkhh..aEt aku menjerit tertahan. Rupanya Pak Marsan nakal juga!!
aEsEnak, Bu..?aEt bisiknya.
aEsKamu nakal Pak MarsanhhhaE|ohhhaE|aEt bluefame.com
Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, Pak Marsan mendorong kembali pantatnya kuat-kuat hingga seolah-olah ujung kemaluannya menumbuk dinding rahimku di dalam sana.
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara. Bibirku kembali dilumatnya sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang besar, sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Pak Marsan. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut Pak Marsan. Pantas tubuhnya kekar begini habis neteknya sangat bernafsu sampai-sampai mengalahkan anak kecil!!
Tubuhku mulai mengejangaE| Gawat, aku hampir orgasme lagi. Kulihat Pak Marsan masih belum apa-apa!! Ini tidak boleh dibiarkanaE| pikirku. Aku paling suka kalau posisi di atas sehingga saat orgasme bisa full sensation. Lalu tanpa rasa malu lagi kubisikkan sesuatu di telinga Pak Marsan.
aEsGiliran aku di atas, SayangaE|.aEt
GilaaE|! Aku sudah mulai sayang-sayangan dengan satpam di kantorku!
Pak Marsan meluluskan permintaanku dan menghentikan tusukan-tusukannya. Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang kemaluanku, ia menggulingkan tubuhnya ke samping. Kini aku sudah berada di atas tubuhnya.
Aku sedikit berjongkok dengan kedua kakiku di sisi pinggulnya. Kemudian perlahan-lahan aku mulai menggoyangkan pantatku. Mula-mula gerakanku maju mundur lalu berputar seperti layaknya bermain hula hop. Kulihat mata Pak Marsan mulai membeliak saat batang kemaluannya yang terjepit dalam liang kemaluanku kuputar dan kugoyang. Pantat Pak Marsan pun ikut bergoyang mengikuti iramaku.
aEsShhhaE| oughhaE| terushh.. BuuuaE| arghhhhaE|!aEt
Pak Marsan mulai menggeram. Tangannya yang kokoh mencengkeram kedua pantatku dan ikut membantu menggoyangnya.
Gerakan kami semakin liar. Napas kami pun semakin menderu seolah menyaingi gemuruh hujan yang masih turun di luar sana. Cengkeraman Pak Marsan semakin kuat menekan pantatku hingga aku terduduk di atas kemaluannya. Kelentitku semakin kuat tergesek batang kemaluannya hingga aku tak dapat menahan diri lagi.bluefame.com
Tubuhku bergerak semakin liar dan kepalaku tersentak ke belakang saat puncak orgasmeku untuk yang kesekian kalinya tercapai. Tubuhku mengejat-ngejat di atas perut Pak Marsan. Ada semacam arus listrik yang menjalar dari ujung kaki hingga ke ubun-ubun.
aEsAkhhaE| ohhhaE| ter..rushhh, PakkkkkaE| ohhhaE|aEt
Aku menjerit melepas orgasmeku meminta Pak Marsan untuk semakin kuat memutar pantatnya. Akhirnya aku benar-benar ambruk di atas perut Pak Marsan. Tulang belulangku seperti dilolosi. Tubuhku lemas tak bertenaga. Napasku ngos-ngosan seperti habis mengangkat beban yang begitu berat.
Aku hanya pasrah saat Pak Marsan yang belum orgasme mengangkat tubuhku dan membalikkannya. Ia mengganjal perutku dengan beberapa bantal hingga aku seperti tengkurap di atas bantal. Kemudian Pak Marsan menempatkan diri di belakangku. Dicucukkannya batang kemaluannya di belahan kemaluanku dari belakang. Rupanya ia paling menyukai doggy style.
Setelah tepat sasaran, Pak Marsan mulai menekan pantatnya hingga batang kemaluannya amblas tertelan lubang kemaluanku. Ia diam beberapa saat untuk menikmati sensasi indahnya jepitan liang kemaluanku. Dengan bertumpu pada kedua lututnya, Pak Marsan mulai menggenjot lubang kemaluanku dari arah belakang.
Kembali terdengar suara tepukan beradunya pantatku dengan tulang kemaluan Pak Marsan yang semakin lama semakin cepat mengayunkan pantatnya maju mundur. Kurang puas dengan jepitan liang kemaluanku, kedua pahaku yang terbuka dikatupkannya hingga kedua kakiku berada diantara kedua paha Pak Marsan.
Kembali ia mengayunkan pantatnya maju mundur. Aku merasakan betapa jepitan liang kemaluanku kian erat menjepit kemaluannya. Aku bermaksud menggerakkan pantatku mengikuti gerakannya, tetapi tekanan tangannya terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Tempat tidurku ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Pak Marsan yang menghunjam ke dalam liang kemaluanku.
Nafsuku mulai terbangkit lagi. Perlahan-lahan gairahku meningkat saat batang kemaluan Pak Marsan menggesek-gesek kelentitku.
aEsUgh..ugh..uhhhaE|aEt
Terdengar suara Pak Marsan mendengus saat memacu menggerakkan pantatnya menghunjamkan kemaluannya.
aEsTerushhhaE| terushh, PakaE| terushhhaE| ahhhaE|aEt
Kembali tubuhku bergetar melepas orgasmeku.
Kepalaku terdongak ke belakang, sementara Pak Marsan tetap menggerakkan kemaluannya dalam jepitian liang kemaluanku. Kini tubuhnya sepenuhnya menindihku. Kepalaku yang terdongak ke belakang didekapnya dan dilumatnya bibirku sambil tetap menggoyangkan pantatnya maju mundur. Aku yang sedikit terbebas dari tekanannya ikut memutar pantatku untuk meraih kenikmatan lebih banyak.
Kami terus bergerak sambil saling berpagutan bibir dan saling mendorong lidah kami. Entah sudah berapa kali aku mencapai orgasme selama bersetubuh dengan Pak Marsan ini. Hebatnya ia baru sekali mengalami ejakulasi saat persetubuhan pertama tadi.
Tubuhku terasa loyo sekali. Aku sudah tidak mampu bergerak lagi. Pak Marsan melepaskan batang kemaluannya dari jepitan kemaluanku dan mengangkat tubuhku hingga posisi terlentang.bluefame.com
Aku sudah pasrah. Dibentangkannya kedua pahaku lebar-lebar lalu kembali Pak Marsan menindihku.
Lubang kemaluanku yang sudah sangat licin disekanya dengan handuk kecil yang ada di tempat tidur. Kemudian ia kembali menusukkan batang kemaluannya ke bibir kemaluanku. Perlahan namun pasti, seperti gayanya tadi dikocoknya batang kemaluannya hingga sedikit demi sedikit kembali terbenam dalam kehangatan liang kemaluanku. Tubuh kami yang sudah basah oleh peluh kembali bergumul.
aEsPak Marsan..hebatthhh..aEt bisikku. bluefame.com
aEsBiasa, Bu.. kalau ronde kedua saya suka susah keluarnyaaE|aEt demikian kilahnya.
Namun kami tidak dapat berbicara lagi karena lagi-lagi bibir Pak Marsan sudah melumat bibirku dengan ganasnya. Lidah kami saling dorong-mendorong sementara pantat Pak Marsan kembali menggenjotku sekuat-kuatnya hingga tubuhku timbul tenggelam dalam busa springbed yang kami gunakan.
Kulihat tonjolan urat di kening Pak Marsan semakin jelas menunjukkan napsunya sudah mulai meningkat. Napas Pak Marsan semakin mendengus seperti kerbau gila. Aku yang sudah lemas tak mampu lagi mengimbangi gerakan Pak Marsan.
aEsUghaE| ughhaE| uhhhhaE|aEt
Dengus napasnya semakin bergemuruh terdengar di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangan Pak Marsan menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan batang kemaluannya. Aku tahu sebentar lagi ia akan sampai. Aku pun menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenagaku. Benar saja, tiba-tiba ia menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke dalam liang kemaluanku.
CrrtaE| crrtt.. crattaE| crattt.. crrataE| Ada lima kali mungkin ia menyemprotkan spermanya ke dalam rahimku. Ia masih bergerak beberapa saat seperti berkelojotan, lalu ambruk di atas perutku. Aku yang sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi.
Kami tetap berpelukan menuntaskan rasa nikmat yang baru kami raih. Batang kemaluan Pak Marsan yang masih kencang tetap menancap ke dalam liang kemaluanku. Keringat kami melebur menjadi satu. Akhirnya kami tertidur sambil tetap berpelukan dengan batang kemaluan Pak Marsan tetap tertancap dalam liang kemaluanku.
Paginya kami sempat bersetubuh lagi sebelum Pak Marsan pulang kembali ke kantor.
Kami sepakat bahwa kami akan berlaku wajar seolah-olah tidak terjadi apa-apa diantara kami.
Mulai Saling Merindu
Sudah hampir dua bulan sejak persetubuhanku dengan Pak Marsan kami tidak melakukannya lagi. Hal ini disebabkan karena suamiku selalu ada di rumah. Di samping itu, aku juga sempat dinas luar sehingga tidak ada kesempatan bertemu secara bebas. Lama-lama aku merasa kangen juga dengan tongkat Pak Marsan. Aku sudah merindukan keliarannya, bau keringatnya dan juga kejantanannya.
Akhirnya kesempatan yang kutunggu-tunggu datang juga. Itulah yang namanya rezeki, tidak perlu dikejar dan tidak dapat pula ditolak. Kalau sudah waktunya pasti akan datang dengan sendirinya.bluefame.com
Hari itu hari Sabtu jadi kantor libur. Kebetulan pula suamiku sedang seminar di Pekanbaru dan
pulang Minggu sore. Karena suntuk di rumah, aku mencoba datang ke kantor. Siapa tahu ketemu
Pak Marsan.
Sesampai di kantor, ternyata dia tidak ada. Selidik punya selidik ternyata Pak Marsan sedang mengambil cuti tahunan, jadi ia libur selama satu minggu.
Terdorong kerinduanku, aku memberanikan diri mendatangi rumahnya. Toh aku sudah biasa datang ke sana dan sudah kenal baik dengan istrinya. Setelah membeli biskuit dan gula serta susu buat bayinya, aku meluncur ke rumahnya yang kalau kutempuh dari kantor kira-kira memakan waktu 45 menit. Lumayan jauh.
Suasana tampak sepi saat mobilku memasuki halaman rumah Pak Marsan yang sudah sangat kukenal. Aku mengenal seluk beluk rumah itu, seluruh penghuninya dan tetangganya karena aku memang sering datang ke situ.
Setelah memarkir mobilku di samping rumahnya, aku mencoba memanggil-manggil si penghuni rumah.
aEsYuaE|yu SarniaE| ini aku ReniaE|aEt
Berulang-ulang kupanggil nama istri Pak Marsan, namun tidak ada jawaban. Rumah tidak terkunci namun tidak ada orang.
Aku lalu memutuskan untuk memutar ke belakang rumah siapa tahu mereka berada di kebun belakang rumah. Tetapi tidak ada orang satu pun di kebun belakang rumah.
Sayup-sayup kudengar suara berkecipak air di kamar mandi yang terletak di sudut belakang rumah Pak Marsan. Jangan berpikiran kalau kamar mandi di perkampungan sama seperti di kota-kota. Kamar mandi milik Pak Marsan hanya dibatasi anyaman bambu tanpa atap, sehingga bila hujan selalu kehujanan dan kalau panas selalu kepanasan. Untungnya lokasinya berada di bawah pohon rambutan sehingga agak terlindung dari panas.bluefame.com
Kudengar suara parau mendendangkan lagu dangdut yang tidak begitu kukenal. Aku memang tidak suka sama musik dangdut jadi kurang begitu kenal dengan lagu yang dinyanyikan dengan suara fals itu. Itu suara Pak Marsan yang sangat kukenal di telingaku.
Dengan rasa iseng kuintip Pak Marsan yang sedang mandi lewat celah-celah anyaman bambu yang agak longgar. Kulihat tubuh Pak Marsan yang kekar nampak mengkilat terkena busa sabun. Batang kemaluannya yang besar tampak menggantung dipenuhi busa sabun dan kelihatan lucu, seperti badut. Batang kemaluannya bergoyang-goyang seperti jam dinding kuno seiring dengan gerakan Pak Marsan yang menyabuni tubuhnya.
Pak Marsan yang hanya berbalut handuk tampak kaget melihatku sudah duduk di bangku panjang yang terletak di beranda belakang rumahnya.
aEsLhoaE| Bu ReniaE| Sudah lama datangnya?aEt
Ia melongo seolah tak percaya dengan kedatanganku.
aEsEnggak, baru saja sampai kok. Orang-orang pada kemana, kok sepi?aEt
aEsEm.. anu, Bu Sarni sedang ke Jawa menengok ibunya. Katanya ibunya kangen sama cucunya.aEt
aEsLho kok enggak bareng sama Pak Marsan?aEt
aEsEnggak, soalnya biar irit ongkosnya, Bu. Silahkan masuk, BuaE|aEt
Aku pun masuk ke rumah melalui dapur dengan diiringi Pak Marsan. Begitu pintu ditutup, Pak Marsan langsung memeluk tubuhku dari belakang. Diciuminya tengkukku dengan ganas seperti biasanya.
aEsSaya.. kangen sama Bu ReniaE|aEt bisiknya di telingaku.
Aku sendiri juga kangen dengan Pak Marsan. Kangen dengan cumbuannya dan kangen dengan tongkatnya, tetapi aku tetap berpura-pura menjaga wibawaku.
aEsAhhaE| Pak Marsan bisa sajaaE| Kan sudah ada Yu SarniaE|aEt
aEsMemang sihaE| tapi benar saya kangen sama IbuaE|aEt
Tangannya yang terampil segera melepas blazerku dan melemparkannya ke kursi. Mulutnya tak henti-hentinya menciumi tengkukku hingga membuatku menggerinjal karena geli. Ia tahu benar kelemahanku. Dijilatinya daerah belakang telingaku lalu tangannya melepas kancing baju atasanku satu demi satu dan dilemparkannya ke kursi tempat ia melempar blazerku tadi.
Begitu punggungku terbuka, dengan serta merta dicumbunya punggungku dengan jilatan-jilatan dan gigitan-gigitannya yang membuatku kangen. Kemudian dengan mulutnya digigitnya kaitan bra ku hingga terlepas. Tangannya yang kekar menyusup ke dalam kutangku dan meremas isinya yang penuh. Jari-jarinya dengan lincah memainkan kedua puting payudaraku.
Setelah puas, dilepasnya kutangku dan dilemparkannya jadi satu dengan blazerku tadi. Kini aku hanya mengenakan celana panjang sementara tubuh atasku sudah terbuka sama sekali.
Jilatan lidah Pak Marsan terus merangsek seluruh punggungku dengan ganas. Seolah-olah orang yang sedang kelaparan mendapatkan makanan lezat. Kumisnya yang tebal terasa geli menggesek-gesek kulit punggungku.
aEsJangan di sini, Pak MarsanaE|hhhaE|aEt bluefame.com
Aku yang sudah mulai terangsang masih mampu menahan diri untuk tidak disetubuhi di ruang tengah yang agak terbuka.
Tanpa banyak bicara didorongnya tubuhku masuk ke kamar satu-satunya yang ada di rumah itu. Di situ tidak ada tempat tidur seperti di rumahku. Yang ada hanya kasur yang sudah agak kumal yang terhampar di lantai yang dilapisi karpet plastik serta lemari pakaian plastik di dekatnya. Tubuhku didorong hingga punggungku memepet tembok tanpa plester di kamarnya. Kali ini bibirku langsung disosornya dengan ganas. Dilumatnya bibirku dan disisipkannya lidahnya masuk ke dalam mulutku mencari-cari lidahku.
Aku semakin gelagapan mendapatkan serangan-serangannya. Apalagi kedua payudaraku diremas-remas dengan ganas oleh tangannya yang kasar. Bibirnya mulai merayap turun dari bibirku ke dagu lalu leherku dijilat-jilatnya dengan ganas. Aku semakin menggelinjang. Napasnya yang mendengus-dengus menerpa kulit leherku membuat seluruh bulu romaku berdiri. Dari leher bibirnya terus turun ke bawah dan berhenti di dadaku. Sekarang giliran payudaraku yang dijadikan bulan-bulanan serbuan bibirnya. Kumisnya terasa geli menyentuh dan mengilik-ngilik payudaraku. Aku merasa semakin terangsang dengan ulahnya itu.
Dengan masih berdiri memepet tembok, celanaku dilucuti oleh tangan terampil Pak Marsan. Aku membantunya melepas celana panjangku dengan mengangkat kaki dan menendang jauh-jauh. Tanganku pun tak tinggal diam, kutarik handuk yang melilit di pinggang Pak Marsan hingga ia telanjang bulat didepanku. Rupanya ia tidak mengenakan celana dalam!! Batang kemaluannya yang panjang, besar dan berwarna hitam gagah nampak tegak berdiri. Benar-benar jantan kelihatannya.
Tanpa disuruh, tanganku pun segera menggenggam batang kemaluannya dan meremas serta mengurutnya.
aEsOughhhaE|terushh, BuaE|aEt
Pak Marsan mendengus keenakan saat kuremas-remas batang kemaluannya yang membuat aku tergila-gila.
aEsAkhhhaE|ouchhaE|.aEt
Kini giliranku yang mendesis kenikmatan saat kurasakan tangan Pak Marsan menyusup ke dalam celana dalamku dan meremas-remas gundukan kemaluanku yang sudah basah. Tidak Cuma ituaE| jarinya mengorek-ngorek ke dalam celah vaginaku dan mempermainkan tonjolan kecil di celah vaginaku. Aku semakin liar bergoyang saat jari-jari Pak Marsan semakin masuk ke dalam liang vaginaku. Rasanya liang vaginaku semakin basah oleh cairan akibat rangsangannya itu.
Aku agak kecewa saat tiba-tiba ia menghentikan rangsangan di selangkanganku. Tangannya kini bergerak ke belakang dan meremas buah pantatku. Sementara itu mulutnya terus turun ke arah perutku dan lidahnya mengosek-ngosek pusarku membuat aku kembali terangsang hebat. Tiba-tiba Pak Marsan melepaskan tanganku dari batang kemaluannya dan bersimpuh di depanku yang masih berdiri. Serta-merta digigitnya celana dalamku dan ditarik dengan giginya ke bawah hingga teronggok di pergelangan kakiku. Aku membantunya melepaskan satu-satunya penutup tubuhku dan menendangnya jauh-jauh.bluefame.com
Kini mulut Pak Marsan sibuk menggigit dan menjilat daerah selangkanganku. Dikuakkannya kakiku lebar-lebar hingga ia lebih leluasa menggarap selangkanganku. Dengan bersimpuh Pak Marsan mulai menjilati labia mayoraku sementara tangannya meremas pantatku dan menekannya ke depan hingga wajahnya lebih ketat menyuruk ke bukit kemaluanku.
aEsAkhh. Terushhh..ohhh..aEt
Aku hanya bisa merintih sat lidah Pak Marsan menyeruak ke dalam liang kemaluanku yang sudah sangat licin. Ditekankannya wajahnya ke selangkanganku hingga lidahnya semakin dalam menyeruak ke dalam liang kemaluanku. Aku semakin menggelinjang saat lidah Pak Marsan dengan nakalnya mempermainkan kelentitku. Sesekali ia menyedot kelentitku dan mengosek-kosek kelentitku dengan lidahnya. GilaaE| tubuhku mulai mengejang dan perutku seakan-akan diaduk-aduk karena harus menahan kenikmatan.
Pak Marsan sudah tidak peduli dengan keadaanku yang kepayahan menahan nikmat. Lidahnya bahkan semakin liar mempermainkan tonjolan di ujung atas liang vaginaku. Akhirnya aku tak mampu menahan gempuran badai birahi yang melandaku. Tubuhku berkelojotan. Mataku membeliak menahan nikmat yang amat sangat. Tubuhku melayangaE|
aEsAkhhhaE|.terr..ushhhhaE|aEt
Tubuhku terus berkejat-kejat sampai titik puncaknya dan kurasakan ada sesuatu yang meledak di dalam sana. Tubuhku melemas seolah tak bertenaga. Aku hanya bersandar dengan lemas ke dinding kamar tanpa mampu bergerak lagi.
Pak Marsan lalu berdiri di hadapanku.
aEsBagaimana, Bu..?aEt bisiknya di telingaku.
aEsOhh..luar biasa..Pak Marsan hebbb aE|bathh,aEt desahku. bluefame.com
Masih dengan posisi berdiri dengan aku menyandar dinding, Pak Marsan menyergap bibirku lagi. Pak Marsan menempatkan dirinya di antara kedua pahaku yang terbuka lalu dicucukkannya batang kemaluannya ke lubang kemaluanku yang sudah sangat basah. Dengan tangannya Pak Marsan menggosok-gosokkan kepala kemaluannya ke lubang kemaluanku. Tubuhku kembali bergetar. Aku mulai terangsang lagi, saat kepala kemaluan Pak Marsan menggesek-gesek tonjolan kecil di lubang kemaluanku.
Dengan perlahan Pak Marsan mendorong pantatnya ke depan hingga batang kemaluannya menyeruak ke dalam liang kemaluanku.
aEsHmmhhaE|aEt
Hampir bersamaan kami mendengus saat batang kemaluan Pak Marsan menerobos liang kemaluanku dan menggesek dinding liang vaginaku yang sudah sangat licin. Lidah kami saling bertaut, saling mendorong dan saling melumat. Tubuhku tersentak-sentak mengikuti hentakan dorongan pantat Pak Marsan. Pak Marsan terus menekan dan mendorong pantatnya menghunjamkan batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku dengan posisi berdiri.
Entah karena kurang leluasa atau kurang nyaman, tiba-tiba Pak Marsan mencabut batang kemaluannya yang terjepit liang kemaluanku. Ia membalikkan tubuhku menghadap dinding dan ia sekarang berdiri di belakangku. Tubuhku sedikit ditunggingkan dengan kedua tangan menopang tembok. Dibentangkannya kedua kakiku lebar-lebar, lalu ditusukkannya batang kemaluannya ke lubang kemaluanku dari belakang. Kali ini gerakanku dan gerakannya agak lebih leluasa.
Kedua tangan Pak Marsan meremas dan memegang erat pantatku sambil mengayunkan pantatnya maju mundur. Batang kemaluannya semakin lancar keluar masuk liang kemaluanku yang sudah sangat licin.
aEsUghh..ughhhaE|aEt Kudengar Pak Marsan mendengus-dengus seperti kereta sedang menanjak.
Aku pun mengimbangi gerakan ayunan pantat Pak Marsan dengan sedikit memutar pantatku dengan gaya ngebor.
Napas Pak Marsan semakin menderu saat kulakukan gaya ngeborku. Batang kemaluannya seperti kupilin dalam jepitan liang kemaluanku. Nafsuku yang sudah terbangkit semakin mengelora. Desakan-desakan kuat di dalam tubuh bagian bawahku semakin menekan. Kugoyang pantatku semakin liar menyongsong sodokan batang kemaluan Pak Marsan.
aEsTerusss.. BuuaE|terusshhhaEt Pak Marsan mendesis-desis dan tangannya semakin kuat mencengkeram pantatku membantuku bergoyang semakin kencang.bluefame.com
aEsArghh..arghhh.. akhhh.. say..sayaaE| keluarhhh, BuuuaE|aEt
Kudengar Pak Marsan menggeram saat batang kemaluannya mengedut-ngedut dalam jepitan liang kemaluanku. Aku pun merasa sudah di ambang puncak kenikmatanku. Kugoyangkan pantatku semakin liar dan akhirnya kuayunkan pantatku ke belakang menyongsong tusukan Pak Marsan hingga batang kemaluannya melesak sedalam-dalamnya seolah-olah menumbuk mulut rahimku. Aku seperti melayang begitu puncak kenikmatan itu datang mengaliri sekujur tubuhku. Baru saja aku menikmati orgasmeku, kurasakan ada semburan cairan hangat dari batang kemaluan Pak Marsan di dalam liang vaginaku.
CrataE|crrtt..cruttaE|crttt..crott..!!
Banyak sekali cairan sperma Pak Marsan yang tersembur menyiram rahimku, hingga sebagian menetes ke karpet kamar tidurnya.
Kami tetap terdiam sambil mengatur napas. Tangan Pak Marsan memeluk dadaku dan batang kemaluannya masih mengedut-ngedut menyemburkan sisa-sisa air mani ke dalam liang kemaluanku. Akhirnya kami berdua menggelosor ambruk ke kasur kumal yang biasa ditiduri Pak Marsan dan istrinya.
Kami berbaring dengan Pak Marsan masih memeluk tubuhku dari belakang. Batang kemaluan Pak Marsan yang sudah terkulai menempel di belahan pantatku. Kurasakan ada semacam cairan pekat yang menempel ke pantatku dari batang kemaluan Pak Marsan. Aku tak tahu dengan kain apa Pak Marsan menyeka lubang kemaluanku untuk membersihkan cairan sperma yang menetes dari labia mayoraku. Aku terlalu lemas untuk memperhatikan. Akhirnya aku tertidur kelelahan setelah digempur habis-habisan oleh Pak Marsan.
Aku tidak tahu berapa lama aku telah tertidur di kasur Pak Marsan. Aku tersadar saat ada sesuatu benda lunak yang memukul-mukul bibirku. Saat kulirik aku terkejut ternyata benda yang memukul-mukul bibirku tadi adalah batang kemaluan Pak Marsan yang sudah setengah ereksi.bluefame.com
Ternyata ia sedang berjongkok dengan mengangkangi mukaku. Tangannya memegangi batang kemaluannya sambil dipukul-pukulkannya pelan-pelan ke bibirku. Begitu melihat aku terbangun, serta-merta Pak Marsan memegang bagian belakang kepalaku dan mencoba memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulutku. Aku menjadi gelagapan karena bangun-bangun sudah disodori batang kemaluan laki-laki!! Gila. Aku pun tak mempunyai pilihan lain kecuali menyambutnya dengan mulut terbukaaE|
Kurasakan ada sedikit asin-asin yang agak aneh saat bibirku mulai mengulum batang kemaluan Pak Marsan yang disodorkan padaku. Belakangan aku baru tahu bahwa Pak Marsan langsung kencing ke belakang begitu bangun. Sekembalinya ke kamar, ia langsung terangsang melihat diriku yang masih tertidur dalam keadaan bugil.
Demikianlah selanjutnya, ia membangunkanku dengan memukul-mukulkan penisnya ke mukaku supaya aku bisa segera memuaskan nafsunya kembali. Walaupun sedikit gelagapan, tentu saja aku melakukannya dengan setulus hati. Sedikit demi sedikit batang kemaluan itu semakin mengeras dalam kulumanku.
Beberapa saat kemudian Pak Marsan membalikkan posisinya. Batang kemaluannya masih kukulum dengan liar kemudian ia menundukkan tubuhnya dan wajahnya kini menghadap selangkanganku.
Dibentangkannya kedua pahaku kemudian lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku. Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang kemaluan Pak Marsan.
Aku ikut menyedot batang kemaluannya saat Pak Marsan menyedot kemaluanku. Kami saling menjilat dan menyedot kemaluan kami masing-masing dengan posisi pak wajah Marsan menyeruak ke selangkanganku dan wajahku dikangkangi Pak Marsan.
Aku semakin menggelinjang liar saat lidah Pak Marsan mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku ke atas. Aku sangat terangsang dengan perlakuannya itu. Apalagi saat lidahnya dimasukkan dalam-dalam ke lubang vaginaku. Aku tak mampu menjerit karena mulutku tersumpal batang kemaluannya.bluefame.com
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Pak Marsan dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil di lubang kemaluanku dengan kedua tangannya membuka lebar-lebar labia mayoraku ke arah berlawanan. Aku tak mampu bertahan lama atas perlakuannya itu. Tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Lalu tubuhku tersentak selama beberapa saat dan akhirnya terdiam. Aku mengalami orgasme lagi dengan cepatnya.
Pak Marsan masih membiarkan batang kemaluannya menyumpal mulutku sambil sesekali lidahnya menyapu-nyapu dinding vulvaku. Setelah aku mulai dapat mengatur napasku, Pak Marsan menggulingkan tubuhnya ke samping dan menarik tubuhku agar naik ke perutnya. Ia bergeser ke arah dekat dinding dan menumpuk beberapa bantal di belakang punggungnya hingga posisinya kini setengah duduk.
Tubuhku ditariknya hingga menduduki perutnya lalu diangkatnya pantatku dan dicucukannya batang kemaluannya ke lubang kemaluanku. Dengan pelan aku menurunkan pantatku hingga batang kemaluan Pak Marsan secara perlahan melesak ke dalam jepitan liang kemaluanku. Aku menahan napas menikmati gesekan batang kemaluannya di dinding lubang kemaluanku. Setelah beberapa kocokan yang kulakukan akhirnya amblaslah seluruh batang kemaluan Pak Marsan ke dalam lubang kemaluanku.
Kini aku duduk di atas perut Pak Marsan yang setengah duduk dengan punggung diganjal bantal. Dengan tangan bertumpu dinding tembok aku mulai bergerak menaik-turunkan pantatku secara perlahan. Sementara itu tangan Pak Marsan mencengkeram pantatku membantu menggerakkan pantatku naik turun, mulutnya sibuk menetek payudaraku.bluefame.com
Posisi di atas merupakan salah satu posisi favoritku. Karena dengan posisi ini aku dapat mengontrol sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifku dengan batang kemaluan laki-laki yang menancap di lubang kemaluanku.
aEsAkhhaE| shhhaE| terushhh.. Pak Mar..sanhhhaEt
Aku mendesis-desis saat Pak Marsan ikut mengimbangi goyanganku sambil kedua tangannya menekan kedua payudaraku hingga kedua putingku masuk ke dalam mulut Pak Marsan. Kedua putingku dijilat-jilat dan disedot secara bersamaan hingga membuat nafsuku meningkat secara cepat. Aku semakin liar menggerakkan pantatku di pangkuan Pak Marsan. Tubuhku kembali mengejat-ngejat dan seperti terhantam aliran listrik.
aEsTerusshhh..terusshhh aE| ouchhhaE|.aEt
Aku semakin liar mendesis saat kurasakan sesuatu meledak-ledak. Tubuhku terasa terhempas ke tempat kosong lalu akhirnya aku ambruk di dada Pak Marsan.
Pak Marsan lalu bangkit dan berganti menindihku dengan tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan lubang kemaluanku. Bantal yang tadi mengganjal punggungku ditaruhnya untuk mengganjal pantatku hingga gundukan kemaluanku semakin membukit. Aku yang sudah lemas kembali dijadikan bulan-bulanan genjotan batang kemaluannya.
Bibirnya tak henti-hentinya melumat bibirku dan pantatnya dengan mantap memompa batang kemaluannya menusuk-nusuk lubang kemaluanku. Kedua tangan Pak Marsan mengganjal bongkahan pantatku hingga tusukannya kurasakan sangat dalam menumbuk perutku.bluefame.com
aEsUghh..ughhhaE| putarrrhhhaE| BuuaE|putarrrhhhaE| ugghhhaE|aEt
Kudengar Pak Marsan mendengus memerintahku memutar pantatku.
Aku mematuhi perintahnya memutar pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada.
aEsTerushhh.. terushhh teraE|oughhhh!!aEt
Akhirnya dengan diiringi dengusan panjang tubuh Pak Marsan berkelojotan. Tubuhnya tersentak-sentak dan hunjaman batang kemaluannya serasa menghantam sangat dalam karena didorong sekuat tenaga olehnya. Batang kemaluannya berdenyut-denyut dalam jepitan liang kemaluanku.
CrotttaE|crott..crottaE|
Batang kemaluannya menyemburkan cairan kenikmatan ke dalam liang kemaluanku. Aku merasa ada desiran hangat menyembur beberapa kali dalam lubang kemaluanku. Nikmat sekali rasanya. Tubuh Pak Marsan masih berkelojotan untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam.
aEsOughhaE| Bu.. Ren..ni hebattthhhhaE|aEt bisiknya di telingaku dengan napas yang masih ngos-ngosan.
Tubuh kekarnya ambruk menindih tubuh telanjangku. Batang kemaluannya dibiarkannya tertancap erat dalam jepitan liang kemaluanku. Kami berdua sama-sama diam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami raih.
Hari sudah menjelang sore saat aku bangun dari kasur Pak Marsan. Aku kaget saat mau kupakai celana dalamku ternyata sudah basah oleh lendir yang masih menempel. Rupanya tadi Pak Marsan menyeka lubang vaginaku dengan celana dalamku! Sialan juga terpaksa aku tidak memakai celana dalam.bluefame.com
Dengan memakai celana dan baju atasanku aku keluar ke kamar mandi dan cebok membersihkan lubang kemaluanku dari sisa-sisa lendir sehabis persetubuhan tadi.
Aku baru saja mau berdiri dan menaikkan celanaku saat tiba-tiba Pak Marsan yang hanya dililit handuk ikut masuk ke kamar mandi. Belum selesai membanahi celanaku lagi-lagi Pak Marsan merangsekku di kamar mandinya yang terbuka.
Diturunkannya lagi celanaku hingga sebatas lutut lalu didekapnya aku dari belakang. Bibirnya dengan ganas dan rakus menjilat dan mencumbu daerah belakang telingaku hingga gairahku mulai terbangkit lagi.
Melihat aku sudah dalam genggamannya, dilepasnya lilitan handuknya hingga ia telanjang bulat. Batang kemaluannya yang sudah setengah keras menempel ketat di belahan pantatku. Aku sengaja menekan pantatku mundur hingga menggencet batang kemaluannya semakin terbenam di antara kedua belah buah pantatku. Kugeser-geser pantatku dengan lembut hingga lama-kelamaan batang itu mulai mengeras lagi.
Setelah keras, dicucukkannya batang kemaluannya ke celah-celah sempit di gundukan bukit kemaluanku lalu dikosek-kosekkannya ujungnya ke alur sempit itu yang sudah mulai basah.
Sekali lagi kami bersetubuh dengan hanya menurunkan celana panjangku sebatas lutut dan Pak Marsan menggenjotku lagi dengan posisi berdiri. Aku harus bertumpu pada bak mandi yang terbuat dari gentong tanah sambil setengah nungging sementara Pak Marsan menggenjot dari belakang.
Gila. Pak satpam satu ini memang gila! Bagaimana tidak ia punya dua tongkat satu dapat membuat orang kesakitan sedangkan yang satunya dapat membuat orang merem-melek keenakan! Aku pun jadi ketagihan dibuatnya dan resmilah Pak Marsan menjadi kekasih gelapku
Subscribe to:
Posts (Atom)